Epilog. Thank God (I Found You)

3.7K 247 23
                                    



Aku seneng banget bikin part ini. Karna bikin senyum dan tertawa. (ga cocok penulis sad ending ternyata) happy readin' all. :)

Sorry kalau lama, bingung nulis alur yang enak dibaca dan gak bikin kalian bingung, tapi sesuai dengan khayalanku. Semoga suka yah :

Epilog.

"Lo gak berencana kabur dari pernikahan sendiri, kan?" 

bisikan pedas Ando saat tiba membuat telinganya berdenging. "Ya gak lah! Udah, pegangin gue, Ando. Nih kaki gemeter tau daritadi, sumpah. Lemes, lemes..."

     "Baru kali ini gue hadirin acara nikahan, dimana pengantinnya malah telat." 

Ia menahan diri untuk tidak menyikut Jayden yang tersenyum usil di samping kanannya. "terserah si pengundang dong. Nyinyir aja lo."

     "kenapa lo?!" Darwin berusaha menahan tawa saat memberikan bouquet flowers  berwarna pink, serasi dengan gaun pernikahannya yang berwarna putih mutiara dengan model balerina dress, dilengkapi headpieces bercorak daun menghiasi rambut pendek c...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "kenapa lo?!" Darwin berusaha menahan tawa saat memberikan bouquet flowers berwarna pink, serasi dengan gaun pernikahannya yang berwarna putih mutiara dengan model balerina dress, dilengkapi headpieces bercorak daun menghiasi rambut pendek coklatnya. "Gue masih inget khayalan lo waktu itu pengen nikah dengan gaun super seksi dan membuat pria manapun meminta lo ntuk batal menikah. Gue udah penasaran sekaligus was – was pas liat undangan kalian 2 bulan lalu, gak bisa tidur malamnya, gak taunya malah model kalem gini. Benar – benar menghancurkan hati."

      Shit!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Shit!

     Itu memang impiannya, yang musnah ketika Steven tak sengaja melihat desain gaun pernikahannya, marah besar ntuk kesekian kalinya, dan memberinya 'hukuman' serta ancaman yang membuatnya langsung membuat ulang tanpa protes. "berisik!"

     Mereka berhenti mengejek saat terdengar alunan music dari speaker di sepanjang jalan menuju altar kecil, berjalan seanggun mungkin dengan senyum sangat lebar karna mendengar seruan kagum dari beberapa tamu, mendadak kepanasan saat bertatapan langsung dengan Steven yang berdiri disamping pendeta dengan senyum lebar, terlihat luar biasa hingga mendadak bisu karna tuksedo putih hasil rancangannya, berpadu sangat serasi dengan sorot mata biru disertai ekspresi puas luar biasa –saat selesai bercinta.

Say You Love Me (Menginginkan Lebih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang