18

1K 132 5
                                    

Jun mengerjapkan matanya.

Ia menoleh kesamping. Sana masih tertidur dengan pulasnya.

Jika biasanya ia akan tersenyum saat terbangun dan melihat Sana tertidur pulas, kali ini ia hanya bisa cemberut.

GIMANA BISA SANA LUPA ULANGTAHUN JUN.

Jun rasanya mau misuh-misuh aja. Padahal waktu Sana ulangtahun, h-30 juga Jun udah persiapan buat kejutan ulangtahunnya.

Lah ini, -30 detik, Sana-nya aja masih asik senyum-senyum entah mimpi apa.

"San, bangun San." Jun menggoncangkan pundak Sana.

"Musnah kau ulat bulu" Teriak Sana sambil menggampar tangan Jun.

Jun mengkibaskan tangannya guna menghilangkan rasa sakit yang sesaat tersebut.

"Ganteng gini dibilang ulat bulu" Gumam Jun sambil berkaca pada cermin yang diambilnya dari nakas.

Jun mencoba membangunkan Sana kembali dan sukses.

Sana mengerjapkan matanya perlahan. Hal yang ia lihat pertama kali adalah Jun yang tersenyum kepadanya.

"Kenapa?" Tanya Sana bingung.

"Inget gak ini hari apa?"

"Minggu"

"Tanggal?"

"10"

"Bulan?"

"Juni. Kenapa sih? Tahunnya 2018. Jun gimana sih, disana kan ada kalender" Protes Sana sambil menunjuk kearah kalender yang tergantung di dinding kamar mereka.

"Ih bukan gitu"

"Terus apa?"

"Inget gak hari ini ada apa?"

"Oh iya, Sana inget!" Jun langsung senyum sumringah kembali.

"Sana mau ikut Sejeong jalan-jalan bareng Daniel juga. Jun mau ikut?"

"OGAH" Kesal Jun yang langsung tiduran dan menutupi dirinya dengan selimut.

"Kalau gak mau mah yaudah. Kan emang Sana jalannya sama Sejeong dan Daniel" Gumam Sana yang kini mencoba tidur kembali.

"San, masa kamu gak inget sih?" Gerutu Jun dari balik selimut.

"Apaan sih? Udah ayo tidur. Kata mama gak boleh tidur malam-malam"

"EMANGNYA AKU BOCAH APA" Kesal Jun kembali. Namun, nampaknya tak diperdulikan oleh Sana.

•••••

Jun baru saja bangun dari tidurnya. Ia langsung menuju ruang makan.

Disana, sudah ada Sana dan Sejeong yang sangat rapih. Sepertinya sudah siap untuk berangkat.

"Hei Jun. Cemberut aja lo. Selamat ulangtahun ya" Ucap Sejeong yang dilanjutkan dengan kekehan.

RASANYA JUN MAU PELUK SEJEONG SAMBIL BILANG -MAKASIH SOBAT KAU TELAH MENGANUGERAHKAN SEBUAH HINT UNTUK SANA- TAPI DITAHAN.

"Thanks Jeong. Ingat aja lo" Balas Jun tetap stay cool dan stay handsome.

Jun langsung melihat kearah Sana dan senyum-senyum.

"Hah? Emang Jun ulangtahun hari ini?" Tanya Sana.

"Yaiyalah. Masa lo gak inget?" Balas Sejeong.

"Bukannya 10 Juli?"

"Juni San, bukan Juli" Jawab Sejeong.

"Sok tau ah Sejeong. Yang istrinya Jun kan Sana."

"Lah darimana gue sok tau. Jun kan emang lahir 10 Juni"

"Gak mungkin. Jun itu lahir 10 Juli. Sana inget kok."

"Enggak Sana. Jun lahir bulan Juni"

"Kok Sejeong jadi ngotot? Jadi istrinya Jun itu Sejeong bukan Sana?"

"Hadeh gak gitu. Tapi kan emang Jun lahir bulan Juni"

"Pokoknya Jun lahir bulan Juli. Sana istrinya. Jadi pasti yang bener Sana"

Sejeong nyerah, dia memilih berpura-pura mengambil sesuatu dikamarnya daripada berdebat dengan sana.

Jun? Menangis sambil tersenyum pahit.

••••

J

un seharian dikamar. Tertawa meratapi nasibnya.

Sana gak pulang-pulang. Jun juga gak bisa harapin menghabiskan satu hari romantis bersama istri di hari ulangtahun.

Beberapa menit kemudian Sana pulang dan langsung masuk kamar.

Jun langsung berpura-pura tidur.

Setelah selesai bersih-bersih. Sana langsung menuju kasurnya dan mendapati sesuatu diatas bantalnya.

"Akte kelahiran?" Sana melihat akte tersebut dan langsung berlari tiba tiba ke kamar Sejeong.

"Sejeong gimana ini kok tiba tiba Jun berubah ulangtahun jadi 10 Juni?" Tanya Sana dengan paniknya.

Sejeong menghela napas, mencoba sabar sebisa mungkin.

"Kan udah gue bilang" Balas Sejeong.

"Terus gimana? Jun pasti marah sama Sana" Paniknya.

"Ya gimana" Gumam Sejeong santai.

Sana tiba tiba melirik sebuah cupcake di meja Sejeong.

"Nah ini aja buat Jun" Ucap Sana sambil mengambil Cupcake tersebut.

"Gak ya. Itu cupcake yang dikasih Daniel. Tadi udah gue suruh beli kue gak mau" Protes Sejeong.

Tapi Sana malah langsung lari ke kamarnya meninggalkan Sejeong yang marah-marah karna ia akan tidur dengan kelaparan.

•••••

S

ana membangunkan Jun dengan perlahan.

Jun yang memang belum tidur langsung berpura-pura bangun.

"Kenapa?" Tanya Jun.

"Happy birthday Suaminya Sana" Ucap Sana sambil menyerahkan sebuah cupcake ke Jun dan menunjukkan senyum menggemaskannya.

Jun tersenyum dan langsung memeluk Sana.

"Makasih sayang. Kemajuan terbesar kamu paham ulangtahunku itu bulan Juni" Ucap Jun terharu.

Happy Birthday Jun

96 Kids S.3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang