Red face

407 40 16
                                    

Aku menghela nafas, sudah kesekian kalinya aku membicara kan hal ini. Dan lagi-lagi gelengan kepala dengan ritme cepat yang selalu aku terima dari nya.

"Ji~ ayolah. Aku hanya sebentar saja bicara padanya"

"Andwe!!"

"Aku tak ingin terus menerus seperti ini Ji. Ini harus diselesaikan dengan aku bicara baik-baik dengan nya, hemm"

"Aaaahh, tidak De~. Aku tidak sanggup".

"Sudah lah Ji. Kali ini saja oke. Anggap saja uji kesabaran kekeke" ini Yongbae teman seembrio beda plasenta nya Jiyong.

"Sialan kau"

"Jadi?" Tanyaku lagi.

"Haaaah~baiklah. Tapi pastikan tidak lebih dari 10menit. Arra?!" Ucapnya tegas. Gila 10menit bicara ku harus seperti rapper huh?

"Baiklah." Ucapku.

.
.
.





"Chanyeol-aah~"

"Oh nuna. Kau datang"

"Emm, kau sudah lama menunggu?"

"Tidak. Belum lama. Aku pesankan latte kau suka?"

"Ah ne, gwencana aku menyukainya. Gumawo Yeol-ah"

"Cheonma Dara nuna~"

Tik

Tok

(Njir kek aplikasi alay 😂)

3menit berlalu.

"Yeol-ah"

"nuna boleh aku yang berbicara duluan? emm huft aku tau aku lancang dengan nuna. tapi sungguh aku tertarik pada nuna, menyukai nuna, bahkan mencintai nuna dengan sangat rasanya saat nuna tersenyum padaku, aku merasa sangat senang. saat bandana mu terjatuh aku yang menyelipkan di loker nuna. maaf sebelumnya ku menghirup aroma rambut nuna yang tertinggal di sana. rasanya nyaman dan hati ku berdebar. nuna~ boleh aku memilikimu?"

aku

terkejut dengan penjelasannya.

"Yeol-ah, emm kau pasti sudah tau kan aku-"

"aku bisa jadi yang ke 2 mu nun. aku tak apa. asal sama-sama bisa memilikimu. ku mohon"

"Yeol-ah, jangan begitu. Kau namja baik. Aku tak akan tega melukaimu dengan menjadikanmu yang ke 2. Lagi pula, aku tak jahat itu pada kekasihku. Aku sangat mencintainya Yeol-ah. Minhae~" ucapku

"Emm aku mengerti, maaf nuna. Aku memaksamu. Ku doa kan semoga kau bahagia. Dan aku selalu mencintai nuna. Kapan pun di mana pun"

Cup


Pipi dikecup sepihak. Lalu Chanyeol terbirit lari menuju pintu keluar cafe.

Sialan.

Mati aku.


.
.
.

"Bae-ah, Jiyong eodie??"

"Hehe, dia ruangannya" aku menuju ruangan pribadinya selaku pemilik cafe yang menjadi tempat pembicaraanku dengan Chanyeol.

"De, hati-hati ya. Dia sangat seram saat ini. Kekeke wajahnya merah sekali loh. Haha" goda Yongbae.

Glup


Tamat sudah.



Krieeeeet


Pintu terbuka  dan pandanganku langsung pada sosok yang sedang kaku di sofa ruangannya. Matanya kosong dengan wajah memerah tangan mengepal kuat.


Ah ya Tuhan~


"Ji~~~" aku menghampirinya. Memeluknya dari samping.

"Sayang~ kau marah?"

Masih tak ada respon.


Huft

Ku ambil tangannya yang mengepal kuat. Ku kecup kepalan itu dan mengelusnya lembut.

"Jangan seperti ini. Jari-jarimu itu nanti sakit sayang~"

Kepalannya melonggar

Tapi masih tak mau merespon ucapanku.


Aku pun berdiri dan langsung duduk di pangkuannya.

Kedua tanganku menangkup wajah merahnya. Gila kupingnya saja ikut memerah!!!

"Ji~ maaf jika pembicaraanku dengan Chanyeol membuatmu kesal dan marah. Maaf jika aku tak bisa menghindar saat dia mengecup pipiku. Maafkan aku saat-"

Cup

Cup

Cup


Aku mengecup beberapa kali bibirnya.



"Maaf kan aku saat aku membiarkanmu kesal seperti ini melihatku dengan Chanyeol tadi lewat cctv. Sungguh, aku hanya mencintaimu. Kau tak percaya pada ku ya~" ku keluarkan jurus kesedihan. Biasanya ini ampuh.

1

2

3



Greppp


Tubuhku dipeluk erat.

Wajahnya tenggelam di leherku. Sesekali menciumnya.

"Aku takut kehilanganmu baby~sungguh rasanya tadi aku ingin kebawah dan menghajarnya."

"Iya aku tau, Untung ada yongbae yang menahan pintu kan kekeke"

"Iya si bantet berotot itu menahanku. Sialan"

"Eii aku harus berterimaksih padanya, karena menjaga kekasihku agar tak bertindak bodoh"

"Aaaah tapi aku kesal saat ia menyatakan cintanya dan berkata akan selalu mencintaimu  lalu dengan kurang ajarnya dia menci-"

Cup

Cup

Cup

"Sudah sayang~ jangan marah lagi ya. Kau satu-satunya yang membuat hidupku bahagia Ji. Bukan yang lain."



"Uuugh, kau manis sekali jadi aku susah marah" gerutu Jiyong namun kini dia mulai mengecupi wajahku.

Leher


"Aaah Ji!!!"



"Kau harus di hukum sayang~ kau milikku sampai mati" ucapnya sambil senyum seringaian yang sialnya sangat tampan.

"Hukum aku, daddyyiieh"



Fin



Setengah kisah ini dr pengalaman hoon wkt smp, wkwkwkw cieleh bnyak fans jd pnya cwo ae msh mo da y embat. Pi bagian dewasanya bukan cerita hoon sumpah wkwkw g brani hoon kek gtu bisa dipasung 😁. Adegan dewasa hanya bumbu pemanisnya Daragon.

Oke

Dan Minnal aidzin walfaidzin

Mohon mav lahir batin

Hoon dan otak hoon minta mav ya klo da bkin readers kesel.. pa lgy hoon jrng update pi bnyak y follow hoon. Mksh bgt. Salam hangat dan cinta untuk klian. 😘😘😘 muaaaach

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang