Weekend datang, waktunya bermalas-malasan bagi Elana. Dia belum bangkit dari kamarnya padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh siang. Elana merenggangkan tangannya, menguap lebar.
Sebenarnya sudah sejak pagi bundanya membangunkannya berkali-kali. Tapi Elana tetap memilih memejamkan mata efek semalaman tak bisa tidur.
Elana meraba-raba mencari ponselnya. Keningnya berkerut saat banyak notif instagram di layar. Giginya beradu saat membuka notif tersebut. Sebuah foto bersama Geo sore kemarin terekspos di instagram dengan 58 komentar. Elana mendesah menahan amarah. Dilihat dari posisinya berdiri seolah Elana tengah berdiri sangat dekat dengan Geo. Ditambah caption yang semakin menyudutkannya.
Ada yang minta balikan, unch... unch...
"Apa-apaan. Balikan? Dan kenapa juga komentarnya nggak ada yang bagus," gerutu Elana.
Saking kesalnya Elana meremas boneka Hello Kittynya. Dia langsung menghubungi Fiona.
"Halo, Pio. Gue sebel banget bangun tidur lihat postingan instagram. Siapa yang mau balikan? Kan kamfret. Mana Kayla macam nenek lampir julid banget komentarnya. Hih, baru juga Geo. Bener kata lo, cakepan juga El. Nyebelin banget! Gue kesel!! Pio, lo kok diem aja sih."
"Halo."
"Lho, kok suara cowok?" Elana melihat layar ponselnya.
Elrach Aldebaran
Seketika Elana menjerit histeris. Bagaimana bisa malah menelpon Elrach bukanya Fiona? Dia heboh sendiri teriak histeris mengingat dia mengatakan bahwa Elrach lebih cakep dari Geo. Elana ingin amnesia detik itu juga.
"Lana, ada apa?"
"Bunda...." seru Elana memeluk bundanya.
"Ada apa? Mimpi buruk? Makanya bangun itu pagi."
"Ah... Bunda," seru Elana, memejamkan matanya. Dia bingung harus bagaimana.
"Udah tenang, mandi sana. Cuma mimpi jangan dipikirin."
"Bunda, ini bukan mimpi. Ini malapetaka yang nyata," ucap Elana dalam hati, meringis medutuki kebodohannya.
Di tempat lain Elrach terkekeh sendiri di saat yang lain diam di ruang keluarga. Bahkan kekehannya berubah jadi tawa lepas saat mendengar Elana teriak memanggil bundanya.
"Kenapa El? Siapa yang telpon?"
"Ah, temen Mom. El, ke kamar dulu ya?"
"Kak El mencurigakan Mom. Rachel bakal jadi detektif buat Mommy dan Daddy."
"Kamu kebanyakan baca komik Detective Conan," seru Elrach sebelum pergi.
Elrach mengetik pesan untuk Elana w terkekeh di kamar.
To: Elana Maurer
Lo kesurupan?From: Elana Maurer
JANGAN GR!!!!!!!!To: Elana Maurer
Thank youTak ada balasan lagi. Tapi Elrach bisa membayangkan apa yang sedang Elana lakukan. Heboh, menjerit, bahkan mungkin mencelupkan kepalanya di dalam bak mandi. Membayangkan hal itu Elrach kembali tertawa.
***
Kafe Rainbow cukup ramai siang ini, apalagi mentari begitu terik menyinari. Menambah keinginan orang-orang untuk menikmati es kerim gelato. Termasuk Elana.Dengan kaos putih, rok soft pink, dan tas dengan motif kelinci, Elana terlihat sangat cute. Dia memasukki kafe dengan hati ceria. Saat memesan matanya yang menyapu ruangan melihat Elrach ada di meja pojok. Ingin balik badan tapi dia sudah terlanjur pesan. Dia pun memalingkan wajah, menghindari tatap muka dengan Elrach. Rasanya dia sudah tak punya muka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double El
Fiksi RemajaALDEBARAN SERIES (Bagian dari Kali Kedua dan Cool Boy) Sudah terbit Berawal dari pertemua pertama yang menyebalkan. Elana dan Elrach jadi harus sering berurusan apalagi mereka satu kelas. Elana yang baru patah hati dari Geo tak begitu tertarik den...