14- Wedding Party (2)

246 46 80
                                    

"I want what I give. Simple as that."

***


P E N T A SQUAD (5)

Milan tampan : duhh

Milan tampan : ini grup kok sepi banget

Si sableng dari gua hantu : kayak hati lo yah mil

Milan tampan : kampret

Yuni sarah : sepi apanya dodol!

Yuni sarah : seingat gue baru tadi siang nih chat sampe 999+

Milan tampan : ahh masa?

Milan tampan : itu kan tadi, bukan sekarang

Si sableng dari gua hantu : se bodo sarapgram deh

Milan tampan : serius deh, ki

Milan tampan : lo ngeselin banget

Si sableng dari gua hantu : lo sih

Si sableng dari gua hantu : ganti nama id gue di line lo makanya

Si sableng dari gue hantu : gakeren banget

Milan tampan : emangnya nama id gue di line lo, keren gitu?

Si sableng dari gua hantu : lah, lo kan emang kerabatnya si OSAS

Yuni sarah : uvuvwewe onyetewewe %$#@*&&& OSAS

Milan tampan : loh? Mana si Asoy?

Milan tampan : ohh Asoy... datanglah

Yuni sarah : ayoo minum M kapsul~~

Si sableng dari gue hantu : datang bulan teratur~~

Milan tampan : hari-hariku jadi ceria karenaa..

Bosque : gue hadir mas bro

Bosque : abis malming ama ibu negara

Si sableng dari gue hantu : nahh itu si M kapsul

"Milan, kamu daritadi main hp mulu," Milan mendongak, sedikit tersentak karena papinya datang tiba-tiba, "Jalan-jalan kek, sapa temen kamu. Tadi papi liat ada Dava,"

Milan mendesah malas, "Ck, mager banget pi," decaknya.

Rilan Radityo—pengusaha kaya raya sekaligus pemilik hotel bintang empat yang amat terkenal di kotanya—menggeleng melihat kelakuan anak semata wayangnya itu.

Rilan melotot tajam, "Jangan malas-malas. Sana!" perintahnya.

Dengan senyum yang dipaksakan, Milan langsung berdiri tegap dan hormat, "Siap laksanakan," Milan langsung melangkah bak petugas paskibra.

Milan membalas sapaan beberapa teman orang tuanya yang bertemu dengannya. Ia pergi mengambil minuman lantas tanpa sengaja matanya menangkap figur seseorang.

Matanya sedikit menyipit, berusaha memfokuskan penglihatannya pada dua orang yang bersebrangan darinya.

Loh? Dava bareng Anya?

Milan langsung mengetikkan sesuatu di Iphone-nya. Ia mengirim chat kepada seseorang. Milan dan seseorang itu berbalas chat untuk beberapa menit.

Sesudah itu, Milan langsung mengalihkan pandangannya ke seberang.

Milan menangkap gerak-gerik kedua insan tersebut. Terlihat Anya dengan wajahnya memerah— menabok lengan Dava yang tertawa geli, sepertinya mereka sedang bersenda gurau.

FlirtationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang