Sudah larut malam rupanya. Kau tetap saja melamun sembari menatap layar handphone mu, mengecek dan berharap ada notifikasi darinya. Meskipun kenyataan bertolak belakang dengan khayalmu. Lalu rintik hujan jatuh membasahi bumi serta rintik air matamu tepat basah menetes ke pipi merah itu. Namun sesekali terdengar bisikan yang berlalu sejak malam merampas jingganya, ia berkata 'tidak ada yang abadi, pada akhirnya semua akan pergi.' Seketika cahaya menguatkan sesak dadanya memaksa untuk tetap bertahan dan lagi-lagi 'Ada yang tidak bisa dipaksakan, sebab rasa bukan untuk memaksa. Ia bebas jatuh dihati siapa' katanya. Diam-diam kini dirampas waktu ia pergi dengan sepucuk surat berbalut rindu. Pada akhirnya, senja ada setelah hujan reda sore itu.
21.30
Remajabaper
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Baper
PoetryBeberapa kata yang terususun menjadi kalimat hingga paragraf bisa kau sebut tulisan,--- namun aku bukan penulis. Kau berhak membacanya barangkali memang sesuai dengan perasaanmu. Bdg Remajabaper