Rachel pov
Kami benar benar menikmati kebersamaan kami, noel benar benar perhatian padaku. Sore ini kami menghabiskan waktu dengan berbincang di balkon hotel.
"Noel apa papamu sudah tau pernikahan kita?"
"Entahlah, aku tak yakin."
"Kenapa bisa begitu?"
"Aku belum memberi tahunya, tapi bila anak buahnya mengawasiku pasti dia sudah tau."
"Aku takut noel."
"Jangan takut ada aku disini."
"Kau tidak tau bagaimana kejamnya ayahmu pada keluargaku."
"Maaf. Jika ayahku membuatmu menderita. Aku akan menggantikan kepedihanmu dengan kebahagiaan."
"Entahlah noel. Perasaanku hanya tidak tenang saja."
Malam harinya aku mendapat telpon dari maddison karyawanku yg tinggal di boutique.
"Rachel..... bagaimana ini....." katanya panik.
"Maddy ada apa jelaskan."
"Boutique terbakar....apinya sangat besar..... pemadam sedang memadamkannya"
"Oh....tidak......"
"Sayang ada apa...?"
"Boutique terbakar......semuanya habis noel....usaha yg ku rintis hancur....."
"Tenanglah. Kita kembali sekarang."
Author pov
Sementara itu di kediaman patterson.
"Tuan semua berjalan lancar. Api berkobar, apa lagi di tempat itu banyak bahan2 yang mudah terbakar."
"Bagus tony...." kata pria tua itu sambil menghisap cerutunya.
"Rasakan tikus kecil.... hahahaha..... siapa suruh kau nekat menikah dengan putraku ha...."
"Ada perintah lagi tuan."
"Culik jalang kecil itu. Jangan sampai noel tau."
"Baik mr patterson."
Noel pov
Untung saja tepat 15 menit kemudian ada penerbangan ke new york.
Ini adalah gambar terakhir yang dikirimkan maddyson pada rachel. Rachel syok karena bisnis yang ia rintis selama 5 tahun ini hancur dalam hitungan jam. Dia hanya diam tapi air matanya tak berhenti mengalir. Sedang aku hanya bisa memeluknya saat ini.
Rachel mengalami kerugian yang cukup banyak.
"Noel bagaimana ini?"
"Tenang sayang nanti kita pikirkan. Yang penting kita kembali ke rumah dulu."
Setelah penerbangan yang lumayan akhirnya kami sampai dirumah. Rachel yang kecapekan tertidur dipelukanku aku pun menggendongnya sampai ke mobil, sedang driverku yg mengambil koper kami.
"Bagaimana boutique noel?" Tanyanya begitu bangun.
"Sabar sayang, kita bisa mendirikan boutique itu lagi dari awal."
"Tapi darimana lagi modalnya. Belum lagi mengganti kain2 milik pelangganku."
"Tenang sayang. Aku akan membatumu."
"Noel....."
"Ssstt......tidurlah lagi sayang."
Rachel pov
Ponselku berdering terus malam ini.
"Halo.."
"Halo,menjauhlah dari suamimu kalau kau mau tau siapa aku."
"Sudah." Kini aku berada di balkon kamar.
"Bagus aku bisa melihatmu."
"Apa maumu?"
"Bagaimana rasanya setelah kehilangan tempat usahamu?"
"Kau pelakunya? Benarkan?" Geramku
"Hahahaha.......kau cerdas sekali....."
"Apa tujuanmu? " geramku nyaris berbisik.
"Kalau kau mau tau datanglah ke central park besok siang."
"Baiklah."
Lalu sambungan itu berhenti. Siapa sebenarnya dia? Mungkinkah suruhan papanya noel?
Seperti yang kukatakan pada penelpon itu, bahwa siang ini aku akan menemuinya.
Aku menunggu dan menunggu tak ada tanda tanda orang yg berjalan ke arahku. Tiba tiba saja ada yg memelukku dari belakang dan salah satu tangannya membekapku, aku mencium bau aneh yang membuat pendanganku menjadi gelap.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM WITH YOU
RomanceRachel adalah seorang desaigner muda yg berbakat, saat dia dipercaya menjadi juri ajang pencarian bakat yg diadskan majalah fashion dia bertemu seorang pria yg ternyata itu adalah teman suami sahabatnya. "Aku tidak sudi mempunyai menantu orang renda...