Rich

378 36 23
                                    

Seorang yeoja bernama Dara sedang bergumam bernyanyi sambil membawa kue ulang tahun untuk kakak, kue tersebut ia beli hasil dari kerja part time nya beberapa bulan.

"Semoga Bomie eonie suka kue nya" ucapnya sambil menyebrang jalan karena memang tanda lampu menyebrang menyala. Namun seperti kilat sebuah motor sport melaju cepat bak petir di siang bolong.

Wuuuzzz

Brakk

Dara dengan spontanistas tinggi menghindar lalu jatuh terduduk dengan kue yang sudah berantakan di tubuhnya.

"Kau tidak apa-apa kan?" Ucap seseorang padanya dengan uluran tangan di depan wajah Dara.

"Kau bisa liat sendiri kan. Kau tak lihat lampu lalu lintasnya eoh? Lihat kue ku hancur!!!"

"Eoh? Aaah" ucap namja yang kini melepas helm nya, bak iklan-iklan shampo saat ia membukan helm seketika waktu begitu lambat seperti slow motion lalu terdapat gemerlap gemerlip di wajahnya. Ya tampan~ idaman para wanita tentu saja.

"Ini, untuk ganti rugi kue murahmu itu" ucap sang penabrak.

"Mwo?!!" Dara terkejut.

"Aah apa kurang? Ahh ini ambillah ini bisa membeli sepulub kue murah seperti itu" ucap si pengendara motor tadi.

Plak!!!

Tamparan keras mendarat di pipi tampan dengan perawatan kulit yang mahal di dokter ternama.

"Asal kau tau, aku tak butuh uangmu. Memang kue ku murah tapi aku membelinya dengan perjuangan. Bukan sepertimu yang membanggakan uang hasil keringat orang tuamu. Dan satu lagi, jika saja kau meminta maaf sedari awal mungkin tamparan itu tak terjadi! Dan ini untuk biaya membeli minuman dingin, dan pakai itu untuk mengompres bekas tamparanku. Selamat tinggal" ucap Dara satu kali tarikan nafas. Ia sungguh marah. Heiii itu kue yang ia persiapakn untuk eonnie tercintanya meski mereka bukan saudara kandung tapi mereka itu lebih dekat dari saudara kandung.

.
.
.

"Hei bodoh, kau masih menatapnya?"

"Hemm"

"Tck, Ji kau pindah university murah ini kerena yeoja yang menamparmu di jalan?"

"Emmm"

"Heii jawabnya jangan seperti itu"

"Sudahlah Top hyung, aku kan sudah membelikanmu vila di Jeju sebagai imbalan karena kau ikut pindah university dengan ku. Jadi sekarang jangan berisik" ucap Jiyong kesal dan kembali pada aktivitas nya "mari menatap Dara" yang sedang serius dengan ucapan dosen kalkulus di depannya.

Jiyong? Oh dia kan sebelumnya di university mahal dengan kualitas otak yang di atas rata-rata jadi apa yang di katakan dosennya saat ini sudah ia kuasai lebih dulu jadi yah tidak mengganggu aktivitas menatap sang pujaan hati. 😁

.
.
.
Mata kuliah sudah selesai semua. Dara menuju parkiran menemui seseorang yang tidak lain adalah Donghae, sahabat nya dari kecil.

"Kajja, kita pulang De~" ucap donghae sambil menyalakan motor yang cukup lawas diantara motor-motor sport bak sinetron anak langit atau anak jalanan (hanjay si boy 😎).

"Dara!!!"

Panggilan itu membuat Dara mengarahkan tubuhnya pada sang sumber suara.

"Apa!!" Tanya Dara galak.

"Aiish jutek sekali. Hehee. 😁. Ayo aku antar pulang atau kau mau berkeliling seoul sebelum ke rumah? Aku akan antar kemanapun. Aku janji!" Ucap Jiyong sambil menyender di mobil Lamborghini nya.

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang