Prolog

22.2K 751 19
                                    

Darah mengalir dari luka-luka yang menganga di tubuh telanjang Ageha. Mata hitam beningnya menatap sayu sosok di hadapannya. Sosok itu memegang sebilah pisau yang telah berlumuran darahnya. Saat mendapati ukiran pentagram terbalik di gagang pisau itu, Ageha tertawa mengejek dengan sisa tenaganya.

“Kau masih bisa tertawa?”

“Begitulah…” Ageha tersenyum lemah pada sosok itu. “Kau yang selalu berpikir logis… bisa-bisanya membawa pisau Athame. Jadi sekarang kau salah satu pengikut setan yang akan menggunakan darahku untuk ritualmu?”

“Ini hanya hadiah dari pembimbingku, Ageha.”

“Pembimbing yang mengajarimu bagaimana caranya membunuh dengan sadis, heh? Membunuh para wanita tidak berdosa…”

“Semua pembunuhan itu hanya untuk latihan, Ageha sayang.” Sosok itu mendekat sambil memainkan pisau di tangannya. “Kau tahu apa yang kubayangkan saat aku menguliti mereka dan menguras habis darah mereka? Aku membayangkan semua korbanku adalah kau…”

Petir menyambar di luar jendela. Seberkas cahaya dari kilat memperlihatkan wajah mereka berdua. Yang satu diam mematung dan yang satu tersenyum keji.

“Kenapa…”

“Aku menyukainya. Suara jeritan, ketakutan yang terpancar di mata korban, wangi darah… itu seperti candu. Dan saat aku membayangkanmu, aku semakin semangat mencabik mereka dengan pisau ini.”

“Kau gila!”

Sosok itu tertawa lantang. “Silahkan panggil aku begitu. Sekarang… saatnya aku melakukan apa yang aku inginkan sejak lama. Membunuhmu…”

Jeritan lepas begitu saja dari mulut Ageha saat pisau di tangan sosok itu merobek betisnya. Mengalahkan suara hujan di luar sana.

Between Dark And LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang