LaP- It Isn't What We Think

3.4K 184 0
                                    

" Kalau begitu... Apa sebaiknya aku berubah pikiran dan memecat resepsionis itu..." Ucap Ali.

" Kenapa kamu jadi mengancam ku... Hiks... Kamu jahat... Hiks... Jangan memanfaatkan orang lain hiks.... Hiks..." Ucap Prilly dan tiba-tiba menangis...

Ali pun terkejut dengan tangisan Prilly, ia rasa ada yang aneh dengannya...

" Kenapa kamu menangis... Hey... Maafkan aku... Kenapa kamu menjadi sensitif? Kamu sedang datang bulan.." tanya Ali.

" Aku tak tau... Aku telat... Sepertinya karena kemaren terlalu banyak minum es..." Ucapnya.. tangisnya berhenti..

Ali menghela nafasnya, ia tak tau dengan Prilly saat ini, ia sangat sensitif...

" Apa perlu kita cek ke dokter.." tanya Ali.

" Ide yang bagus... Ayo..." Ucap Prilly dan bangun dari tidurnya.

Ali memandang Prilly dengan tatapan sulit diartikan... " Kenapa jadi begini sih.. tadi gak mau... Sekarang langsung cusss.. " gumam Ali dalam hati.

###########################

" Jadi... Apa yang terjadi dok..." Tanya Ali yang kini tengah didalam ruangan dokter di kantornya

" Sebaiknya, bapak Ali dan Bu Prilly mengecek di rumah sakit... Saya belum bisa memastikan.." ucap dokter itu.

" Baiklah.. terima kasih dok.." ucap Ali dan keluar bersama Prilly.

Setelah berjalan keluar, Ali hendak membawa Prilly kembali keruangannya.

" Nanti kita kerumah sakit ya... Kita cek ke dokter. " Ucap Ali.

" Honey......" Ucap Prilly lirjh.

" Kenapa? " Tanya Ali.

" Kepala ku pusing" seketika Prilly pingsan dalam pelukan Ali,

" Sayang.... Bangun sayang...." Panggil Ali.

Segera Ali gendong Prilly menuju lift dan meluncur kelantai bawah.. ia berlari kearah satpam agar mencarikan taksi untuknya.

" Pak... Tolong Carikan taksi!!" Teriak Ali dari jauh..

Satpam itu terlihat mengangguk dan berlari keluar, mencarikan taksi untuk boss nya.

Tak lama bertepatan dengan datangnya Ali, taksi itu berhenti. Dengan cepat satpam itu membuka pintu untuknya dan membantu Ali untuk masuk.

############

Ali mengeluarkan selembaran yang berwarna merah untuk membayar taksi. Ia terburu-buru untuk keluar.

" Pak... Kembalian untuk bapak" ucap Ali dan segera keluar dengan mengendong Prilly.

Ia sedikit berlari memasuki rumah sakit.

" Suster!!" Teriaknya.

Seketika beberapa suster datang dan mendorong ranjang pasien, Ali membaringkan tubuh Prilly dengan hati-hati.

" Suster, bawa istri saya ke ruang praktek dokter Gritte!!" Ucap Ali.

" Baik pak!! Bapak bisa urus administrasi dulu.." ucap suster itu.

Like a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang