Sekian menatap ruang gelap
Suasana membiuskan pengap
Jarak seakan menerka
Kapan cahaya datang?
Menjemput sang petang
Lalu kebisuan berisyarat aksara
Tentang sebab yang menjadi tanya
Untuk apa ia ada, lalu tercipta
Mengapa jika hanya luka tanpa tawa?
Sementara jiwa yang lemah
Merasuk sesal dalam derita
Menjelma puing-puing sakit tak berdarah
Hanya satu ku pinta
Tuan, pergilah
Sementara semesta masih dibuai gelisah.~9.04
Remajabaper
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Baper
PoetryBeberapa kata yang terususun menjadi kalimat hingga paragraf bisa kau sebut tulisan,--- namun aku bukan penulis. Kau berhak membacanya barangkali memang sesuai dengan perasaanmu. Bdg Remajabaper