[❗Liat dulu gambarnya❗]
Sudah seminggu dia seperti itu. Sudah ada tiga kotak hadiah darinya, dan sepuluh menit lalu datang kotak hadiah yang ke empat. Besoknya dan lusa kotak kelima dan keenam datang dengan alasan yang sama, ia tidak bisa menemuiku. Ini bukan hal yang baik, pikirku. Aku memutuskan untuk menemuinya di tempat latihan dengan membawa enam kotak hadiah itu, yang rata rata isinya fashion item bermerek.
"Permisi." Ucapku sopan di depan pintu ruang latihan.
"Waaah sudah lama tidak melihatmu." Jawab jeonghan menyambutku.
Aku tersenyum. "Apa josh ada?"
"Oh tentu. Apa itu?" Tanya jeonghan yang melihatku membawa kantung besar berisi kotak hadiah. "Mau kubantu? Sepertinya berat."
"Kau baik sekali jeonghan, tapi aku baik baik saja." Aku mengangkat kantung itu lebih tinggi, menunjukan bahwa ini tidak berat. "Bisa kau panggilkan josh saja?"
"Oh iya, masuk saja josh sedang makan di dalam." Kata jeonghan kemudian mengantarku ke dalam.
"Josh ada pacarmu." Seru jeonghan memanggil josh.
Semua member menoleh, begitu juga Joshua. Ia melihatku kaget, kemudian dengan cepat membersihkan saus yang menempel di mulutnya.
"Josh." Ucapku sambil menatapnya sedih.
"Kenapa kau ke sini? Ada apa?" Dia berdiri, lalu menghampiriku.
"Ini." Ucapku sambil menyodorkan kantung besar yang kubawa kepadanya.
"Kenapa kau bawa semua kesini?" Tanya josh setelah menerima kantungnya. "Kau tidak suka?"
"Tidak josh, aku suka. Hanya saja sepertinya ini bukan hal yang baik. Kau lebih memilih kado kado itu bertemu denganku daripada dirimu." Ucapku sambil menatapnya lesu. Semua member memperhatikan kami tanpa suara, semuanya diam.
Mimik josh berubah, yang tadinya bingung sekarang menjadi serius.
Kemudian aku meneruskan kalimatku. "Aku tidak butuh uangmu josh. Aku membutuhkanmu."
Sekarang keadaan semakin tidak nyaman. Semua member terpaku menatapku. Hanya terdengar suara Dino berbisik. 'Hyung kau dalam masalah.' yang kemudian dibalas oleh S. coups dengan berbisik juga. 'Diamlah!'
Semuanya kembali terdiam. Setelah itu aku memutar tubuhku dan pergi tanpa satu katapun lagi. Aku berusaha untuk tidak menangis.
Seharian setelah kejadian itu aku tidak lagi menghubungi josh, begitu juga dengannya. Ponselku tidak berdering sekalipun. Esoknya, ponselku berdering karena Jeonghan menanyakan apa aku baik baik saja. Dan ia memberitahuku bahwa Joshua tidak baik baik saja.
Aku juga tidak baik baik saja josh.
Esoknya aku masih belum menghubungi Josh. Aku berpikir mungkin ini sudah berakhir. Namun kemudian ponselku berdering. Josh menghubungiku.
📞
"Hallo." Ucap Josh ragu."Hai." Balasku ikut ragu.
"Bisa kau keluar sebentar? Aku di depan rumahmu." Tanyanya masih ragu.
"Ya. Aku akan turun." Aku berusaha tenang, walaupun aku ragu ragu melangkah.
📞Aku membereskan sedikit diriku, kemudian melangkah turun menemuinya.
Aku membukakan pintu.
"Hei." Kata Josh canggung.
"Josh. Aku telah berbuat bodoh. Seharusnya aku mengerti. Harusnya aku memikirkan perasaanmu." Aku mengatakannya sambil memainkan kuku ku dan menunduk.
Beberapa hari tanpa menhubunginya, membuatku berpikir aku telah melakukan kesalahan besar. Bukankah biasanya wanita akan suka diberikan hadiah. Tapi yang aku lakukan pada Josh benar benar buruk. Harusnya aku lebih mengerti dan bersabar. Dia juga memiliki urusan yang lebih penting.
Joshua masih diam.
"Maafkan aku." Aku mulai menangis. Lalu aku mengangkat kepalaku untuk menatapnya. Sekali lagi berkata, "Maa...
Kata kataku terhenti karena bibir Joshua kini menempel di kening ku, dan aku merasakan air matanya jatuh. Lalu ia memelukku.
"Maafkan aku. Aku yang bodoh. Apa yang aku pikirkan, seharusnya aku tidak seperti ini. Maafkan aku." Ucap Josh lemah. Aku bisa merasakan jantungnya berdegup kencang.
Aku membalas memeluknya erat sambil masih menangis. "Aku tidak akan seperti itu lagi Josh aku janji."
"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu lagi. Aku benar benar minta maaf." Balas Josh.
Aku dan Josh berpelukan cukup lama, kemudian aku berkata,
"Apa kau mau piknik besok? Tapi ini akan menjadi piknik yang sederhana." Aku sudah tidak menangis.
Joshua melepaskan pelukannya, lalu mengangguk dan berkata, "Aku mencintaimu."
-the end-
By : Traissa_LanMaaf ya kalo gak baper atau gimana. Masih amatiran hehe 😁 Makasih ya udah baca 😀
Jangan lupa vote, komen dan sarannya 😊😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagines (If You Were Sebong's Girls/Women)
FanfictionPart 1-14 terbit 2017, new story (terbit 2020)start from part 15 kumpulan cerita cerita pendek imagine about kpop group, Seventeen. Disini ceritanya 'aku' sebagai kalian (reader). Y/n = your name. Hope you like it carat 🤗🤗