"Karena kecanggungan tidak pernah ada di antara dua orang yang tidak ada apa-apanya. So maybe there is something between us."
-Ika Natassa
***
15 menit sebelum bel 'penantian' berbunyi adalah waktu andalan guru mapel terakhir memberi PR atau tugas tambahan kepada siswanya. Sama seperti yang dilakukan oleh bu Lidya kepada siswa XI IPA 1.
"Kerjakan pilihan ganda sampai essay halaman 114 buku paket. Itu PR kalian,kumpulkan pada pertemuan selanjutnya." titah bu Lidya yang tak dijawab sama sekali oleh penghuni kelas.
Anya langsung menuliskan PR itu di note tempel miliknya lalu menempelkannya di sampul depan buku paket bahasa Indonesia miliknya. Itu adalah kebiasaannya dari SD.
Bel berbunyi beberapa menit kemudian, beberapa siswa masih tinggal membereskan buku,menyicil tugas yang baru diberikan, dan sudah ada yang ngeloyor keluar.
Anya sudah mengemas bukunya,sesaat sebelum ia berdiri,lututnya tergores besi meja untuk kesekian kalinya. Anya merutuki ketidakhati-hatiannya sehingga kembali tergores.
Sisi datang ke meja Anya lalu melempar tas-nya dengan gerakan tidak santai ke atas meja Anya, "An,lo-ehh An! Berdarah lutut lo!" pekik Sisi panik. "Si,jangan lebay tolong." ujar Anya.
"Tapi itu," tunjuk Sisi pada luka goresan di lutut Anya, "Gue takut darah anjirr."
"Yaampun Si,yaudah kali,jangan diliat. Gue ke UKS dulu,lo mau nemenin?" Sisi dengan wajah bersalahnya-menggeleng. "Gue ada latihan dance hari ini."
"Oh iya,gue sampe lupa. Yaudah,sana lo!" ujar Anya dengan gaya mengusir membuat Sisi menghentakkan kepalanya lalu berjalan keluar kelas.
Anya berjalan menuju UKS yang ada di ujung lantai 2,dekat tangga. Untungnya,kelas Anya berada di lantai 2 walau jauh dari tangga. Biasanya,lantai-lantai atas sudah lumayan sepi,semua pada ngacir ke lantai bawah tepatnya lapangan indoor dan outdoor atau juga kantin. Ya sekitaran itu saja.
Pintu UKS tertutup, Anya khawatir kalau ternyata di kunci,yang artinya ia harus ke ruang guru di lantai 1 untuk meminta kunci. Merepotkan.
Tapi kekhawatirannya akan hal itu terganti akan hal lain setelah tau kalau ternyata pintu UKS belum dikunci namun terdapat seseorang didalamnya. Membelakangi posisi Anya, menghadap tembok,tubuhnya condong kedepan sambil menempelkan telapak tangan kirinya di permukaan tembok,lalu tangan satunya terlihat memegang bagian perut atau dada dari yang bisa Anya liat
Anya malah bengong,terpaku. Namun suara ringisan yang terdengar teramat menyakitkan menghancurkan keterpakuannya. Anya langsung berlari ke arah orang tersebut,berusaha menopangnya berdiri. Saat melihat wajahnya,Anya kembali terpaku karena keterkejutannya.
"Kak Dava?" ucap Anya lirih,tak percaya.
Seseorang yang dipanggil 'kak Dava' oleh Anya itu terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat. Jari-jari tangan kanannya menekan bagian dada sambil meringis. Wajahnya pucat,sangat.
Anya tak menyangka akan mendapati kak Dava-Ketos KEMBANG yang penuh dengan kehangatan dan keramahan dalam keadaan mengenaskan bahkan sekarat seperti ini.
"Anya," lirih kak Dava, "To-tolong,"
Anya benar-benar tak tahu apa yang bisa dia lakukan. Ingin rasanya ia meminta bantuan dari luar,tapi ia berpikir bahwa nanti saat ia kembali,keadaan kak Dava semakin mengenaskan,tapi apa yang bisa ia lakukan? Dalam keadaan panik seperti ini,otak cantiknya tidak bisa berjalan dengan baik.
Satu-satunya yang bisa ia lakukan saat itu adalah ;
Memberikan botol air minumnya pada kak Dava yang sedang sekarat.
________
Kiel sedang melakukan kegiatan amal,membagi-bagi sedekah bagi orang yang kelaparan di ruang latihan dance. Hari ini,dia mendapat banyak sekali cake dari kaum hawa fans-nya. Hadiah lainnya ada bola voli dan spinner.
"Muka lo songong banget,tai." celetuk Asoy yang baru saja mengganti bajunya. Asoy juga merupakan salah satu anak dance sama dengan Sisi,pacarnya.
Yuni mengangguk setuju, "Lagi pencitraan katanya." Kiel langsung menoyor kepala Yuni, "Gue lagi beramal kelez."
Milan yang malang hanya bisa mengkode Yuni dan Kiel untuk segera pulang. Suaranya belum pulih. "Mana si mannequin berjalan?" tanya Asoy. "Tadi tante cantik datang nge-jemput." jawab Kiel
Milan menjambak rambut Kiel, "ADAW! SAKIT OSAS!" jerit Kiel tidak terima. Milan melototkan matanya, "Pu-lang ta-i." ucapnya tanpa suara lalu berlalu meninggalkan Kiel. Ternyata Yuni sudah duluan meninggalkan mereka.
Akhirnya Kiel pamit pada Asoy dan anak dance lainnya,tapi sebelum benar-benar beranjak, Kiel menanyakan tentang Anya pada Sisi. Masih ada chocolate muffin yang harus ia berikan pada gadis itu. Kiel pun meninggalkan ruang dance menuju UKS.
Kiel menaiki tangga yang dekat dengan UKS di lantai 2. Saat membuka pintu UKS, Kiel dibuat terpaku-sama seperti saat Anya membukanya beberapa saat yang lalu.
Bedanya,tadi Anya melihat orang yang sekarat,sedangkan Kiel sedang melihat Anya bersama orang sekarat itu sedang duduk dilantai-dengan botol air minum Anya digenggaman Dava dan kepala Dava yang bersandar di pundak Anya dengan mata yang terpejam. Wajahnya tidak sepucat tadi dan sepertinya rasa sakitnya sudah berkurang.
Anya juga tak kalah terkejut saat melihat Kiel membuka pintu UKS. Untuk beberapa saat,keduanya saling bersitatap tanpa suara. Anya sungguh merasa tidak enak dengan posisinya sedangkan Kiel merasa canggung.
Kiel memutuskan kontak mata mereka lalu sedikit berdeham untuk melarutkan rasa canggungnya, "Masih ada yang mau gue kasih. Gue pulang dulu." Kiel meletakkan paperbag berwarna biru muda dengan gambar Eiffel Tower di bawah kakinya lalu keluar dari UKS tanpa lupa menutup pintu.
***
a.n
Haiii!
Cerita ini belum ada jadwal update-nya, jadi kalau ada waktu senggang aku bakalan update. Sepanjang minggu ini belum terlalu sibuk, sih. Tapi gatau untuk minggu depan gimana.
Oke, aku ga bakal banyak curcol untuk saat ini.
Terima kasih yang sudah mau membaca cerita ini :)
See u in next chap
11 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirtationship
Teen Fiction#890 in teenfic 21/08/2017 amazing cover by @loliluu Flirtationship ; More than a friendship less than a relationship. Ini tentang Yehezkiel Salvanio yang egois atas perasaannya dan juga tentang Zefanya Fricellia yang tak bisa memaksa dan menuntut t...