"Kenapa kau terus mengikutiku?" tanya yeoja berkucir apel dengan kacamata bulatnya yang terkesan kampungan.
"Aku suka padamu Dara nuna" jawab si namja dengan wajah tampan dan stelan pakaian modisnya.
"Huft..bukankah sudah ku bilang kau-"
"Namaku Kwon Jiyong nuna. atau kau bisa memanggilku chagi, baby, darling, yeobo atau sebutan manis lainnya" ucap namja yang bernama Jiyong itu.
Dara yang tahu diri dengan sosoknya yang dibilang cupu disukai oleh namja populer di Kampusnya hell apa dia sedang mimpi? Dara tau betul mungkin namja itu hanya main-main sehingga ia tidak pernah menganggap serius apa yang namja itu katakan.
Seminggu sudah, Ia semakin lebih banyak melihat dan dekat dengan Jiyong namja yang selalu menguntitnya kemana pun di kampus. Bahkan perhatiiannya membuat luluh yeoja manapun tak terkecuali Dara. Yoeja polos dengan kelembutan hatinya.
"Benarkah? kau mau menjadi kekasihku nuna?" tanya Jiyong antusias.
Direspon dengan anggukan malu-malu oleh Dara.
tiga hati setelah mereka menjalin kasih. Dara mulai merasakan perbedaan dari Jiyong. ia jadi jarang terlihat hingga sekarang saja Dara sedang mencari sosok itu hingga ke setiap sudut kampus.
Hati nya hancur berkeping
Jiwanya seperti dicabut paksa
Raganya melemas
"J-jiyong-ah" ucap Dara terbata membuat ke dua makhluk yang sedang berciuman panas di ruang loker menghentikan kegiatan mereka.
"Ah Dara" ucap Jiyong santai.
"Bukankah kau bilang menyukaiku?"
"Tidak, tidak akan pernah. Itu hanya" Dare " yang diberikan teman-temanku"
"Jadi selama ini?"
"yups, aku tidak menyukaimu sama sekali. Jadi bisa kau menyingkir? aku harus melanjutkan kegiatanku" ucap namja yang kini tengah memangut kembali bibir yeoja di kukungannya.
Dara membalik tubuhnya. Sakit saat mengetahui kenyataannya.
.
.
.
"Aku sudah jatuh padanya namun sekarang ia benar-benar menjatuhkanku Bomie-ah" tangis Dara pada Bom sahabatnya."Hei, jangan menangis. Ayo kita balas dendam dengan cara cantik. pertama kita buat kau menjadi lebih menarik lalu pacari musuhnya, Jung Il Woo"
.
.
.
Dara menjadi pusat perhatian sekarang ini, penampilan yang berbda membuat siapa saja yang melihatnya merasa ingin memiliki. Tak terkecuali Jung il woo Ia pun mengutarakan perasaannya pada Dara hingga Dara memanfaatkan nya dengan menerima Il woo.Atensi seorang Kwon Jiyong tak bisa di elakkan lagi. Ia tak bisa diam saat melihat dua sejoli yang salah satu nya kini ia cintai.
Ia pun menunggu pulang sang yeoja. saat melihat yeoja yang di tunggunya ia menarik lengannya dan membawanya ke ruang loker.
"Jangan berkencan dengan Il Woo"
"Apa urusanmu hah!!"
"Dia hanya memanfaatkanmu"
"Seperti kau memanfaatkanku. begitu?!"
Mendapat jawaban yang memojokan posisinya Jiyong dengan kesal mencium bibir Dara.
Plaakkk!!!
"Brengsek!! Jangan mencampuri urusanku!!" Dara pun bergegas pergi meninggalkan Jiyong yang menangis
"Aku mencintai mu Dara!!!" tangisnya walau ia tahu itu tak akan di dengar Dara.
.
.
.
"Il-woo aah, mian sebenarnya aku menerima mu karena untuk-""Arra. Aku pun awalnya sama. mendekatimu adalah langkah untuk menyakiti Jiyong. Namun sekarang aku benar-benar menyukaimu Dara. Tak bisakah kita mulai dari awal?"
