Ban mobil sedan yang telah dimodifikasi berdecit di badan jalan, karena pengemudinya menginjak rem begitu dalam. Sang pengemudi telah tiba di pekarangan rumahnya. Pemilik mobil itu belum berniat untuk turun, dan masuk ke dalam rumahnya yang selalu teraaa damai. Ia memutar spion mobil bagian tengah, untuk diarahkan pada dirinya sendiri. Beberapa menit ia meratapi bayangannya sendiri di dalam cermin. Beberapa saat kemudian ia mengalihkan pandangan, dan memilih untuk bangkit dari kursi kemudi, kemudian keluar.
Lelaki itu membanting pintu mobilnya dan segera masuk ke dalam rumah berukuran besar, karena keluarganya termasuk orang yang ekonominya berada di atas rata-rata.
"Makan malam dulu, Sayang." baru saja berniat langsung ke kamarnya, suara lembut itu meluluhkan hati lelaki ini.
Akhirnya lelaki itu memilih duduk di salah satu kursi makan yang masih kosong. Karena hanya tinggal dirinya saja, di dalam keluarga ini yang baru saja hadir. Empat anggota keluarganya yang lain, telah sedari tadi stand by di sana, sembari mengisi piringnya masing-masing dengan nasi dan lauk-pauknya.
"Dari mana saja kamu, Le?" kini, suara lembut lain terdengar menggema ke seluruh sudut ruangan.
Lelaki yang baru datang itu hanya memasang wajah datarnya, dengan malas pula, ia meraih piring yang telah berisi nasi goreng yang dilengkapi acar dan perkedel, dari seorang wanita paruh baya. "Biasa, basecamp."
- DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN -
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Senior Playboy • IDR
أدب المراهقينSUDAH TERBIT Apa jadinya kalau gadis bernama (Namakamu) yang polos dan lugu-lugu anjing, dan paling membenci semua jenis hal perkelahian itu, bertemu dengan senior bernama Iqbaal yang kelihatan alim, tapi kenyataannya playboy dan anak dari penjual m...