***
Happy Reading...
***
Musim telah berganti, gumpalan kecil mulai menuruni langit dan bertumpuk ditanah. Mengubah tanah menjadi putih juga panas menjadi dingin. Penghujung tahun akhirnya datang. Menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru, untuk kehidupan baru dan kebahagiaan baru. Semua hal menjadi baru kecuali perasaan mereka yang masih sama.
Jennie menatap jendela kamarnya, diluar sana, salju pertama mulai turun. Beberapa waktu telah berlalu semenjak kejadian mengejutkan itu. Namun, masih bisa ia ingat. Bagaimana ekspresi Namjoon, cara bicaranya. Dia, terlihat sangat kecewa. Ia sadari itu. Ia juga ingat bagaimana Yoongi menjelaskan semuanya. Mereka berdua sama-sama tak menyadari, Namjoon mengetahui semuanya. Mereka tak begitu peka dengan keadaan Namjoon, karena mereka terlalu bahagia oleh kebahagiaan mereka sendiri.
"Sekarang aku merasa canggung, Namjoon juga terlihat sangat menyesal. Dia juga mengatakan ingin kembali padamu." Yoongi mendesah pelan. "Jen... kau tak akan berubahkan?."
Bayangan kekhawatiran Yoongi saat bertanya seperti itu terlihat jelas dimata Jennie, teringat sangat jelas dalam ingatannya.
"Oppa... sebaiknya kita jaga jarak dulu. Agar kau tak canggung dengan Namjoon. Aku juga akan fokus untuk debut."
"Aku tidak akan melepaskanmu Jen. Ayo kita hadapi bersama."
"Tak ada yang melepaskan dan dilepaskan Oppa. Ini cara satu-satunya yang harus kita hadapi. Juga kau akan comeback, aku akan debut."
"Tapi Jen...."
"Jika nanti kau masih sama, aku juga. Percayalah."
Itu adalah percakapan terakhir Jennie dengan Yoongi. Hampir satu bulan yang lalu. Setelah hari itu Jennie tak pernah sekalipun menghubungi Yoongi, baik membalas pesan ataupun menjawab telepon. Jennie tak memberi namja itu akses untuk menemuinya, bahkan menghubunginya. Hingga satu minggu yang lalu, Yoongi mungkin jengah. Jennie ingat, pesan terakhir dari Yoongi itu.
Baik, jika ini maumu.
Hubungi aku saat kau sudah merasa lebih tenang.
Aku juga akan tetap sama.
Bogoshipda."Bogoshipda Oppa." Guman Jennie pelan.
***
Setali tiga uang dengan Jennie dan Yoongi. Hubungan Lisa dan Taehyung juga menjadi sangat canggung. Lisa yang menganggap serius ucapan Taehyung dan Taehyung yang tak menjelaskan apapun pada Lisa. Mereka tak saling menghubungi, tak ada yang mau mengirim pesan lebih dulu.
Taehyung menghela nafas panjang, ia melirik ponselnya yang telah lama tak mendapatkan pesan dari Lisa.
Taehyung melirik Hoseok yang sedang berbicara dengan Lisa via panggilan Video. Ia menghela nafas lagi. Lisa tampaknya baik-baik saja.
"Phi, aku satu team dengan Jisoo Eonni. Andai kita masih dekat Phi, mungkin akan lebih mudah mengajari Jisoo Eonni dance."
Itu suara riang Lisa yang sedang menanggapi pertanyaan Hoseok mengenai evaluasi terakhir di tahun ini.
"Kalian pasti akan keren."
"Jisoo Eonni-ga... ahh maja... kalian masih berhubungan?."
"Kami teman, tentu saja masih. Walaupun jarang."
"Phi sudah dulu. Aku akan pergi berbelanja. Bye Phi. Bogoshipoyo."
Taehyung melihat Hoseok yang terkekeh pelan. Kemudian bergumam "Nadoyo."
Taehyung membenamkan kepalanya pada bantal. Ingin sekali ia menghubungi yeoja itu. Tapi bagaimana ia harus memulainya lagi?.
![](https://img.wattpad.com/cover/98451595-288-k932111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [Complete]
Fanfic[Status Lengkap: untuk itu saya berharap kalian sudi memberikan vote disetiap part sebagai bentuk menghargai jerih payah saya dalam menulis] *** [Kehidupan persahabatan dan cinta penuh liku para idol] [BTS] Park Jimin (Jimin) Kim Taehyung (V) Jeon J...