"Jadi maksudnya gimana?" Wonwoo berdiri sambil menatap tajam kearah tiga manusia yang sedang duduk sambil memandangnya.
Tadinya memang ia harus keluar kota, tapi diurungkan saat tiba-tiba terjadi pembatalan dari pihak kantornya.
"Siapa yang mau jawab pertanyaan duluan?" Tanya Wonwoo kembali.
Seseorang yang duduk dipaling pojok mengacungkan tangannya.
"Oke. Siapa nama lo?" Tanya Wonwoo.
"Yeonwoo" Balasnya singkat.
"Lo itu siapa?"
"Yeonwoo"
"Maksud gue ada hubungan apa sama mereka berdua?"
"Gue sepupu Chanmi"
"Oke. Cukup. Sekarang Wei." Wonwoo menatap kearah Wei.
"Siapa yang izinin lo buat ajak istri gue jalan?" Tanya Wonwoo pada Wei.
"Wei cuman ajak jalan sebagai ucapan terimakasih kok karna Yerin udah hibur Wei"
Wonwoo manggut-manggut.
Dia berjalan menuju salah satu ruangan dan membawa sebuah kardus besar.
"Masih kurang semua barang yang lo berikan ini ke istri gue yang katanya sebagai tanda terimakasih?"
"Berterimakasih kan bukan suatu kesalahan Woo" Ucap Wei sambil tersenyum.
"Iya, gue paham. Tapi untuk kasus kita berbeda Wei. Yerin istri gue dan lo punya riwayat suka sama istri gue" Balas Wonwoo dengan senyum yang tak kalah dari milik Wei.
"Wei cuman mau berterimakasih aja" Ucap Wei kembali lalu membuang muka.
Kini arah pandangan Wonwoo beralih ke istrinya, Yerin.
"Terus kamu Yer" Yerin langsung panik pas tau-tau udah tiba giliran dia aja untuk ditanya sama Wonwoo.
"Woo, Wei cuman mau berterimakasih aja. Aku gak enak, jadi aku terima"
"Disini ada 37 hadiah dari Wei yang kamu terima dengan alasan yang sama" Yerin terkejut.
Ini kalau Wonwoo hafal jumlah koleksi buku yang dia punya, Yerin gak bakal kaget.
"Ini terakhir Woo, aku bakal turutin kata kamu buat jaga jarak sama Wei"
"Ini ke 34 kalinya kamu ngomong begitu"
Yerin pasrah. Dia mau diam aja rasanya.
"Kan bener kalian selingkuh" Celetuk Yeonwoo sambil melihat kearah Wei dan Yerin bergantian.
"Gue gak selingkuh sama Wei. Lo jangan sok tau deh. Ini semua karna sepupu lo tau gak!" Kesal Yerin tak terima.
"Yerin, kalem" Celetuk Wonwoo yang langsung duduk disamping Yerin.
"Kalem gimana? Aku jujur niat aku cuman mau menghibur Wei, tapi dia selalu bilang aku mau selingkuh sama Wei. Aku setia sama kamu Woo, aku gak mau kamu salah paham terus cerai-in aku." Wonwoo tersenyum lembut lalu memeluk Yerin.
"Hei, aku gak akan cerai-in kamu. Kenapa kamu kepikiran gitu?"
"Aku pusing, aku takut. Satu persatu sahabat kita kena masalah, Wei cerai, Sejeong lagi proses, Chungha digantung sama Hoshi, aku gak mau kita bernasib gitu juga. Tapi aku juga gak bisa diam aja lihat Wei sedih sendirian"
Wonwoo menatap Yerin dan mengusap puncak kepalanya dengan lembut.
"Kita gak akan gitu. Tenang oke. Aku gak marah sama kamu. Aku cuman mau mengingatkan agar kita gak kearah sana. Kita akan selalu bersama." Yerin tersenyum dan langsung memeluk Wonwoo dengan erat.
Tanpa pamit, Wei langsung berdiri dan berjalan keluar rumah.
"Wei mau kemana?" Tanya Yeonwoo yang mengikuti Wei keluar.
"Pulang lah" Jawab Wei sambil membuka pintu rumahnya.
"Ikut"
"Apasih. Yeonwoo pulanglah sana" Kesal Wei dan langsung masuk kedalam rumahnya tanpa menutup pintu.
•••••
"Ngapain sih?" Tanya Wei.
Saat ini ia sedang tiduran dikamar, namun ia melihat Yeonwoo terus mengintip dari celah pintu kamarnya.
"Gue gak mungkin pulang, gue udah bilang sama orangtua gue bakal tinggal dirumah Chanmi selama cari kerja disini" Ujar Yeonwoo pada Wei.
"Ya cari kontrakan atau apa sana"
"Nanti kalau nyokap gue tau, gue bakal disuruh pulang"
"Baguslah" Wei memejamkan matanya seakan tak memperdulikan Yeonwoo disana.
"Kenapa sih lo gak bilang udah cerai sama Chanmi. Tau gitu kan gue nego dulu sama nyokap minta kontrakan disini" Gerutu Yeonwoo.
"Gue numpang disini ya?" Wei membuka matanya kembali dan menatap Yeonwoo.
"Gak bisa. Wei udah cerai sama Chanmi yang tandanya kita udah gak ada hubungan keluarga."
"Tapi Wei-"
"Wei gak mau sampai digrebek terus kita dinikahin ya, Wei masih trauma pasca cerai sama Chanmi"
Wei bangun dari tidurnya dan mengambil kunci mobil di meja.
"Ayo Wei cariin kontrakkan" Ajak Wei yang terpaksa diikuti oleh Yeonwoo.
••••
Selama diperjalanan, baik Wei dan Yeonwoo hanya terdiam.
Tiba-tiba hp Yeonwoo berbunyi. Ia mendapat telpon dari ibunya.
"halo iya ma. I-iya aku udah dirumah Chanmi kok. Chanminya lagi ke rumah tetangganya. Wei? Ada kok" Yeonwoo memberikan kode pada Wei bahwa ibunya mau berbicara.
Wei mengangguk paham dan menepikan mobilnya.
"Halo. Iya tante? Ah iya Yeonwoo sama Wei. Oh gitu? Nanti tante mau cek kerumah Wei? Boleh kok tan. Iya Wei tunggu"
Wei memberikan hp Yeonwoo ke pemiliknya dan kembali menjalankan mobilnya.
"Kok kita puter balik?" Tanya Yeonwoo.
"Yeonwoo tidur dikamar tamu aja ya" Jawab Wei membuat Yeonwoo tersenyum.
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
96 Kids S.3
FanfictionMarriage Life dari bocah bocah 96 L Season 1 dan Season 2 bisa dibaca dengan judul "96 Kids"