Happy reading~~........
Aku (y/n)
Seorang gadis dengan keberuntungan paling lemah. Bayangkan saja, sudah beberapa tahun aku menjadi seorang fangirl, tapi aku bahkan tak memiliki satupun album mereka. Apalagi untuk menghadiri konser mereka. Rasanya ingin menangis ketika orang-orang sudah menghitung mundur hari mereka konser di negaraku. Tidak... bahkan mereka konser hanya beberapa kilometer dari rumahku. Itu membuat dadaku bertambah sesak. Pada akhirnya kau tetap hanya bisa melihat mereka dari layar handphone atau komputer.
Menyedihkan bukan. Rasanya seperti kau berada di lantai dua rumahmu dan mereka berada tepat di depan gerbang. Namun, kau hanya bisa memandangi mereka dari jendela, walau sebenarnya kau tinggal dan sangat bisa berlari turun lalu bertemu mereka semua.
Bukan masalah uang sebenarnya, tapi masalah ijin. Aku bukan seorang yang akan berani menentang orangtauku.
Menyebalkan, tapi hanya bisa terus tersenyum saat temanku bercerita pengalaman mereka menghadiri konser, saat mereka unboxing album dan lightstick, atau saat mereka bercerita mereka tidak sengaja bertemu salah satu member di jalan.
Di jalan...
Terlihat seperti hal yang sangat sederhana bukan?
Namun, itu suatu hal yang mustahil bagi gadis dengan keberuntungan lemah sepertiku.
***
Aku memakaikan earphone ke telingaku, lalu mulai memutar lagu-lagu mereka.
Pagi ini adalah pagi yang cerah. Langit berwarna biru terang dan awan-awan putih menggumpal seperti harum manis. Lembut dan menenangkan.
Aku menarik nafas dalam menghirup udara pagi yang menyegarkan, karena belom banyak polusi pagi ini. Sudut bibirku tertarik melukis sebuah senyum di wajahku. Aku memandang lurus ke depan, melihat rumah-rumah dan ruko di sisi jalan tersusun dengan rapi.
Hari ini hari ke dua aku di Seoul
Ya, di Seoul!
Setelah sekian lama mengimpikan ini, akhirnya aku dapat menginjakkan kaki di ibu kota negara gingseng.
Yup! Akhirnya keberuntungan datang padaku.
Saat ini aku benar-benar berharap keberuntungan besar datang padaku sehingga aku bisa tidak sengaja bertemu dengan idolaku di jalan.
Benar-benar berharap, bahkan aku sudah mendekatkan diriku pada kemungkinan itu, karena aku sekarang berjalan menuju kantor Pledis entertainment.
Aku melangkah sambil tersenyum lebar, kepalaku bergerak beriringan dengan melodi lagu.
Namun, senyumku memudar seiring waktu berjalan. Aku sudah berada di depan kantor Pledis sejak tiga jam yang lalu, tapi batang hidung mereka saja tidak terlihat.
Harusnya aku tahu itu. Gadis sepertiku tak akan semudah itu bertemu dengan mereka, menyedihkan.
Setelah menunggu 4 jam, akhirnya aku memutar tubuhku lemas, aku akan kembali ke hotel. Rasanya suram, jalanan yang cukup sepi menambah kesunyian hatiku.
"Akh! Kapan kesialan ini berhenti mengikutiku!" Seruku marah. Aku sudah tidak lagi memasang earphone, karena itu hanya akan membuatku merindukan mereka.
Aku berjalan menunduk sambil sesekali kembali melihat ke belakang, ke kantor Pledis, masih berharap ada kemungkinan.
"Sudahlah (y/n)." Ucapku pada diri sendiri. Aku mengelus dadaku.
Aku terus berjalan menjauh, terkadang aku memerhatikan bangunan di sisi kanan dan kiri jalan. Bangunan yang membosankan . Hanya berbentuk kotak dan bertingkat ke atas. Saat aku sedang memerhatikan salah satu bangunan di sisi kiri, mataku menangkap seseorang keluar dari bangunan itu. Seorang pria, cukup tinggi, dia memakai setelah training hitam. Rambutnya pirang, kulitnya putih, dan wajahnya sedikit bulat. Sebelum melangkah, dia terlihat menengok ke kanan dan ke kiri dengan waspada. Saat dia menoleh ke kanan, mata kami saling bertemu. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.