"Aku bingung Il-woo ah"
"Pikirkanlah, aku akan menunggu" ucap ill woo lalu mengecup pipi Dara.
.
.
."Aku mencintaimu Dara!!"
"Maaf panggil aku nuna karena aku lebih tua darimu!"
"Aku tak peduli!! Aku mencintaimu ku mohon kembali padaku. A-aku minta maaf telah menyakitimu sungguh aku merasa kehilangan setelah kau dengan si brengsek itu" ucap Jiyong sambil meremat bahu dara dengan kuat. tak menghiraukan orang-orang yang menonton adegan mereka secara gratis, mengabaikan kebisingan lalu lintas.
"Kau yang brengsek!!! Dia jauh lebih baik dari pada kau Jiyong!!!"
"TIDAK!!! JANGAN KATAKAN ITU" Jiyong semakin kuat mencengkram.
"Lepaaaaas!" Dara memberontak dengan sekuat tenaga hingga ia terlepas dari cengkraman Jiyong.
Namun
BRAAAAKK
tubuh Dara terhempas ke jalan raya saat ia terlepas dari Jiyong dan truk menghantamnya dengan cepat.
.
.
.
"Maaf tuan, nyonya sandara tidak bisa kami tolong""Baby, kumohon bangun sayang. aku minta maaf. Dara bangun. buka matamu hemm. Aku mencintaimu sayang" tidak ada pergerakan apapun dari sosok yang dipeluk Jiyong.
"Sayang~ please buka mata mu. jangan tinggalkan aku dengan cara seperti ini baby. hiks. buka matamu kau harus hidup kembali" tangis Jiyong pecah, namun tetap tak bisa membuat sang yeoja hidup lagi.
.
.
.Triiiiiing
Suara alarm di nakas samping ranjang Jiyong berdering. Membuat ia terbangun. Lalu ia mendengar suara nyanyian dari arah dapurnya.
suara itu~
Ia bergegas menuju dapur dan melihat sosok Dara di sana sedang memasak sambil bersenandung kecil.
"Baby, benar ini dirimu?kau nyata?" tanya Jiyong sambil memutar-mutar tubuh Dara.
"Aiish, kau kenapa sih. Aku pasti nyata Ji"
Dipeluknya dengan erat tubuh Dara.
"Aku merindukanmu sayang" ucap Jiyong lalu mengecup bibir Dara.
Namun kecupan itu terasa hampa
saat mata jiyong kembali terbuka, ia berada di ranjang apartemennya sambil memeluk figura menampilkan 2 sosok manusia. Dia dan Dara.
Ia tak berhenti menangis, hingga ia mengambil obat tidur dengan cukup banyak lalu meminumnya sekaligus. Kemudian merebahkan diri diranjangnya sambil memeluk figura itu lagi.
"Tunggu aku, aku menyusulmu Dara" dan kegelapan menghentikan tangisannya.
.
.
.
"Bagaimana?"
"Bagus, tapi kenapa tragis begini? aku kan jadi sedih lagi pula kenapa aku dan Jiyong yang harus memerankannya. Aku tidak ingin seperti itu" protes Dara.
"Hei ini kan project film ku. Dan kalian kan sahabat ku jadi untuk mengurangi budget hehe jadi kalian kan artis papan atas so kenapa tidak membatu sahabat kalian yang sutradara ini hem. hem?!" rayu Bom.
"Hemm, arra. tapi entah Jiyong mau apa tidak"
"Hei kau kan kekasihnya jadi tolong bujuk agar ia mau. ya? ya? ya?"
"Hufft. ne. ne neeeeeeee" pasrah Dara.
Fin
Ini buat hadiah y kesel kena prank update'an. ini jg blm di protect kok. klo da y ga ngerti baca ulang ja trus mpe ngerti ya cerita ini.. wkwkwkw. Judulnya ja unfeel hahay..
ok vote n comment.
Bhay~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Us
Fanfictionkumpulan oneshoot or drabble Daragon. Iseng2 ala author kekeke~