IDOL [Complete]

Part 25 - Perasaan

Warning: alur maksa (ancur juga) dan typo bertebaran.

Vote dulu sebelum baca ya 😉

***

Happy Reading...

***

Setelah perilisan lagu baru, kesibukan memang tak bisa di elak lagi. Dari mulai promosi di program musik, variety show, Radio dan juga Fansign. Hampir setiap hari mereka disibukkan dengan aktivitas seperti itu. Namun berbeda dengan kesibukan banyak orang, jika yang lain sibuk pada weekday, maka mereka akan sangat sibuk di weekend. Justru di weekday lah mereka memiliki sedikit waktu untuk beristirahat.

Seokjin sedang disibukkan dengan memasak di dapur, karena sang maknae yang merengek ingin makan. Ia melirik Jungkook yang ternyata tidur lagi dengan kepala yang di sanggah oleh tangan diatas meja makan. Ia menggelengkan kepalanya pelan sambil menuangkan pasta yang sudah matang.

"Kook. Bangun."

Tak ada gerakan dari Jungkook. Dia nampak sangat lelah. Akhirnya Jin menyimpan sepiring pasta beserta sendok dan garpunya. Ponsel Jungkook berdering. Namun pemiliknya masih tak bergeming.

Seokjin menghela nafas panjang. Ia meraih ponsel itu.

Chicoo Noona's Calling...

"Yeoboseyo...."

"Yeoboseyo...."

"Ahh... Apa aku salah memanggil? Aku pikir ini benar nomor Jungkook." ujar Jisoo.

Seokjin terkekeh. "Jungkook tidur lagi. Ini aku Seokjin."

"Ahh... Oppa. Tadi Jungkook mengirimku pesan dan mengatakan untuk menelponnya saat aku selesai shooting."

"Tadi dia juga membangunkanku cuma karena ingin sarapan."

"Lalu dia tidur dimana?."

"Dapur."

Jisoo terkekeh. "Aigoo... Jungkook-ie." ia menghela nafas. "Kalau begitu sudah saja Oppa."

"Tak ingin menitip pesan?."

"Aku akan beristirahat setelah ini. Jadi katakan padanya, hubungi aku tengah hari nanti saja. Jangan mengganggu tidur cantikku." ucap Jisoo disertai kekehan.

Mau tak mau Seokjin juga terkekeh pelan. "Baiklah. Atau kau mau aku bangunkan Kookie?."

"Tak usah. Pasti aku tak bisa istirahat sekarang kalau dia bangun."

"Baiklah."

"Gomaweo Oppa. Annyeong."

Seokjin bergumam kemudian membalas ucapan Jisoo, setelah itu ia menyimpan ponsel milik Jungkook di dekat pemiliknya lagi.

"Kook."

Seokjin mengguncangkan tangan Jungkook.

"Jungkook."

Seokjin mengguncangkan tangan Jungkook lebih keras lagi.

"Ya Jeon Jungkook. Bangun! Pastamu akan dingin." kali ini Seokjin memukul pelan kepala Jungkook.

Jungkook bergumam manja sesaat. "Ahh Hyung...." ia membenamkan kepalanya pada lipatan tangan.

"Baiklah, aku habiskan saja pastanya."

Jungkook mengangkat kepala dan segera mengambil piring yang hampir diambil Seokjin. "Andwae.... Ini milikku." ujar Jungkook setengah sadar. Setelah itu ia memakan makanannya dengan masih setengah sadar.