Tunggu..... sepertinya aku mengenalnya.
YA AMPUN, AKHIRNYA KESIALAN MENINGGALKANKU!
Dia Seungkwan, dan sekarang aku beridiri dekatnya. Bola mataku membesar dua kali lipat, jantungku tak dapat berdetak secara normal. Semua badanku terasa panas terutama bagian pipi dan punggung.
Aku setengah berlari mendekatinya, Seungkwan terlihat terkejut. Dia memutar badannya, berniat masuk kembali.
"Tunggu." Aku tidak berteriak, suaraku sudah bergetar. Semua perasaanku campur aduk.
Seungkwan menoleh, ia mengernyit. Dia terlihat sedikit takut, tapi juga penasaran melihatku yang gemetar bediri di depannya.
"Kau Seungkwan .... " kalimatku terputus begitu air mata jatuh dari ujung mataku. Aku menghapus air mataku, tak ingin air mata membuat padanganku kabur. Namun, air mataku tak bisa berhenti mengalir.
"Ya! Gwaenchanha?" Seungkwan terlihat panik, tapi juga was-was. Dia ragu-ragu ingin menyentuhku.
Aku tak bisa lagi berkata-kata, aku hanya menundukkan kepala seraya berusaha menghentikan air mataku.
"Eottoke, air mataku tak ingin berhenti. Aku jadi tidak bisa melihatmu dengan jelas." Tangisku kesal dengan air mata bodohku ini. "Dasar air mata bodoh."
"Pffffft." Seungkwan terdengar menahan tawa, lalu dia melangkah lebih dekat.
Perlahan tapi pasti, dia mendekapku, kedua tangannya melingkar di leherku.
Deg!
Dia membuat air mataku bertambah deras sampai membuat jaket trainingnya basah, karena sekarang kepalaku menempel ke dadanya. Aku membalas memeluknya erat. Tak ada kata yang dapat menggambarkan perasaanku saat ini. Aku hanya bisa menangis.
"Gwaenchanayo?" Tanya Seungkwan lembut yang kubalas dengan anggukan pelan. Rasanya hangat dan tenang berada di pelukannya.
Aku benar benar senang!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."(Y/n) bangunlah!" Sebuah suara memporak-porandakan mimpiku. Orang itu juga menggoyang-goyangkan badanku pelan.
Aku membuka mataku perlahan, mengerjap, mengusap mataku, lalu perlahan bangkit.
"Apa kau bermimpi? Kau terlihat habis menangis." Ucap orang itu. Dia menatapku bingung.
"Ah? Eo." Jawabku masih linglung.
"Mimpi apa?" Tanyanya. Dia duduk di kasurku sambil mengelus punggung tanganku lembut.
"Mimpi saat aku pertama kali bertemu denganmu." Aku tersenyum simpul menatap kedua mata coklat pria di depanku. Rambut pirangnya basah karena dia baru saja mandi. Senyuman merekah di wajahnya, membuat pipinya yang tembab tertarik ke atas. Mukanya yang putih mulai memerah, terutama di bagian pipi.
Dia Seungkwan, kekasihku. ~
The End
By: Traissa-lanMakasih makasih banyak untuk yang udah baca dan vote. Kalian penyemangatku :') 😉
Walau banyak sekali typo atau cerita yang gak ada feelnya 😁
Jangan lupa vommentnya :) 😊🎉
Tunggu karyaku yang lain ya...... 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagines (If You Were Sebong's Girls/Women)
FanfictionPart 1-14 terbit 2017, new story (terbit 2020)start from part 15 kumpulan cerita cerita pendek imagine about kpop group, Seventeen. Disini ceritanya 'aku' sebagai kalian (reader). Y/n = your name. Hope you like it carat 🤗🤗