Blood Love

700 58 31
                                    

Seorang gadis sedang menatap kekasihnya yang masih terlelap tidur disampingnya, memeluknya posesif.

"Jiyong-aah, irona~" ucapnya sambil mencubit gemas hidung namjanya.

"Emm, bebe. Good morning" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya meminta morning kiss nya.

Chup

Dara memberika kecupan singkat pada bibir yang telah mengerucut lalu tersenyum lembut.

"Bangun tidurpun kau sangat cantik sayang" ucap Jiyong yang kini mengecup seluruh wajah Dara.

.
.
.

"De, sudah ku bilang. Aku tak mengizinkanmu kemana-mana bersama yang lain. Kau tau aku kan" ucap Jiyong yang kini mulai menaikkan nada suaranya.

"Tapi Ji, aku harus mengerjakan tugas bersama teman-teman kampusku" ucap Dara yang juga tersulut emosi karena posesif nya Jiyong yang berlebihan. sangat berlebihan.

"Siapa saja?"

"Emm, Jiso, Rose, Jaejoong dan-"

"Tidak!!" potong Jiyong cepat.

"Wae?!!!" kesal Dara.

"Ada Jaejoong, dia kan pernah menyatakan cinta padamu" ucap Jiyong acuh sambil memakan sarapannya.

Takk!!!

Dara menghempaskan sumpitnya dengan keras pada meja makan lalu berlalu menuju kamarnya.

ya mereka akan selalu seperti itu.

Jiyong dengan ke posesif annya.

.
.
.

"Jiyong-aah, ayo besok kita nonton. Jisso membelikan kita tiket nya. sudah lama kan kita tidak berkencan?" ucap Dara sambil memainkan rambut Jiyong yang sedang tertidur di kedua pahanya.

"Aku lelah sayang" jawab Jiyong tanpa membuka matanya.

"Tapi kan tiketnya sudah dibeli Ji. Atau boleh aku pergi dengan Jisso? kami kan sesama yeoja jadi tidak apa kan?"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Sudah lah, aku lelah. Nanti kita akan berkencan jika aku tidak sibuk oke" ucap Jiyong final, mengecup pucuk kepala Dara lalu beranjak menuju kamar mereka.
.
.
.

"Dara-aah, kau tak apa pergi tanpa sepengetahuan kekasih posesif mu itu?" tanya Jisso dengan raut khawatir.

"Ah molla. Lelah juga jika terus dikurung seperti itu. Kadang aku merasa sangat di cintai tapi kadang aku merasa tercekik dengan cintanya"

"Lalu? kau masih mau mempertahankannya? kau kan sangat mencintainya juga"

"ne aku juga mencintainya, tapi bayangkan saja saat orang lain mendekatiku atau sekedar ingin berteman, ia dengan tidak segan memukul orang itu tanpa ampun ya kecuali yeoja. kau jangan takut seperti itu. Kajja kita masuk nanti kita ketinggalan filmnya"  merekapun memasuki studio.
.
.
.

Dara membukan pintu dengan perlahan, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Ia melihat ruangan apartemennya masih dengan keadaan gelap.

"Huft, untunglah sepertinya Jiyong belum pulang" ucap Dara lega sambil mengelus dada nya yang tadi sempat berdetak takut.

Ctak!!

Lampu menyala, dengan sosok namja yang sedang bersandar dekat saklar lampu. Memandang Dara penuh amarah. Oh tidak itu sangat buruk.

"Kau mulai berbohong padaku eoh?Apa-apaan tadi kau bilang untunglah aku belum pulang? hah!!! bukankah aku sudah melarangmu pergi? kau senang? apa kau merayu namja-namja di luar sana agar menyentuhmu begitu?ap-"

Plaak!!!

Tamparan keras mendarat di pipi namja yang kini semakin marah. Ia menatap tajam yeoja yang kini tengah menangis sambil meremat baju di dadanya.

"Kau angggap aku apa?huh? aku hanya keluar dengan Jisso, dan bisakah kau kurangi sifat posesif mu Ji. kau menyakitiku!!!" ucap Dara dengan serak.

"Mwo??? aku yang merasa tersakiti karena kau berbohong padaku. Keluar tanpa menghubungiku. Mana tau kau diluar sana seperti apa. Jalang?!!"

"CUKUP!!! kau sudah diluar batas tuan kwon!!!! kita, SELESAI!!!" teriak Dara kini isakannya makin menjadi.

"Mwo?? tidak!!"

"Aku ingin pergi darimu Jiyong-ah. Biarkan aku pergi" ucap Dara namun kini ia dipeluk dengan erat oleh Jiyong.

"Aku tidak akan melepaskanmu, bebe" ucap Jiyong sambil melesakkan wajahnya diceruk leher Dara.

.
.
.

"Hei, kau sangat cantik sekali. Merah sangat cocok untuk kulitmu yang halus ini emm.  Sayang, aku sangat mencintaimu"

Tak ada balasan apapun dari sosok yang di samping Jiyong.  Atau bisa dibilang yang berada di dalam bathhub. Sosok yang dikelilingi warna merah pekat dengan tusukan pisau dapur di dadanya.

"Kau cantik, aku mengabulkan permintaanmu. kau mau pergikan. sekarang kau pergi. Hahahaha" ucap Jiyong sambil masuk kedalam bathub bersejajaran dengan mayat sosok yang di cintainya.

Tsssaaass

"Aku menyusul sayang" ucapnya sambil mengecup lalu menenggelamkan diri dipekatnya air bercampur darah wanita yang dicintainya.

End

Haha, mo horror tpi gagal!!! aku mah apa atuh pelawak jadi g bisa bikin horror wkwkwkw!!! maafkan. Tapi bisa kali vote n comment nya.

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang