Bertemu Elana saat ini walaupun Elrach sadar sudah dibohongi rasanya tetap senang. Bahkan sebenarnya dia merasa geli dengan apa yang sudah terjadi. Dia sama sekali tak berpikiran Elana akan berbohong padanya. Dia tak menyangka Elana akan menjauhinya telak seperti ini.
Dari mencari di bazar karena Azka dan Fiona sukses membantu membohonginya. Lalu mendatangi Elana di rumah dan berakhir nihil sampai tadi mendatangi Elana lagi di rumah dan kembali tak bisa bertemu. Elana benar-benar seperti kelinci kesukannya. Cepat sekali bergerak menjauhinya hingga dia kehilangan jejak.
Elrach sadar sudah salah dengan membiarkan Elana masuk sendiri dan sempat mengabaikan Elana di bazar saat mencari Popi sehingga Miss Rabbitnua berlari cepat menjauhinya. Dia sudah melakukan kesalahan besar sampai dia bingung dari mana dia akan memulai bicara.
Saat Elana dengan santainya duduk di meja yang sama dengannya Elrach semakin salah tingkah. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Tatapan tajamnya pada Azka sudah berubah jadi tatapan berharap Elana menganggapnya ada. Karena sejak duduk berempat, Elana seolah tak menganggapnya ada. Sementara dia hanya diam memperhatikan.
"El, lo nggak marah kan sama gue sama Azka?" tanya Fiona.
"Enggak," jawab Elrach tanpa mengubah arah pandangannya pada Elana.
"Kok lo nggak nanya alasannya sih?"
"Buat apa? Buat kasih kesempatan kalian nyari-nyari alasan?" balas Elrach.
"Gue juga nggak suka denger alasan-alasan. Kita sama," ucap Elana setengah menyindir, bibirnya tersenyum tipis.
"Mendadak gue merasa panas. Hawanya panas yah?" ucap Fiona.
"Biasa aja ah, hati lo kali yang lagi panas," ucap Elana.
"Aku tadi ke rumahmu," ucap Elrach.
"Oh ya?" balas Elana, kaget yang dibuat-buat. Fiona dan Azka hanya saling tatap.
"Kata bibi kamu lagi pergi sama keluarga."
"Masa?" jawab Elana dengan raut muka yang super menyebalkan. Siapapun yang melihat pasti ingin sekali menyiram dengan es kopi mereka termasuk Fiona yang gemas bukan main.
Elrach sendiri sudah terlihat tenang setelah melihat reaksi Elana padanya. Elana bukan pada tahap marah yang biasa tapi pada tahap pertahanan diri. Di mana orang tersebut mematok harga diri tinggi. Elrach sedikit memahaminya dari berinteraksi sehari-hari dengan mommynya dan Rachel. Karena itu dia tak akan terpancing.
Elrach melirik Azka dan Fiona bergantian berharap mereka peka lalu meninggalkan dia berdua dengan Elana saja. Tapi hal itu tak terjadi. Elrach tak tahu bahwa Elana sudah mengirimkan pesan peringatan pada Fiona dan Azka. Berani pergi meninggalkannya hanya berdua Elrach makan matilah mereka di tangan Elana detik itu juga.
"Elana, aku mau minta maaf," ucap Elrach, kembali melirik Fiona dan Azka. Tapi mereka berdua tetap setia duduk bahkan mereka pura-pura memainkan ponsel.
"Aku maafin. Tapi emang kamu tahu salahmu di mana? Kalau kamu tahu pasti kamu nggak akan minta maaf kayak begini."
"Maaf nggak nganterin kamu masuk bazar tadi. Maaf udah sempet mengabaikan kamu pas tadi aku nyari Popi. Tadi aku cuma takut Popi berbuat macam-macam karena dia dikucilkan di sekolah dan aku tahu Popi itu cewek yang nggak mudah buat bergaul. Apalagi keluarganya broken home."
Mendengar penuturan Elrach yang menjabarkan kesalahannya Elana hanya memutar bola matanya. Dalam hati dia ingin menyiram minuma yang dia pegang ke muka Elrach. Salah satu hal paling menyebalkan di dunia menurut Elana adalah saat orang lain tak menyadari kesalahannya tapi berlagak sangat tahu salahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double El
Fiksi RemajaALDEBARAN SERIES (Bagian dari Kali Kedua dan Cool Boy) Sudah terbit Berawal dari pertemua pertama yang menyebalkan. Elana dan Elrach jadi harus sering berurusan apalagi mereka satu kelas. Elana yang baru patah hati dari Geo tak begitu tertarik den...