Kamu berhak bahagia, tanpa harus disiksa rasa**
Tidak seharusnya hatimu bertahan pada sesuatu yang menyakitkan hanya karena sebuah perasaan. Terkadang logika diperlukan. Meski hati dikendalikan rasa, lebih baik melepaskan, maka setelahnya kamu hanya perlu belajar mengikhlaskan dan membiasakan. Semua perihal waktu dan niat hatimu. Jika setengah hati melepaskan maka kamu akan tetap terjebak dalam zona rasa itu sendiri. Ikhlas itu definisinya ketika kamu melihat dia, semua terlihat biasa saja tak ada lagi getar rasa dan kamu benar-benar tidak merasa kecewa. Melepaskan lalu mengikhlaskan adalah cara dendam yang elegan ketika kamu mampu memantaskan diri dari dirimu yang dahulu. Lepaskan saja yang menyakitimu, sebab masih ada Allah yang tidak akan menyakiti bahkan mengecewakanmu. Tetaplah berikhtiar, bersabar dalam penantian, dan tak ada rencana yang paling baik, kecuali rencanaNya. Firman Allah;
عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦)“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)
11.08
Remajabaper
Semoga bermanfaat.^
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Baper
PoetryBeberapa kata yang terususun menjadi kalimat hingga paragraf bisa kau sebut tulisan,--- namun aku bukan penulis. Kau berhak membacanya barangkali memang sesuai dengan perasaanmu. Bdg Remajabaper