34

2.8K 114 7
                                    

Rey pov

Aku memutuskan untuk keluar kamar untuk mencari obat luka memarku. Aku secara tak sengaja mendengar pembicaraan mom and dad.

"Tapi bagaimana dengan rey, jika dia tidak suka sama adiknya ini." Lirih mom dlm tangisnya.

"Rey pasti menyayangi adiknya, berilah dia waktu untuk berdiskusi dengan hatinya. Percayalah padaku sayang." Suara dad begitu pengertian.

"Aku sangat menyayangi rey, kalau rey tetap tidak bisa terima bagaimana? Kita gugurkan saja ya? Aku tidak mau kehilangan rey." Suara tangis mom begitu membuatku sedih.

Kuberanikan mengetuk pintu kamar mereka yg terbuka sedikit. Sambil kudorong aku memasuk kan kepalaku.

"Mom, dad boleh aku masuk?"

"Masuklah son." Kata dad

"Mom maafkan aku, aku tadi mau mengambil obat luka tapi tak sengaja mendengar pembicaraan kalian. Maafkan aku mom kalau perbuatanku tadi menyakiti mom."

"Jangan gugurkan adik rey. Rey menginginkanya. Rey hanya terkejut mom. Maaf."

Kurasakan rengkuhan mom.hangat seperti biasa.

"Terimakasih sayang." Kata mom lalu mencium keningku.

"Aku hanya terkejut, aku belum siap berbagi daddy. Aku takut daddy lebih menyanyanginya, karena daddy menyaksikannya tumbuh, sedang aku...."  Tak kusangka semua yg ad di hatiku keluar semua begitupun airmata ku.

"No son....jangan berpikir seperti itu, kau tetap kebanggaan daddy, tanpamu daddy tidak akan bisa bersama mom lagi.tanpamu daddy yakin mom tidak akan bertahan sampai seperti ini." Kata daddy dan kulihat mom mengangguk,

Kau lebih berharga dari yang lainnya son. Justru daddy yang takut kau akan membenci daddy karena daddy tidak pernah ada sewaktu kau kecil. Daddy sedikit taku saat adikmu tumbuh kelak kau akan merasa iri karena daddy ada untuknya. Daddy takut kau akan menjauh dari daddy. Benar kata mom kalau kau tidak mau kita bisa menggugurkannya."

"No dad. Biarkan dia hidup. Dia berhak mendapat kasih sayang kalian. Dia hadiah dari Tuhan untuk kalian."

"Bukan untuk kami, tapi untuk kita. Bukankah dulu kau selalu bertanya kapan kau akan punya adik rey?" Kata mom mengingatkan ku akan masa kecilku.

" Yah...dan mom jawab nanti kalau daddy sudah pulang. Dan akhirnya aku mendapatkannya." Aku tersenyum disela tangisku.

Aku menekuk lututku didepan mom meletakkan tanganku diperut mom

" Hai, kau budy atau sweety hah? Apapun kau sehat ya di perut mommy. Kakak menunggu kelahiranmu, kakak ingin menggendong dan bermain bersamamu." Aku mengecup perut mom

" Terima kasih rey. " Peluk mom sambil menangis tersedu sedu. Kulihat daddy juga menghapus airmatanya.

" Please jangan menangis lagi mom, nanti adikku ikut bersedih." Kataku sambil kuhapus air mata mom.

" Mom pasti belum makan kan?" Dan dia mengangguk

" Ayo makan jangan biarkan adikku kelaparan." Aku mengajak mom ke ruang makan dan mengambilkan makan untuknya.

"Son sini daddy obati lukamu."

" Thanks dad." Ucapku

"Daddy juga berterima kasih padamu nak. Kamu bersedia menolong grandpa meski perbuatannya pada kalian."

" Mom selalu mengajaarkan untuk menolong dan memaafkan orang dad. Tapi untuk grandpa aku belum bisa dad."

" Daddy paham."

"Rey makanlah." Pinta mom

"Suapin mom...aaa" lalu mom menyuapkan makanannya kemulutku

"Kalo tau kau manja begini daniella pasti putar balik nggak jadi menyukaimu."

"Eh siapa bilang mom. Kita sudah pacaran. " Kataku bangga

"Wah anak kamu ni noel...kalau urusan cewek cepat banget."

"Biar tidak direbut orang ya son. Good laki² kudu gentle" kata dad sambil menepuk bahuku.

"Aku akan menelpon zoe dan bilang, kita besanan bro."kata dad lalu pergi.

"Jangan lupakan sekolahmu, beberapa bulan lagi kelulusan sekolahmu dan kamu akan segera memasuki university."

"Santai mom aku akan masik ivy. Dan lulus cumlaude."

Tbc

=====================================

Happy reading

Semoga suka part ini.....

Tunggu kelanjutannya ya.....
😘😘😘😘

I AM WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang