Rachel pov
Ketika ku buka mata, aku berada disebuah ruangan yg suram. Sepertinya ini adalah bangunan tua yang sudah lama tak terpakai.
Suara pintu berderak menandakan seseorang memasuki ruangan. Munculah seorang pria tua didepanku.
"Halo miss morrison atau aku harus memanggilmu mrs. Patterson?" Katanya sedang aku tidak bisa menjawabnya karena plester di bibirku.
"Jangan mimpi.....!!!! Aku takkan memanggilmu seperti itu. Aku tak mau memiliki menantu rendahan sepertimu."
"Oh ya kebakaran boutique mu itu adalah hadiah pernikahan dariku."
Air mataku mengalir deras di dalam kebungkamanku. Benar dugaanku ayah noel dibalik semua ini.
"Mmmpppp.......mmmpppp....." aku ingin berteriak....
" kau ingin bicara?baiklah." Lalu dia membuka plesterku
"Kenapa kau melakukan ini?"
"Kenapa katamu....? Kau lupa darimana asalmu? Kau hanyalah putri pegawai rendahan. Kau tak pantas menjadi pendamping noel."
"Apa yang kau inginkan sebenarnya?"
"Aku akan mengirimmu jauh dari sini. Bila kau berani kembali lagi, aku akan menghancurkan caroline dan suaminya beserta keluarganya.. camkan itu.....!!!!"
Pria berbadan besar itu membekapku lagi dan semua menjadi gelap lagi.
Aku mengerjabkan mataku. Karena seberkas sinar matahari. Aku berada di sebuah flat sederhana.
"Kau sudah sadar nona?"
"Dimana aku?" Kurasakan tangan dan kakiku sudah bebas dan begitupun mulutku
"Detroit.... ini flat fasilitas yg diberikan mr patterson padamu. Ini ponselmu dengan nomor yang baru dan contack list yg kosong."
Dia meleparkan ponsel padaku. Benar saja contack list dan massage list ku pun kosong. Sepertinya ponsel ini telah diformat ulang. Tapi masih untung foto noel msh tersimpan di memorycardnya.
"Ingat jika kau berani menghubungi mereka atau pun kembali. Bersiaplah menanggung akibatnya."
Air mataku mengalir dengan deras.
"Di lemari itu ada sedikit pakaian dan bahan makanan di dapur." Jelasnya
"Ingat kau selalu diawasi." Lalu pria itu meninggalkanku.
Duniaku hancur bagaimana dengan noel? Selama 2 hari aku hanya mengurung diri dengan menangis.
"Aku harus mengumpulkan uang agar bisa kembali ke new york."
Aku mencari pekerjaan di sini, menjadi pelayan di sebuah cafe. Pemilik cafe itu seorang wanita paruh baya, kira kira seusia mamaku bila dia masih hidup. Namanya betris brown. Dia memintaku memanggilnya betris saja. Aku mulai mengumpulkan sedikit hasilku.
3 bulan kemudian....
Aku merasa aneh pada diriku. Aku lebih cepat lelah. Sering mengantuk. Mungkin aku terlalu memforsir diriku.
Hari ini aku bekerja di cafe betris,seperti biasa. Tiba tiba saja semuanya berputar dan menjadi gelap
Betris pov
"Bangun sayang......" aku menepuk pipi rachel.
Dia seorang wanita yang kuat, aku sudah mendengar ceritanya. Dan sebagai seorang wanita aku mengerti perasaannya.
"Betris....aku dimana?"
"Kau ada di klinik."
"Ah....kepalaku....."
"Aku akan panggil dokter."
Rachel pov
Setelah betris keluar, tak lama kemudian dia masuk bersama seorang dokter.
"Selamat siang miss, senang anda sudah siuman."
"Saya kenapa dokter?"
"Em...mari kita lihat benar tidak dugaan saya."
Dia menarik sebuah alat dengan sebuah layar. Kemudian dia membuka atasanku hingga terlihat perutku, dokter itu memberikan jel dan sebuah alat ditempelkan kesana samhil digeser geser.
"Nah itu dia."
"Apa?"
"Janinnya.bila dilihat dari ukuran usianya sekitar 12 minggu."
"Apa dia sehat."
"Sehat.selamat, perbanyaklah makan yg bergizi."
"Terima kasih dokter."
"Aku akan buatkan resep,untuk anda.."
Aku dan betris kembali. Aku menangis betris memeluk ku.
"Apa kau akan memberitahukan pada suamimu?"
"Entahlah betris..."
"Aku akan menemanimu ke new york bila perlu."
Betris sudah seperti mama bagiku, dia srlalu ada di saat aku butuh pendukung. Aku masih bungkam sambil memandangi hasil usg tadi
Kehidupan yang ada di rahimku. Buah cintaku dan noel.Tbc
*********************************************
Maaf bila typo karena ketik langsung publish...
Vote n coment nya ya....
Terimakasih sudah mau baca ceritaku.😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM WITH YOU
RomanceRachel adalah seorang desaigner muda yg berbakat, saat dia dipercaya menjadi juri ajang pencarian bakat yg diadskan majalah fashion dia bertemu seorang pria yg ternyata itu adalah teman suami sahabatnya. "Aku tidak sudi mempunyai menantu orang renda...