Bukan kamu yang memberi harap, namun aku yang terlalu berharap. Mungkin benar hati terlalu perasa, hingga mudah terluka.
Awalnya menyenangkan saat aku berada di puncak harapan, namun tiba-tiba kau menjatuhkan tanpa alasan.
Saat aku berfikir kita memang orang yang disatukan Tuhan. Tapi, ternyata ia hanya mempertemukan bukan menyatukan.
Indah terbang dalam harap yang terlalu tinggi. Kini jatuh dalam luka yang menyakiti. Aku akan pergi membawa semua mimpi. Dan, membuang segala kenangan yang pernah terjadi.
Pergilah, temui bahagia mu. Jangan pikirkan luka ku, biar waktu yang sembuhkan hingga membunuh setiap kerinduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Baper
PoetryBeberapa kata yang terususun menjadi kalimat hingga paragraf bisa kau sebut tulisan,--- namun aku bukan penulis. Kau berhak membacanya barangkali memang sesuai dengan perasaanmu. Bdg Remajabaper