15. Duel

1.1K 183 26
                                    

BAB XV

Duel

Tak memedulikan suara parau Renji, dua orang prajurit itu pun mendekati Shizuka dan mencoba menarikknya agar melepakan tangan yang memengangi tubuh Aoda. Gadis itu berteriak, memberontak karena tarikan kedua pasang tangan yang mencoba menjauhkannya dari diri Aoda yang tak berdaya. Kedua tangan Shizuka dipengangi, Ia sekarang ditarik dengan paksa. Kakinya menghentak-hentak, mencoba melepaskan diri. Tubuhnya ia gerakan sekuat tenang agar dirinya dilepaskan, tetapi hal itu tak berguna sama sekali karena ia semakin jauh dari tubuh Aoda.

Memejamkan mata saat ditarik paksa dan harus mengikuti langkah dua prajurit musuh yang membawanya semakin dekat kepada Daito Ran, Shizuka sudah tak memiliki harapan. Sekali lagi ia menyalurkan tenaganya, memberontak sekuat tenanga, matanya yang indah masih terpejam, saat ia ingin berteriak untuk menyumpahi Ran yang menyeringai, tiba-tiba saja Shizuka merasakan cairan amis yang terasa hangat menyembur ke wajah dan tubuhnya. Napas terngarh-engah dengan bahu yang naik turun, Shizuka membuka pelan matanya takut sesuatu yang tak diharapkan terjadi. Namun, yang terlihat adalah dua orang prajurit yang menariknya kini telah kehilangan kepala.

Sosok lelaki tinggi berdiri di depan Shizuka dan Aoda yang terduduk di bawah pohon dengan tubuh yang tak berdaya.

"Tuan ... M-muda Ryunosuke," bisik Renji lemah.

"Ah, kau datang terlam-" belum menyelesaikan ucapan itu, Ran terkejut dengan gerakan tiba-tiba sang bungsu yang langsung menusukkan perang pada mata seorang prajurit yang tersisa. Lelaki itu berteriak mengerikan, mengguling-gulingkan tubuhnya, sebelum ia akhirnya mendapatkan injakan dari kaki Ryunosuke di bagian leher. Bunyi tulang yang patah pun mewarnai keheningan yang terjadi. Shizuka kini berlari kambali mendekati Aoda yang masih terduduk tak berdaya.

Walau begitu, lelaki berambut hitam panjang itu memandang Ryunosuke biasa tanpa rasa takut, hanya ada decihan yang kembali terdengar.

Kuda-kuda mereka terpasang, dengan sebilah pedang yang masih di tangan. Tak mau berbasa-basi, Ryunosuke langsung mengeluarkan kemampuannya menggunakan pedang. Incar bagian kepala, tangkis, incar bagian dada, tangkis, incar bagian kaki, melompat. Gerakan Ryunosuke dapat dibaca dengan mudah, lelaki yang berada di depannya ini bukanlah orang biasa, bahkan Kapten Shishio dan Kapten Renji saja sudah terkapar di tanah.

Serang, tangkis, pukul, ayunkan pedang, tangkis. Semua itu mereka lakukan dan terlihat seimbang. Ryunosuke mendecih dalam dada, ia lalu mengubah warna matanya menjadi perak dan gerakannya semakin cepat tak terkira. Pedangnya yang sedang ditahan Ran kini semakin menekan kuat, lelaki berambut hitam panjang itu terlihat kesulitan, dan ia pun mendapati mata sang bungsu tak seperti biasanya.

Langkah Ran perlahan mundur, Ryunosuke terus menekannya dan Ran melompat ke belakang untuk bisa menyelamatkan diri dari tebasan pedang Ryunosuke.

Lelaki itu mengerutkan alis dalam.

Ryunosuke berlari menyerang, ia mengayunkan pedang, namun lawannya bisa kembali bertahan, hingga kaki kirinya bergerak membentuk sebuah tendangan dan mengenai perut Ran. Pria itu terjatuh telentang karena kekuatan kaki Ryunosuke yang menghantam perutnya, ia lalu melihat Ryunosuke mendekat dan menusukkan pedangnya ke arah leher, namun Ran memegang senjatan panjang yang tajam itu dengan jemarinya, walau darah keluar dari telapak tangan, Ran masih berusaha untuk menahannya.

"Kyaaa!" Shizuka berteriak, ia memberontak saat merasakan tubuhnya ditarik kuat dari belakang. Ryunosuke seketika menolehkan wajahnya, ketika mendapati bala bantuan dari musuh yang mendekat. Sekitar lima orang prajurit telah berada di sini dan menawan Shizuka dan Aoda.

Ryunosuke mendapatkan sebuah dorongan pada tubuhnya, Ran sudah berdiri dan menebas perutnya dengan pedang lelaki itu. Ia merasa sakit yang membelah bagian pertuhnya, hingga darah merembas keluar dari balik kimono.

The Prince's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang