3. Pangeran Bungsu yang Misterius

3.6K 337 2
                                    

The Prince's Secret (Drowning in Darkness)
.
.
.
Story © zhaErza
.
.
.

Seperti yang sudah Shizuka duga, laki-laki yang berada di hadapannya ini telah meninggal dunia, namun entah bagaimana jiwa dari Hakudoshi Aoda masih terpenjara di raga yang mati. Tubuh itu mulai membusuk dari dalam, dan karenanya membuat Aoda perlahan-lahan menyadari keadaannya yang berbeda dan tak wajar.

I-blis? Ya, pasti ini ulah iblis.

Shizuka menebaknya, kejanggalan mengenai istana yang dikelilingi aura iblis membuatnya berasumsi sedemikian. Ada iblis yang menjadi dalang dari hidupnya Aoda kembali, laki-laki itu seharusnya telah mati, itulah yang semestinya terjadi. Pandangan kehijauan yang menerawang karena memikirkan semua ini, tertangkap mata oleh Aoda yang masih terus memandangi dan menunggu Shizuka menjelaskan sesuatu yang telah menimpanya.

"Nona Chizuuru Shizuka, kau terlihat gelisah. Ada apa? Katakanlah sejujurnya."

Pertanyaan itu membuat Shizuka terkejut dan berkeringat, dahinya mulai dijatuhi peluh sebesar biji jangung, karena ini di luar kemampuannya. Apalagi yang sedang berada di hadapannya adalah calon raja istana ini, ia tidak bisa asal berbicara sembarangan. Kalau itu terjadi, mungkin ia bisa dihukum nantinya.

"Maafkan saya, Tuan Muda Aoda. Tetapi, sepertinya ini semua di luar kuasa saya." Shizuka kembali menyujudkan diri, memohon maaf. Hanya ini yang bisa dilakukannya gadis berambut cokelat yang dikucir rendah.

Lelaki itu terlihat menghela napas, ia menyisir rambut panjang lurusnya yang terurai indah dengan jari-jari tangan. Terlihat beberapa helai terikut jari, rontok dan menyebabkan Aoda memandangi tangannya yang sekarang dililiti surai.

Wajah tampan dengan pandangan mata yang redup, juga bibir tipis yang sekarang terkatup rapat, membuat Shizuka memandanginya dan merasa prihatin atas apa yang sedang terjadi kepada sang sulung Hakudoshi.

Apakah, Tuan Muda Aoda sudah menyadari kondisinya?

Beberapa saat mereka terdiam dengan pikiran masing-masing, kesunyian itu pun dipatahkan oleh Aoda yang mulai berbicara kembali.

"Sudah kuduga, kau akan mengatakan hal itu." Aoda kemudian terdiam, mengumpulkan rambutnya yang berguguran dan mengikatnya menjadi satu lilitan hingga tak berserakan di mana-mana. Sedang, Shizuka hanya terkaku, karena mendengar penuturan sang tuan muda, ia menundukkan kepala dan menggigit bibirnya yang tipis.

"Nona Shizuka, sebagai seorang tabib, kalian pasti bisa mengetahu kondisi-kondisi tertentu yang dialami tubuh. Aku hanya ingin tahu, menurutmu bagaimana kondisi tubuhku? Sejak kecil, tubuhku memang lemah, namun kondisi ini sangat berbeda, Nona. " Aoda memanggil nama Shizuka dan bukan marga gadis itu.

Kepala yang tertunduk, kini diangkatnya. Ia mengerutkan alis dan merasa sedih melihat kondisi Aoda, belum lagi ucapan lelaki itu.

"Tuan Muda Aoda," bisik Shizuka.

"Aku merasa, seharusnya aku tak berada di dunia ini lagi. Seharusnya aku sudah mati, Nona Shizuka."

Tepat ucapan itu terselesaikan, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dengan cukup kuat, ditambah langkah kaki yang berdentuman, menandakan seseorang tengah berjalan cepat untuk menghampiri mereka berdua. Tirai bambu itu disibakkan, terlihat sesosok lelaki berambut hitam legam panjang yang tergerai indah, dengan mata sehitam malam. Wajah itu mirip dengan sang calon pewaris, namun tak seperti Aoda yang terlihat bersahaja, lelaki yang baru memasuki ruangan ini lebih terlihat dingin dan seperti sedang mengintimidasi Shizuka dengan mata tajamnya.

Mereka bertatapan, dan tubuh Shizuka membeku. Ada sesuatu yang kuat yang menguar dari tubuh lelaki itu, dan ketika Shizuka memfokuskan diri, ia melihat wujud lelaki itu sedikit berbeda.

The Prince's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang