LaP- Sorry

3.7K 212 5
                                    

Prilly pov

Haruskah seperti itu, kenapa baru terungkap ketika aku mencintainya... Kenapa? Aku sudah terlanjur sakit hati... Apa perlu aku susul mama dan papa ke Eropa? Aaaaakh... Tidak! Aku harus cepat-cepat menyelesaikan skripsi ku.

🎵oh baby, hokshina nega nal gidarika... Hokshina nega nal bogeopukka........🎶

Twice- ice cream

Shit... Dia menelefon ku... Sebaiknya aku biarkan... Aku berharap untuk melupakannya...

Apa dia mengikuti ku, lebih baik aku cek kebelakang.

Itu.... Mobil Ali.....

" Pak!! Agak ngebut ya..." Ucapku pada sopirnya.

" Siap mbak!!" Jawabnya.

Aku berharap bisa pulang lebih cepat dari pada dia, aku tak ingin bertemu dengannya.. aku sudah bertekad melupakannya...

Pov end'.

"Sial!!" Umpatnya dalam mobil.

" Kenapa jadi ngebut gitu sih taksinya..." Ucap Ali kesal.

Dengan kecepatan tinggi Ali mengikuti taksi yang ditumpangi Prilly, tak berapa lama ia sampai di rumah Prilly.

Ia turun dan mencoba mengetuk pintu rumahnya,

Tok.. tok.. tok..

Ceklek....

" Lho... Den Ali... Ada apa?" Tanya bi Sumi salah satu art dirumah Prilly.

" Prillynya ada bi? Ali mau ketemu." Ucap Ali.

" Baru saja non pulang... Tetapi sepertinya sedang sedih den... Soalnya tadi bibi liat non nangis dan langsung berlari ke kamarnya... " Jelas bisa Sumi.

" Kalau begitu, apa bibi pegang kunci cadangan? Boleh Ali pinjam sebentar bi? " Tanya ali.

" Ooo ada den... Tunggu sebentar... Bibi ambilkan.." ucap bi Sumi Dan berlalu pergi.

Tak butuh waktu lama, bi Sumi kembali dengan segerombolan kunci ditangannya.

" Ini den, Aden samain aja warna kunci dengan warna pada lubang kunci." Jelas bi Sumi.

". Iya Bi.... Ali pinjam bentar.. permisi Bi..." Ucap Ali dan berlari menuju lantai atas.

Ali berjalan menuju kamar Prilly dan terdiam ketika mendengar suara isakan. Hatinya seakan teriris mendengar suara tangisan gadisnya... Ia mendekat ke arah pintu dan mencoba mengetuknya.

Tok..tok..tok..

Tak ada jawaban... Masih saja terdengar tangisan Prilly didalam... Dengan cepat ia cari kunci dengan warna yang sama pada lubang kunci.

" Biru" gumamnya...

Dengan singgap dia mengambil kunci warna biru dan membuka pintu itu...

Ceklek...

Prilly terkejut dengan suara decitan pintu kamarnya... Ia pandangi Ali yang baru saja masuk dan segera membalikkan badannya serta menyelimuti dirinya dengan selimut tebalnya.

Like a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang