Apa kau baik baik saja? (Seungcheol)

5.6K 324 22
                                    

[Note : y/n = your name]

Aku sedang mengemasi barang barangku untuk bermalam di sebuah villa dekat pantai. Kami sudah merencanakan ini sebulan yang lalu, aku dan sebong. Siang ini kami akan berangkat.

Pukul 1, setelah makan siang, kami berkumpul di taman dekat ruang latihan.

"Haaai!" Aku melambai lambaikan tanganku kepada mereka dari seberang jalan.

Mereka membalas lambaianku, kemudian aku menyeberang.

"Selamat siang." Ucapku setelah menyeberang.

"Siang. Ya sudah ayo kita berangkat." Seru Jun, kemudian dia membuka bagasi mobil.

"Kenapa rokmu pendek sekali?" Tanya Seungcheol memperhatikan pakaianku.

"Oh. Apa ini kependekan?" Aku menarik narik rok ku. Aku memakai rok berwarna biru muda, yang yaa memang sekitar 10 cm di atas lutut. "Tidak pantas untukku ya?"

"Tidak juga. Eh iya. Eh bukan itu maksudku." Seungcheol terlihat salah tingkah, dia menggelengkan kepalanya. "Pokoknya jangan pakai pakaian yang terbuka seperti itu lagi."

Kemudian Seungcheol memasukkan tasnya ke dalam bagasi, dia juga membantuku. Kami menggunakan dua mobil van untuk pergi ke sana.

Aku masuk ke dalam mobil di kursi tengah, sebelah Dino. Kemudian Seungcheol masuk ke dalam mobil dan duduk disebelahku. Saat dia melihatku, dia melepas jaketnya, lalu menaruhnya di pangkuanku, untuk menutupi bagian kakiku yang terlihat.

"Oh." Seruku agak kaget, lalu menoleh padanya. "Sampai nanti, aku akan ganti dengan celana."

Di awal perjalanan kami saling bergurau, tapi lima belas menit setelahnya, para member mulai tertidur. Karena bosan dan tidak bisa tidur, aku mengambil earphoneku dari dalam tas, lalu menghubungkannya pada ponselku, dan mulai memutar sebuah lagu.

"Apa yang kau dengarkan?" Seungcheol menoleh padaku, dia juga tidak tidur.

"Ah hanya lagu lama kesukaanku." Jawabku. Aku juga menoleh padanya.

Seungcheol lalu menarik salah satu kepala earphoneku, dan memasangnya di telinganya.

"Oh. Selera musikmu bagus." Lalu dia menoleh ke jendela, melihat keluar.

Aku hanya diam. Kami menghabiskan perjalanan dengan mendengarkan lagu bersama seperti ini.

"Akhirnya sampai." Ucap Mingyu yang mengendarai mobil. Dia menatap ke arah laut. "Waah cantik."

Aku turun dari mobil, lalu mengambil tasku dari bagasi. Setelah semua turun dan membawa tasnya masing masing, kami pergi untuk menemui pemilik villa. Setelah kami mendapatkan kamar masing masing, aku segera mengganti rokku dengan celana. Selesai berganti, aku menghampiri sebong ke pantai. Kami akan menyiapkan makan malam dan menyalakan api unggun.

Makan malam kami berjalan menyenangkan. Seperti biasa, Seungkwan, Dk, Hoshi, bahkan Wonwoo selalu bisa membuat kami tertawa. Sampai waktunya kami menyiapkan api unggun. Beberapa member mengambil cemilan, gitar, dan jaket mereka. Jihoon dan Jeonghan mengambil kayu bakar yang sudah disiapkan pemilik villa, yang di simpan di gudang penyimpanan.

"Hati hati kalau ke gudang, pintunya sulit dibuka tadi. Kami hampir terkunci." Seru Jihoon, begitu mereka kembali dari gudang membawa kayu bakar.

Kami pun mulai menyalakan api unggun. Wonwoo mulai bernyanyi, kemudian member lain ikut bernyanyi. Jisoo pun mulai memainkan gitarnya. Setelah menyanyi, Minghao mulai bercerita seram. Aku yang tidak bisa mendengar cerita seram ini mencari alasan untuk pergi. Aku melihat api unggunnya sudah mulai padam, aku pun beralasan pergi untuk mengambil kayu bakar.

Seventeen Imagines (If You Were Sebong's Girls/Women)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang