8

1.6K 170 12
                                    

Momo lagi jalan keluar dari rumah Chungha. Rencananya momo mau ke warung.

Untungnya Chungha mau dititipin Chimo, anak dia dan Ten.

Untuk ke warung, Momo harus melewati rumah yang ditinggali oleh Jaehwan dan Daniel.

Namun, langkahnya terhenti saat ia mendengar seseorang sedang berbicara cukup keras dari arah belakang rumah tersebut.

Karna kepo dan pagar terbuka, Momo masuk dan langsung berjalan kearah belakang.

Ya itung-itung sekalian silahturahmi sebagai tetangga barunya mereka.

Momo berjalan ke belakang hingga melihat seseorang yang sedang mengarah kearah empang dibelakang rumah tersebut.

Dengan sigap momo bersembunyi dibalik tembok untuk memperhatikan orang tersebut.

Sebenarnya, momo sendiri tidak tau mengapa ia harus bersembunyi seperti ini.

Tapi karna sudah terlanjur, jadilah ia tetap bersembunyi dan mendengar orang tersebut berbicara sendiri.

"Aduh kesayanganku semua makin cakep aja"

"Makan yang banyak ya. Nanti papa beliin makanan mahal"

"Uuu Lele 1 tampan sekali kau nak. Pantas Lele 8 dan Lele 24 ngejar-ngejar kamu"

Momo garuk-garuk kepala. Bingung kenapa orang itu ngomong sama ikan Lele.

Dia jadi mikir, mau negur ini orang sekalian kenalan atau tendang ini orang sampai nyebur empang biar waras.

Tiba tiba sebuah tangan memegang pundak momo. Membuat momo terkejut tapi tak berteriak.

"Momo suka sama Jaehwan ya? Kok dilihatin terus?"

Momo langsung menoleh dan terlihatlah wajah Sana dengan cengirannya.

"Enggak" Balas Momo.

"Enggak salah lagi kan?" Sana tersenyum penuh arti.

Mendengar suara Sana, seseorang yang momo intip tadi datang menghampiri mereka berdua.

"Wah wah sungguh hari yang cerah. Siapakah gerangan mbaknya ini yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan saya?" Ucap seseorang tersebut dengan menaikan satu alisnya sambil sesekali berkedip pada Momo.

"Hehe ini Momo, temen Sana. Kayaknya suka sama Jaehwan. Padahal udah punya Ten" Jawab Sana tanpa dosa dan tanpa tau apa-apa.

Dengan cepat momo menoleh kearah Sana, lalu kembali menoleh kearah Jaehwan sambil menyilangkan tangannya.

"Wah memang ketampanan saya ini bisa menarik wanita" Ucap Jaehwan dengan pedenya.

"Menarik wanita? Lah daritadi Momo berdiri disitu doang kok gak tertarik kearah Jaehwan" Sana memprotes ucapan Jaehwan yang bahkan berbeda makna dengan apa yang ada dipikiran Sana.

"Maksud saya bukan begitu Sana. Tapi mbak in-"

"Udah gak usah didengerin. Udah tau Sana gak jelas" Protes Momo.

"Tapi mbaknya kalau beneran suka sama saya juga gpp" Balas Jaehwan.

"Gak mau. Orang Momo udah punya Ten"

"Gpp mbak. Saya ikhlas jadi suami kedua. Eh asal suami pertama ikhlas sih. Tapi mah kalau maksa saya mau saja jadi yang kedua"

"Gak ada yang maksa kok. Orang Momo maunya Ten doang"

"Nanti saya kasih 10 anak lele saya. Gimana?"

"Gak mau. Ten gak suka Lele"

"Yaampun mbak lihat dong. Lele saya tuh ganteng dan cantik gini. Masa.. Eh siapa tadi?"

"Ten"

"Nah itu. Mas Ten mah kalau lihat lele 11 yang cantik atau lele 101 yang aduhai sexy-nya juga bakal klepek-klepek"

"Apaan orang sama semua gitu"

"Eh mbak momo jangan salah ya. Coba dilihat baik-baik. Nih saya ambil lele 12 saya."

Jaehwan mengambil lele 12 miliknya dengan Jaring dan menunjukkannya pada Momo.

"Tuh liat. Mbaknya tau Sewoon gak? Ituloh yang penyanyi itu. Beuh lele 12 saya mah mirip dia tapi lebih cakep dikit."

"Sewoon siapa coba? Mana Momo tau. Sekelas aja gak pernah"

"Ituloh mbak yang nyanyi jusss yuuuu"

"Ah gak tau ah."

"Payah inimah mbaknya. Idola saya itu. Kalau mau jadi istri saya mah harus suka juga sama Sewoon"

"Dibilang suami Momo itu Ten"

Selagi Momo dan Jaehwan sedang beradu mulut, Sana sibuk bengong dan mencerna sesuatu.

"Kayak ada yang kelupaan. Tapi apa ya?" Gumamnya.

•••••••••••

"

Mas Jun ini jadi bayar gak?"

"Jadi bu. Saya nunggu istri saya ambil uang dulu dirumah"

Sebelum Sana menghampiri Momo tadi. Ia sedang bersama Jun makan bubur didekat warung.

Namun karna lupa bawa uang, alhasil Sana pulang duluan untuk ambil uang.

"Harusnya bener kan tadi gue aja yang ambil uang. Nyasar kemana lagi coba, si Sana." Gerutu Jun.

"Dia gak bakal kepikiran kan ya gue suruh ambil duit dirumah terus ngambilnya ke rumah dia di Jepang?" Gumam Jun sambil was-was kemungkinan 85% itu terjadi.

96 Kids S.3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang