Jadian

7.5K 1K 20
                                    

Lorong sekolah menuju kelas XIA3 belum begitu ramai siswa lewat, jam menunjukkan pukul setengah tujuh tepat. Elana seperti biasa berjalan tanpa memedulikan sekitar. Menggendong tas soft pink-nya dengan pandangan ke depan.

Seseorang menarik tasnya sehingga dia menoleh ke belakang. Lagi-lagi Kayla. Mood paginya yang indah seketika rusak.

"Apa lagi sih?" seru Elana.

"Lo beneran jadian sama El?"

"Please deh. Jangan jadi tukang gosip. Bikin mood gue jelek aja. Gue tegesin ya, jangan usik gue! Udah sana borgol aja sekalian tuh Geo," seru Elana seraya mendorong Kayla.

Masuk ke dalam kelas mood Elana sudah jelek. Dia melempar tasnya begitu saja lalu duduk berpangku tangan. Elana heran kenapa cewek-cewek hobi banget bikin masalah dengannya.

"Pulang sekolah lo gue yang anter."

Elana melongo, menatap Elrach.

"Lo tadi berangkat dianter kan?"

"Lo kesambet?" tanya balik Elana.

"Gue nggak mau tahu pulang sekolah lo gue yang anter pulang," ucap Elrach, tegas lalu dia kembali ke kursinya.

Bengong, Elana speechless. Sepagi ini sudah banyak drama. Dari bertemu Kayla sampai Elrach yang tiba-tiba bilang bahwa akan mengantarnya pulang.

"Gue nggak salah denger kan tadi El bilang mau nganterin lo pulang?" tanya Fiona sedikit berbisik.

"Tahu ah, gue pusing."

"Lo kenapa?" tanya Fiona. "Muka kucel amat masih pagi."

"Gue heran kenapa orang kalau suka sama seseorang nggak ngomong ke orangnya langsung tapi malah nyuruh orang lain buat nggak deketin orang yang dia suka. Kan ngeselin!"

"Lo ngomong apaan sih? Gue gagal paham."

"Nanti deh istirahat gue ceritain. Gue mau siap-siap buat presentasi Biologi nih."

"Lo nggak lupa bawa topi kan? Bentar lagi bel upacara," tanya Fiona.

"Enggak, topiku kan selalu di tas," jawab Elana dengan bangganya lalu melirik tasnya. Senyumnya memudar, matanya beralih melirik Fiona.

"Kenapa?" tanya Fiona.

"Gue lupa, gue kan ganti tas. Aduh... ngapain juga ya semalam gue ganti tas segala. Ah, ternyata dramaku belum kelar. Gue ke koperasi dulu beli topi," ucap Elana, mendesah lelah.

Pagi penuh drama memang belum berakhir, di koperasi Elana harus bertemu Geo yang baru saja keluar toilet. Elana langsung memalingkan wajah daripada ada drama baru. Tapi Geo malah mendekatinya.

"Gue denger lo jadian sama anak baru itu," ucap Geo.

"Terus?"

"Selamat ya."

"Hm..."

"Kok lo nggak kelihatan seneng?" tanya Geo.

"Jangan sok tahu deh. Udah jangan lagi deket-deket gue. Males gue berurusan sama nenek lampir lo itu yang hobinya keroyokan."

"Kayla ngapain lo?"

"Gue kasih tahu emang lo bakal belain gue? Gue nggak ngerti salah gue di mana. Lo yang selingkuh, dia yang ngerebut lo dari gue. Tapi kenapa gue yang disalahin sama cewek lo itu?"

Double ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang