18

7.2K 286 2
                                    

Noel pov

"Ikutlah pulang kerumah noel." Pintaku.

"Bolehkah?"

"Pulanglah dad."

"Baiklah, putraku meminta aku pulang maka aku akan pulang. Dan jgn mengatakan kau bukan putraku lagi. Bila itu terjadi aku akan langung melakukan tes dna saat itu juga. Kau mengerti son."

"Yes daddy."

Tak bisa ku gambarkan betapa bahagianya aku saat ini. Mereka memberiku kesempatan untuk menebus dosaku. Rasanya melebihi saat memenangkan tender besar.

Kami bertiga mengendarai mobilku, sementara bastian driverku membawa mobil rachel.

Author pov

Mereka bertiga memasuki sebuah rumah yg memiliki halaman yg begitu luas.

"Ma'am mr. O'conel menunggu anda didalam." Kata seorang penjaga gerbang

"Terima kasih pedro."

"Mom....?"

"Aku tidak tau kenapa dia kemari rey."

"Mom sudah bilang padanya kan?"

"Tentu saja, sesuai permintaanmu."

"Boleh aku tau siapa dia?" Noel akhirnya mengeluarkan suara penasarannya

"Dia pria yg mengejar mommy dad."

"Lalu kau apa kau menyukainya son?"

"No daddy. Dia tidak sebaik yg ditampilkan dad."

"Rey jangan mulai lagi."

"Mom aku mendengarnya sendiri."

"Okey......sekarang sudah sampai. Jangan sampai dia tau kalau kau menguping pembicaraannya. Mengerti?"

"Yes mom."

Saat rachel keluar noel mendekati ryean.

"Apa mommy menyukai pria itu."

"Daddy lihat saja." Kata ryean lalu mendahului daddynya sambil nyengir.

Noel menyusul rachel dan ryean masuk ke dalam ruang tamu

Noel menyusul rachel dan ryean masuk ke dalam ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Noel pov

Rachel kini memiliki rumah yg cukup mewah, aku bangga padanya.

"Zack sudah lama?" Kudengar suara rachel.

"Lumayan, aku menunggu ryean."

"Rey?"

"Kenapa kau menungguku?"

"The winner here is for you." Dia memberikan sebuah kotak besar untuknya.

"Thanks zack. Oh kenalkan my daddy." Katanya sambil menunjukku

"Hai.noel carlton patterson."

"Zack o'conel."

"Kalian bicaralah, aku kedalam dulu." Pamit rachel.

Dia menciumku sebelum pergi, suatu kehormatan bagiku mendapat ciumannya lagi.

"Sepertinya kalian semua lelah, aku hanya ingin mengantar hadiah dan ucapan selamat buat ryean."

"Terimakasih zack."

"Ya. Aku pulang. "

Seperginya dia aku keatas mencari kamar rachel.

"Kamar mommy pintu yg sana dad." Tunjuk rey

"Thanks rey, kamarmu yg mana?"

"Ini kamarku dad."

"Okey istirahatlah."

"Dad, tolong jaga mommy dari pria tadi."

Aku hanya melihatnya dg tatapan yg penuh tanya.

"Aku dengar dia memanggil william patterson, dan akan melaksanakan rencananya. Aku takut dia berbuat jahat pada mommy."

Aku terkejut mendengar kata2 rey.

"Baiklah. Tapi bagaimana kau bisa mengetahuinya."

"Dia sering ke boutique mommy, aku secara tidak sengaja mendengar pembicaraannya di bilik toilet."

"Tenanglah rey, kali ini tak kan kubiarkan dia menyakiti kalian."

"Apa yg akan daddy lakukan?"

"Blm tau, daddy akan memikirkannya."

"Dad."

"Ya rey, bolehkan daddy memanggilmu begitu?"

"Sure dad, emmm....." Dia tampak ragu ragu ingin mengatakan sesuatu.

"Katakanlah apa yg mau kau katakan rey, jangan takut."

"Dia grandpa kan dad?" Dia takut takut

"Hem...kau benar." Kataku sambil menepuk bahunya

"Kenapa dia membenci mommy?"

"Karena mommy anak pegawai grandpa dengan jabatan yg rendah." Jawabku sambil menghela nafas

"Tapi daddy sangat mencintai mommymu son. Kali ini daddy tidak akan membiarkan grandpa menyentuh mommy lgi."

"Buktikan itu dad, aku tidak mau melihat airmata mommy lgi."

"Terima kasih son."


Tbc


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Thanks alot to my lovely readers

Terima kasih banyak udh bersedia membaca coretan ku buah imajinasiku.

Jgn lp vote n comentnya ya.

😘😘😘

I AM WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang