Snow

386 34 13
                                    

"Apa kau akan ke halte lagi?" Tanya Bom pada sahabatnya, Dara.

"Emm, aku pergi dulu Bomie-ah" pamit Dara lalu menghilang saat pintu apartemen di tutup.

"Kau selalu saja menunggunya, padahal ini sudah 1 tahun huft" ucap Bom sepeninggal Dara.
.
.
.

Halte~

Dara duduk termenung di halte. Menunggu seseorang yang satu tahun lamanya tak kunjung datang memenuhi janjinya.

Sang kekasih

Kwon Jiyong

Meninggalkan Dara dengan alasan mengejar cita-cita di negara tetangga Jepang.

Bukan Dara tak ingin mencari. Tapi karna janji yang mereka sepakati maka yang ia bisa lakukan hanya

Menuggu~


.
.
.

"Dee~kajja pulang. Ini sudah larut. Kau belum makan sedari tadi semenjak kau pergi" ucap Bom yang menjemput Dara di halte.

"Ne. Gumawo telah menjemputku Bomie"

"Sudah-sudah, kau selalu berterimaksih. Bukankah itu yang memang seharusnya di lakukan oleh sahabat"

"Aku menyayangimu Bomie~"

.
.
.

12 januari

"Dee~ bisakah kau lihat aku saja dan berhenti menunggu dia" ucap Jaejoong sambil menatap obsidian teduh Dara.

"Jaejongie~~ aku dan dia sudah berjanji"

"Persetan dengan itu De~lihatlah kau seperti mayat hidup sekarang. Kau jarang makan, kau tak lagi ceria, kau-k-kau terlihat menyedihkan!!!!"

"Jae~"

"Jika kau tak menerimaku aku tak apa. Aku bisa menahan rasa sakitnya. Tapi aku tak bisa melihatmu seperti ini. Hemm jaebal Dee~"

"Hiks- aku tak bisa melupakan Jiyong, Jae. Aku masih sangat mencintainya"

"Apa dia pernah menghubungimu? Apa dia pernah sekali saja mengunjungimu? Apa dia pernah sekali saja menanyakan keadaanmu? PERNAHKAH KAU DENGAR SUARANYA LAGI SETELAH KALIAN BERPISAH?!!!! TIDAK DE!! JAWABAN SEMUA ITU HANYA" TIDAK!!! ""

Dara semakin menunduk menangis. Dia bukan menangis karena bentakan atau marah Jaejoong bukan karena itu tapi karena ucapan Jaejoong adalah sebuah kebenaran yang selalu ia acuhkan selama ini. Yang ia tau hanya " janji" itu.

.
.
.

Setahun lagi, ah atau genap 2 tahun. Dara kembali ke halte yang sama. Duduk di sana sambil mengayunkan kakinya. Ia tersenyum dengan lembut.

Akhirnya ia punya jawabannya.

Akhirnya~

Salju turun turun dengan perlahan. Dara menengadahkan kepala nya menatap langit.

"Jiyong-ah sudah lama ya~ hemm ku harap kau di sana baik-baik saja, ku harap kau di sana menjadi apa yang kau cita-citakan, dan.... tolong berbahagialah. Karna di sini pun aku akan membahagiakan diriku. Sampai jumpa lagi dan aku mencintaimu"

Setelah itu Dara melangkahkan kakinya menuju seseorang yang sedang menunggu tak jauh dari halte. Yang sedang membawa payung yang menatap wahah yeoja itu dengan sendu.

"Ajarkan aku mencintaimu, Jaejoong-ah."

.
.
.

JAPAN

"Ji~kau yakin tak ingin menemui Dara atau menghubunginya?"

"Tidak, Bae~ aku tak bisa bertemu dengannya dengan keadaanku yang sekarang" ucap Jiyong parau seraya menatap gedung-gedung pencakar langit yang terlihat jelas dari balkon apartment nya.

"Baiklah~apapun keputusanmu aku akan mendukung"

"Ku harap dia akan bahagia di sana tanpa aku  walau aku tetap sangat mencintainya dari sini"

Setelahnya Yongbae membalikkan kursi roda yang di duduki Jiyong. Meninggalkan balkon memasuki apartement sekaligus ruang rawatnya.

End

Muehehhee 😂😂 gaje yak.. emank!!!
Voment nya oke~💜💜

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang