23

1K 140 4
                                    

Kalau ditanya, pasangan mana yang paling adem, tentu Sejun dan Hayoung jawabannya.

Mereka aman dari segala macam masalah. Bahkan dari orang ketiga.

Pasangan kedua tentunya Jun dan Sana. Kenapa mereka kedua? Karna Sana bukan Hayoung.

Sana adalah penguji kesabaran Jun. Untung aja Jun udah cinta mati sama Sana.

••••

Biasanya, jika ada hari libur panjang, mereka akan jalan-jalan bersama yang lain entah kemana.

Tapi karna yang lain sedang ada masalah dan sibuk. Jadi hanya mereka berempat yang pergi ditambah Jaehwan yang katanya siap jadi nyamuk diantara mereka.

Dan benar saja. Jaehwan yang nyetir mobilnya. Sejun dan Hayoung ditengah. Jun dan Sana dibelakang.

Tapi Jaehwan gak kesal. Hitung-hitung dia dapat pahala membiarkan kedua pasangan itu mendapat Quality time selama perjalanan.

"Jaehwan kapan mau nikah?" Tanya Sana dengan polosnya.

"Nanti kalau saya sudah dapat jodoh" Jawab Jaehwan dengan senyum.

"Jae, bukannya dirumah Wei ada sepupunya yang cantik itu? Pepet aja" Saran Jun.

"Yeonwoo itu bukan?" Tanya Hayoung yang dijawab anggukan oleh Sejun.

"Eh tapi lebih tepatnya sepupu Chanmi" Celetuk Sejun.

"Saya mah mana pantas sama yang secantik itu" Kekeh Jaehwan.

"Loh kok malah pesimis. Kata lo kita sebagai manusia itu harus berusaha dulu dengan diiringi doa. Hasilnya nanti biar Tuhan yang nentuin. Tapi kok ini lo pesimis duluan." Ucap Sejun.

"Pendekatan aja dulu Jae. Gimana kalau kita ajak aja? Mumpung katanya Wei lagi pergi jadi dia sendiri dirumah" Saran Hayoung yang disetujui oleh Sejun, Jun dan Sana.

Jaehwan dengan ragu setuju dan memutar balik untuk menjemput Yeonwoo.

••••

Sesampainya didepan rumah Wei.

"Sana turun" Celetuk Jun.

"Ih Jun, kok Sana? Kan harusnya Jaehwan." Protes Sana.

"Sana istriku yang cantik. Maksud aku juga Jaehwan"

"Tapi tadi Jun bilang sana turun"

"Bukan Sana kamu"

"Terus Sana siapa lagi? Jun selingkuh sama Sana mana?"

Jun rasanya mau nyakar-nyakar jok mobil aja ngeladenin Sana yang lagi mode begini.

"Saya turun" Celetuk Jaehwan membuat Jun bersyukur karna akhirnya Sana sudah berhenti mengajaknya berdebat.

Jaehwan turun dan langsung mengetuk pintu rumah Wei.

Yeonwoo muncul dari balik pintu yang terbuka dan tersenyum kearah Jaehwan.

"Wei lagi gak ada" Jawabnya tanpa ditanya oleh Jaehwan.

"Iya tau"

"Terus kesini ada apa?"

"Biasanya keluarga di komplek ini selalu jalan bareng kalau libur panjang gini. Karna pada sibuk jadinya cuman 2 keluarga sama saya."

"Kalau Yeonwoo tidak sibuk, mau ikut?"

"Duh gimana ya? Gak sibuk sih. Cuman gue kan bukan asli tinggal disini"

"Gpp kok. Mereka yang minta Yeonwoo diajak juga"

"Boleh deh. Tapi tunggu bentar gpp kan? Gue mau ganti baju"

"Iya"

"Masuk dulu. Duduk didalam."

Jaehwan mengangguk dan duduk di ruang tamu.

Beberapa menit kemudian Yeonwoo siap dan langsung menuju mobil bersama Jaehwan.

Jaehwan membukakan pintu untuk Yeonwoo, setelah berterimakasih, Yeonwoo langsung masuk kedalam.

"Halo semua. Maaf nih ya jadi ikutan acara kalian" Ucap Yeonwoo.

"Gpp kok. Kita juga yang minta lo ikut" Balas Hayoung.

Yeonwoo menoleh kearah Jaehwan yang baru saja masuk kedalam mobil.

"Kita mau kemana Jae?" Tanya Yeonwoo.

Baru Jaehwan ingin menjawab, sudah dipotong duluan oleh Sana.

"Nanti juga Yeonwoo tau. Ayo jalan Jaehwan"

Jaehwan mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya.

••••

Changkyun, Joy dan Youngjae sudah menunggu Woozi diluar. Tak lama, muncul Woozi dan langsung menghampiri mereka.

"Kan gue udah bilang ke Changkyun, gak usah repot-repot jemput gue. Gue gak balik ke komplek" Ucap Woozi.

"Tau. Tapi kita mau nyambut kebebasan lo" Balas Joy.

"Makasih yah, dari awal sampai akhir kalian selalu ada buat gue" Ucap Woozi.

"Santai." Balas Youngjae.

"Yaudah gue pamit ya. Makasih selama ini kalian udah jadi tetangga terbaik gue" Pamit Woozi.

Ia menyalami Youngjae dan Changkyun. Lalu Joy tiba tiba memeluk Woozi.

"Nanti harus kasih alamat baru rumah lo ya. Gue gak mau kangen sama sobat mungil gue ini tapi gak bisa ketemu" Lirih Joy.

"Iya Joy. Nanti lo orang pertama yang gue kasih tau" Balas Woozi.

Joy melepaskan pelukannya dan menatap Woozi sambil menangis.

"Jangan nangis Joy. Gue gak akan jauh kok pindahnya"

"Gimana gue gak nangis mau pisah sama sahabat gue yang udah kayak keluarga sendiri" Jerit Joy karna sambil menangis.

"Udah ah. Kasihan Woozi nanti jadi makin berat untuk pergi. Dia kan harus memulai hidup baru" Youngjae memeluk Joy untuk menenangkannya.

"Bener kata Youngjae. Gue pamit dulu ya"

Woozi berjalan menjauh dari ketiga sahabatnya tersebut. Setelah ketiganya sudah tak terlihat, Woozi berhenti dan menghela napas.

"Saatnya hidup sendiri"

••••

96 Kids S.3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang