Shizuka melihat kemarahan dalam wajah Ryunosuke yang dingin, itu tercetak jelas dari tulang rahang sang pria yang mengeras. Namun, yang membuat dirinya merasa bingung adalah karena Shizuka tak merasakan aura yang gelap dan menekannya, padahal ia tidak sedang memakai kekkai apapun karena masih dalam keadaan lelah setelah mengobati Aoda.
Ada yang tidak beres dengan diri tuan muda ini, lelaki itu seperti bisa sepenuhnya mengendalikan aura iblis yang dia miliki. Padahal sebagai manusia biasa, seharusnya Ryunosuke yang entah bersekutu dengan iblis, tidak akan bisa sebaik ini dalam memurnikan jiwanya, hingga Ryunosuke seperti manusia biasa.
Bibir gadis itu terbuka, namun yang terdengar adalah suara dingin Ryunosuke.
"Jangan mengatakan apapun, Shizuka. Keadaanku benar-benar tidak baik untuk meladenimu karena pengaruh sake. Jangan sampai aku mencekikmu hingga mati karena ucapanmu, diam dan tidurlah."
Ryunosuke tak menatap gadis itu, ia hanya bersandar di dinding dan memejamkan mata. Perkataan Ryunosuke tadi tidak main-main. Lelaki itu memang masih berada pada pengaruh minuman beralkohol dan terlalu berisiko bagi Shizuka untuk mengutarakan maksud dari yang dijelaskannya sejak tadi.
"Ah, ya. Kau tahu kenapa klan Chizuuru bisa musnah, Shizuka?" gadis itu mengangkat alis dan menggeleng, ia bingung karena disuruh diam tetapi ditanyai oleh Ryunosuke yang sepertinya baru teringat sesuatu.
"Karena di atas langit, masih ada langit." Ryunosuke membuka matanya, menatap Shizuka tajam dan menyeringai atas perkataannya yang sangat ambigu, hingga membuat Shizuka tak tidur semalaman hanya dengan memikirkan ucapan dari lelaki yang sukses membuatnya kebingungan.
.
.
.
Hari-hari berikutnya, keadaan istana masih tetap ramai dan sibuk. Ryunosuke dan Akashi mulai membahas berbagai hal, melihat denah desa dan pekerbunan pangan yang melimpah, ladang kapas puluan hektar yang akan dipintal menjadi benang, kain dan dibuat menjadi kimono, juga ladang teh yang menyejukkan mata. Ryunosuke juga membicarakan kalau ia akan memperluas wilayah timur desannya. Di sana para penduduk miskin selalu diteror oleh perampok yang akan menculik anak gadis mereka, beberapa klan terpandang di bagian timur desa sudah menulis surat dan meminta izin agar desa kecil itu dinaungi klan Hakudoshi. Hal ini masih didiskusikan dengan para petinggi, setidaknya mereka harus melihat potensi dari desa kecil itu terlebih dahulu.
Akashi menganggukkan kepalanya, mereka memutuskan untuk mengunjungi desa kecil di bagian timur setelah memeriksa pertahanan desa. Situasi di desa kecil itu sangat memprihatinkan, tanah mereka rusak karena penyerangan perampok yang membakar banyak rumah dan kebun padi, beberapa orang warga terlihat mengaisi sisa-sisa yang masih bisa digunakan dan menatap mereka dengan pandangan terkejut.
Seseorang yang terlihat lebih berkuasa tergopoh mendatangi mereka, dia bersujud hormat dan membawa Ryunosuke dan Akashi ke dalam aula, satu-satunya yang terlihat bagus di desa yang terbakar ini.
Ryunosuke dan Akashi mengangguk, mereka bilang kalau tanah mereka subur, tetapi karena perampok itu selalu datang meminta jatah uang dan wanita, membuat mereka menjadi kewalahan dan akhirnya peristiwa pembakaran rumah mereka sering terjadi. Sebagai calon kepala klan yang menaungi desanya, Ryunosuke tak bisa asal memutuskan tanpa merundingkan hal ini kepada para petinggi lainnya. Ia pun hanya memutuskan kalau desa kecil ini akan dijaga para pengawal, dan diberikan makanan, hingga mereka memutuskan apakah akan mengambil alih desa sebagai kekuasaan Hakudoshi atau tidak.
Sekitar lima belas pengawal ditinggalkan, dan sisanya akan datang ketika mereka telah sampai ke istana untuk menjaga desa dan membawakan bahan pangan agar penduduk tak mati kelaparan. Warga desa yang mendengar hal itu langsung bersimpuh dan bersujud hormat kepada wakil calon ketua klan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Secret
FantasíaRank #14 in Fantasy (13/10/2017) Sudah bisa didownload di google playbook. [18+] Shizuka adalah seorang tabib yang berasal dari Klan Chizuuru, yang tinggal bersama seorang nenek di Desa Kitsune. Suatu hari, penasihat kerajaan datang memintanya u...