Pagi ini, sekolahan terlihat sepi. Tak banyak yang berniat berangkat. Ujian semester telah di depan mata. Beberapa siswa masih berangkat sekolah karena kepentingan masing-masing. Seperti menutup nilai tugas harian, mengurus absensi, dan ada pula yang masih belum mendapatkan kartu ujian. Di antaranya yang masih menunggak biaya bulanan atau SPP.
(Namakamu) menarik bangkunya. Kejadian tempo hari yang mengundang amarah bu Grace, janji takkan ia ulangi lagi. Ia ingin menjadi murid yang dibanggakan guru sepenuhnya. Itulah yang membuat dirinya harus rela duduk bersebelahan kembali dengan Aldi. Lelaki yang notabenenya akan menjadi kakak tirinya itu. Berat sekali kehidupan yang akan dijalani (Namakamu) ini.
Suasana kelas hening, bagai tak lagi bernyawa. Hanya ada beberapa tas di atas meja maupun kursi. Penghuni di sini mungkin tengah sibuk dengan urusan masing-masing, seperti yang dijelaskan tadi. Lantas, atas dasar apa (Namakamu) tak memilih cuti seperti murid-murid yang tak bermasalah itu? Bahkan, sahabat jiwanya tak berangkat.
- DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN -
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Senior Playboy • IDR
Genç KurguSUDAH TERBIT Apa jadinya kalau gadis bernama (Namakamu) yang polos dan lugu-lugu anjing, dan paling membenci semua jenis hal perkelahian itu, bertemu dengan senior bernama Iqbaal yang kelihatan alim, tapi kenyataannya playboy dan anak dari penjual m...