Jam menunjukkan pukul dua siang lebih lima belas menit. SMA Pelita Bangsa selalu melakukan aktifitas rutin seperti tahun-tahun lalu, yaitu berupa kegiatan belajar tambahan yang lebih padat untuk anak kelas dua belas. Mereka pulang lebih sore, dikarenakan ada jam tambahan les untuk segala pelajaran yang akan diujikan pada ujian sekolah sampai ujian nasional, begitu juga praktikumnya.
Mungkin terbilang membosankan, apalagi jika tingkat konsentrasi telah menurun, sebab faktor lapar, ngantuk, sampai ingin pulang. Tapi, mau tak mau kegiatan ini harus diikuti untuk beberapa bulan ke depan, bagi kelas dua belas. Dan kegiatan ini telah berjalan sejak bulan November ini. Meskipun tak banyak yang mengikuti, namun pelajaran tetap saja berjalan.
Bagi anak kelas sepuluh dan kelas sebelas, mungkin ini adalah suatu hal penting yang menyenangkan. Sebab, mereka yang kebagian jadwal pulang lebih sore, banyak yang ditinggal oleh guru yang mengajar les kelas dua belas. Terkadang mereka hanya diberi tugas, lalu dikumpulkan di meja, setelah itu mereka bebas. Mau tetap di sekolah, atau pulang, terserah.
Begitupula dengan komplotan bad girl yang tingkahnya nanggung-nanggung ini. Jangan ditanya mereka siapa. Tentu saja mereka anggota Baper Squad. Sejatinya ada yang menentang keras, untuk nama group tukang ghibah ini. Namun, nyatanya memang sesuai dengan realita. Anggotanya, kebanyakan menyimpan sifat baper di diri masing-masing. Apalagi, soal pendekatan dengan para lelaki.
Katanya sih, katanya. Di SMA itu, kerap ada tingkatan kasta murid-muridnya. Dari yang super famous, anak orang kaya, sampai para rakyat jelata. Sebetulnya, anggota Baper Squad bukanlah masuk ke dalam kedua kasta tersebut. Melainkan, mereka berada di tengah-tengahnya. Pasalnya, dikatakan terkenal, mereka memang banyak yang mengenal, namun mereka tak semewah para senior yang berangkat pakai mobil, atau mendapat uang saku sebanyak lima juta rupiah.
Katakanlah seperti (Namakamu) ini, dirinya merasa derajat ketenaran di sekolah ini menjadi naik, setelah dirinya dicari-cari oleh sosok bernama Iqbaal. Sesuatu yang mungkin mustahil terjadi kepada murid-murid yang berkasta di pertengahan. Karena terasa mustahail saja terjadi, Iqbaal itu murid yang paling dicari dan dikagumi dari kekayaan, tongkrongan malam, kenakalan, sampai ketampanannya yang selalu didambakan.
Itulah yang membuat (Namakamu) pusing tujuh keliling harus berbuat apa, karena mungkin saja kabar kedekatannya dengan Iqbaal belum terdengar sampai ke kancah dunia para kasta tertinggi. Bayangkan kalau sudah terdengar, pasti dirinya akan dilabrak oleh mereka—para cabe-cabean pemuja Iqbaal garis keras yang acapkali memaksa ketenaran. Karena cantik tak menjadi urusan, yang penting tenar, katanya.
"Lo masih mikirin para cabe-cabean aja, (Namakamu)? Udah, lah. Mereka belum tentu bisa kayak gini, dekat sama Iqbaal seperti apa yang dialami lo sekarang," Dinita membuyarkan lamunan (Namakamu), karena merasa risih, tiada yang berbicara di perkumpulan siang ini.
Rupanya benar, (Namakamu) sedang memikirkan hal itu. Terlebih lagi, ia takut. Jikalau Steffi, yang kabarnya dekat dengan Iqbaal itu, datang melabraknya habis-habisan. Pasalnya, Steffi juga seperti Iqbaal. Menduduki kasta tertinggi, sangat terkenal dan paling dicari, tak lupa karena gaya dan wajahnya yang hampir sesempurna para bidadari di surga. Mana mungkin, cewek kurus ngga semok semacam (Namakamu) bisa menjadi saingan Steffi—pemilik tubuh yang juga sempurna, dengan lekuk yang layaknya gitar Spanyol itu.
Belum lagi, jika teman satu kelas Steffi yang memaksa tenar, yang terobsesi akan menjalin hubungan dengan Iqbaal itu, juga datang melabraknya. Memang tak disalahkan apabila itu terjadi, karena gadis yang sering menjadi bahan gunjingan Baper Squad yang bernama Bella itu, juga sempat memiliki riwayat kedekatan dengan Iqbaal. Jadi, hampir semua murid berkasta tinggi didekati oleh Iqbaal? Ini sih, Iqbaal yang playboy atau penggemarnya saja yang selalu fanatik padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Senior Playboy • IDR
Teen FictionSUDAH TERBIT Apa jadinya kalau gadis bernama (Namakamu) yang polos dan lugu-lugu anjing, dan paling membenci semua jenis hal perkelahian itu, bertemu dengan senior bernama Iqbaal yang kelihatan alim, tapi kenyataannya playboy dan anak dari penjual m...