18. Pengusiran Iblis

1.9K 208 26
                                    

BAB XVIII

Pengusiran Iblis

Ketika langit mulai menggelap dan bulan mulai menampakkan cahayanya, maka Shizuka memulai penyelidikan. Ia bersama pelayan lelaki mendekati ruangan kamar sang tuan besar. Mereka bejalan dalam ketenangan, Shizuka sendiri meneliti aura yang menyebar di dalam kediaman sang kepala desa. Hidate sang pelayan berdiri di depannya, ketika lelaki itu menunjukkan kalau yang berada di depan mereka adalah ruangan yang ditempati sosok sang tuan besar.

Shizuka menganggukkan kepala, alisnya berkerut dan ia mulai membuka pintu geser sebatas celah untuk melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana. Matanya yang hijau menatap sang tuan yang duduk terdiam tanpa ada penerangan sedikitpun, lelaki itu seperti ingin mengelabui siapa saja yang mencurigai keadaan yang terjadi di dalam kamar, hingga memadamkan seluruh penerangan, namun penglihatan spesial Shizuka sama sekali tak bisa dibohongi.

Tatapan istimewa Shizuka melihatnya, di belakang punggung Tuan Eiji, ada sesosok hitam yang melingkupi tubuh, memenjara sang kepala desa muda dengan bayangan mengerikan dan sedang mengendalikan tubuh tersebut. Tiba-tiba saja, Shizuka merasakan perubahan suasana, mata Aoi bersinar merah, menatap ke arah celah pintu, kemudian berteriak sangat keras.

Hidate tersentak hingga terjatuh ke belakang, saat dirinya yang ikut mengintip melihat sang tuan tiba-tiba saja memelototi mereka dengan sorot mata merah tak wajar, kemudian sebelah tangan Aoi yang mengarah kepada mereka tiba-tiba memanjang hingga nyaris menyentuh pintu.

Kekkai langsung diaktifkan Shizuka, sehingga ketika tangan itu mencoba untuk menyentuh tubuhnya, penghalang langsung bekerja dan menyebabkan tangan yang memanjang dan mencoba menyerangnya itu terpental ke belakang. Sang tuan langsung menegakkan tubuh, berdiri dan seperti tengah kesetanan. Napas lelaki itu terdengar menderu mengerikan, sorot kemurkaan terlihat jelas di wajah sang kepala desa muda, melangkah sekali, kemudian mengejar mereka dengan lompatan dari kaki yang tiba-tiba dipanjangkan kembali, kuku-kuku runcing tumbuh memenuhi kesepuluh jari tangannya.

"Menyingkirlah, Pelayan Hidate!"

Mata hijau itu terbelalak saat ia melihat aura yang semakin memekat, Shizuka memfokuskan energi spiritualnya, dan membentuk cahaya putih dari dua jari tangannya. Ia melingkarkan cahaya itu dan berteriak cukup keras.

"Cahaya surga, pergilah iblis!" seketika cahaya putih itu mengenai tubuh sang tuan hingga lelaki itu terbanting kuat. Sang tuan langsung tak sadarkan diri, dan mereka dapat melihat sosok mengerikan yang perlahan keluar dari tubuh yang sudah tak berdaya.

Sesosok bayangan hitam tanpa wajah, dengan jari-jari panjang dan berkuku runcing. Suara geraman terdengar, dan tubuh mahkluk beraura kelam itu mengeluarkan asap ungu yang diketahui Shizuka sebagai racun.

"Jangan menghirupnya, Pelayan Hidate." Lelaki itu memundurkan tubuh, menyerahkan hal ini kepada Shizuka seutuhnya. Mata hitam Hidate menatap tumbuhan yang terkena asap itu langsung layu dan mati.

"Momonoke, jangan kauganggu manusia. Aku akan memurnikanmu." Makhluk itu terlihat marah, dan menyerang Shizuka menggunakan asap beracun, namun kekkai yang menglingkupi tubuh Shizuka menjadikan dirinya tak tersentuh, hingga membuat makhluk itu semakin berteriak mengerikan.

Kerutan di alis semakin terlihat, Shizuka sekali lagi memfokuskan energinya dengan kedua jari dari tangan kanan yang ia tempelkan di tengah dahi. Ketika ia mengeluarkan sinar putih, dan menghantamkannya kepada sosok gelap itu, yang bisa Hidate dengar hanyalah suara teriakan yang membuatnya bergetar seketika. Sosok itu perlahan menghilang, dengan aura kelam yang perlahan-lahan ikut sirna.

Menarik napas, Shizuka mengucap syukur seperti kebiasaannya ketika ia telah berhasil memurnikan energi kelam iblis yang mengganggu manusia.

"Saya sudah memurnikannya." Shizuka menatap sang pelayan, lelaki itu lalu mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada Shizuka, kemudian mereka mendekati tuan besar yang masih belum sadarkan diri.

The Prince's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang