LaP- We Aren't Expect 2

3.7K 199 6
                                    

" Apa pa? Apa yang harus Ali ketahui..." Tanya Ali semakin bingung.

" Kamu benar-benar ingin tau Ali..." Tanya papa Rizal semakin membuat Ali penasaran.

" Jadi sebenarnya... Dulu... Alm. Kakek kamu dan alm. kakek Prilly adalah sahabat seperti papa dan om Rizal... Mereka memberikan amanah kepada kami... Mereka ingin..... kami mempererat tali silaturahmi. Alm kakek mu pernah memberi amanat kepada papa... Bahwa... Kamu harus menikah dengan anak perempuan om Rizal... Prilly.... Karena dulu kakek mu yang ingin menjodohkan kami... Rupanya kami terlahir sebagai pria.. maka kalian penggantinya" Terang papanya syarief.

" Apa!! Tapi kenapa..." Ucap Ali terpotong.

" Papa harap kamu menerima ini Li... Papa yakin, Prilly adalah yang terbaik..." Ucap papa syarief tegas.

"Hihihi..." Prilly Dann Alya tertawa cekikikan... Semua memandang kearah mereka dengan pandangan heran. Merasa diperhatikan... Perlahan mereka angkat kepalanya dan memandang sekitar mereka...

" Kamu setuju Prilly dengan keputusan papa..." Tanya papa Rizal tiba-tiba.

" Setuju dong... Keputusan papa the best banget... Ily percaya sama papa..." Ucap Prilly lantang...

" Kamu yakin..." Tanya mama Ully.

" Yakin lah mah... Ily selalu yakin dengan keputusan papa.." ucap Prilly .

" Emang kamu tau apa keputusan papa kamu..." Ucap Ali memandang Prilly.

Prilly terdiam dan terpaku dengan pertanyaan Ali, sebenarnya pertanyaan itu bukan hal yang susah dijawab, tetapi rasanya ucapan dalam mulutnya tak bisa ia keluarkan... Entah kenapa ia gugup saat ini... Dan hanya mampu menggelengkan kepalanya dengan muka watadosnya.

" Kamu dijodohkan oleh alm. Kakek mu dengan Ali, Prilly... Dan.. pertunangan akan dilaksanakan lusa..." Ucap papa Rizal membuat Prilly membulatkan matanya.

" Apa!!!" Teriak Prilly... Membuat Alya dan sekitarnya menutup telinga.

" Kenapa... Kamu juga sudah setuju kan... " Ucap Mama ully disertai kekehan yang lainnya terkecuali Ali dan dirinya...

" Tapi ma... Tadi Prilly gak tau apa yang dibicarain... " Elak Prilly.

" Salah kamu sendiri tidak mendengar perbincangan kami... " Celetuk papa Rizal...

" Terima ya kak... Alya pengen deh.. kakak Prilly jadi kakak ipar Alya..." Ucap Alya dengan mata berbinarnya.

" Tapi... Aku...," Ucap Prilly terpotong.

" Bertunangan lah dahulu.... Jalani hari-hari kalian... Jika memang tidak cocok... Apa boleh buat... Yang terpenting... Kita semua sudah mencoba..." Ucap papa syarief..

" Ali... Bawa Prilly ke taman samping
.. bicarakan baik-baik keputusan Kalian...," Ucap bunda

" Iya Bun... " Jawab Ali datar dan beranjak keluar tanpa memperdulikan Prilly.

" Prilly ikut Ali ya sayang..." Perintah bunda..

" Ii... Iya... Ily permisi.... " Ucap Prilly dan berjalan keluar.

Like a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang