Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu tuh gak bisa apa sekali jawab yang panjang?"
Walau masih pagi, keadaan rumah Woozi dan Sejeong masih panas.
Bermula dari woozi yang hanya menjawab singkat pertanyaan sejeong, membuat ia tak berhenti marah marah.
"Kenapa sih?" Tanya woozi.
"Kenapa? Ya kamu kenapa. Jangan jawab iya doang atau enggak doang. Aku gak pernah daftar jadi cenayang ya jadi aku gak tau apa mau kamu buat sarapan"
Sejeong nampak menghela napasnya lalu mencopot celemek yang sedang ia kenakan dan melemparkannya ke atas laptop woozi.
"Sarapan diluar aja sana. Muak aku sama kamu"
Sejeong dengan langkah cepat pergi keluar rumah. Sedangkan woozi hanya menyingkirkan celemek sejeong kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Diperjalanan keluar rumah, sejeong bertemu tetangganya yang sedang menyalakan motor.
"Mau kemana daniel?" Tanya sejeong.
"Eh sejeong. Ini mau cari sarapan sekalian berangkat kerja." Jawab daniel.
"Kok napas lo memburu gitu. Kenapa?"
Sejeong tersenyum dan menggeleng menandakan dia tidak apa apa.
"Kalau ada yang dibutuhkan, gak usah sungkan minta tolong sama gue ya. Atau kalau mau cerita, gue siap dengerin." Ujar daniel.
Dan sukseslah daniel ditarik masuk kembali ke dalam rumahnya untuk mendengarkan keluh kesah sejeong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Woozi tuh gitu, nyebelin. Susah banget kalau diajak ngomong. Jawabnya singkat banget." Sejeong sedaritadi cerita tanpa henti sampai napasnya tersengal.
"Udah diminum dulu biar tenang" Ujar daniel menyodorkan minuman kepada sejeong.
"Makasih" Balas sejeong dan langsung menghabiskan minuman pemberian daniel.
"Mungkin dia lagi lelah makanya jawabnya singkat terus."
