27. Randy

6.1K 383 109
                                    

Ini update:"

Maaf lama sekali dan menggantungkan kalian para readers:" aku bener-bener minta maaf ya:(

Semoga kalian suka sama part ini ya, dan aku pasti ngeberesin cerita ini kok aslian:(

Enjoya yaah, dan makasih banyak banget sama yang masih setia mau bacaaaa

***

"Afkar, bantuin gue dah."

"Apaan si?"

"Gue mau nembak Bia.

"Ya tinggal."

"Ya gimana caranya?"

Afkar yang tengah sibuk mengetikan sesuatu di ponselnya menoleh pada Arsen dengan mengangkat satu alisnya. "Playboy macem lo nggak tau cara nembak? Nggak yakin."

"Gue serius Kar."

"Aih, ya gue juga gatau." Afkar menyimpan ponselnya diatas kasur. "Tinggal tanya aja sih, si Bia mau jadi pacar lo apa enggak."

"Ya caranya gimana? Masa langsung bilang aja sih. Garame banget, gaada sensasinya."

Afkar menggaruk kepalanya. Arsen memang banyak maunya. "Emang lo maunya nembak Bia kayak gimana?"

"Kaya di film-film?" ucap Arsen lebih ke pertanyaan.

"Emang di film-film kayak gimana?" Afkar mengangkat sebelah alisnya.

"Ya kayak-kayak gitu." Arsen menggaruk tekuknya. "Yang-romantis?" tawa Afkar pecah saat melihat ekspresi Arsen. Demi Tuhan, wajah Arsen konyol sekali. Wajah Arsen yang tampan, terlihat seperti orang bego jika seperti itu. Demi Tuhan, harusnya Afkar mengabadikan itu dan menyebar luaskan ekspresi Arsen di akun instagramnya. Ia yakin, pasti instagramnya kebanjiran followers.

"Gue nggak nyuruh lo ketawa ya njing." Ucap Arsen sebal. "Gue itu lagi berkonsultasi, lo malah tawa-tawa aja. Dasar ogeb lo."

"Oke-oke." Ucap Afkar setelah menghentikan tawanya. "Mending coba lo cari-cari di youtube, siapa tau lo dapet inspirasi. Kalo lo tanya sama gue yang gituan, gue nggak ngerti. Nembak Dinda aja gue pake cara ala kadarnya."

"Kasian Dinda."

"Sinting, yang penting gue serius sama Dinda."

***

Sebenarnya Tabia sedikit heran saat Arsen tiba-tiba mengajaknya makan malam di sebuah Restorant yang sedang booming katanya. Bukan hanya itu, jarak Restorant dengan rumah mereka pun cukup jauh dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 jam, itupun jika perjalanan tidak macet.

Malam ini Tabia tidak berpenampilan berlebihan. Berhubung hanya makan malam, jadi Tabia memutuskan untuk mengenakan baju putih panjang bergaris-garis, yang menunjukan kedua bahunya yang terbuka, di tambah dengan jeans panjang bewarna putih yang membuat penampilan Tabia semakin simple tetapi tetap terlihat cantik.

 Berhubung hanya makan malam, jadi Tabia memutuskan untuk mengenakan baju putih panjang bergaris-garis, yang menunjukan kedua bahunya yang terbuka, di tambah dengan jeans panjang bewarna putih yang membuat penampilan Tabia semakin simple tetapi te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Feeling (Tidak Akan di Lanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang