Cemburu [11]

8K 1K 40
                                    

Selesai pelajaran seni semua siswa kembali ke kelas bersiap untuk pulang. Sebagian banyak udah menyelesaikan tugas mereka. Elana dan Elrach masuk ke dalam kelompok yang belum selesai sehingga mereka harus mengerjakannya di rumah.

Bibir Elana manyun, waktunya untuk santai di rumah harus terenggut oleh tugas. Elana melirik Elrach yang sudah menggendong tas hitamnya. Lagi-lagi Elana terpesona, Elrach memang tak bisa dipandang sebelah mata soal ketampanannya. Model rambut fringe membuat Elrach terlihat cute sebagai cowok. Tingginya jelas di atas rata-rata teman sekelasnya, dan bahunya senderable.

Elana terkesiap saat Elrach menaikkan kedua alisnya yang tebal. Seolah bicara 'apa lo lihat-lihat?'.

"Lo jadi nganterin gue pulang nggak?" tanya Elana.

"Jadi."

"Udah gitu aja jawabannya?" tanya Elana dan mendapat jawaban kening Elrach yang mengerut.

"Jadi cowok kok nggak ada basa-basinya."

"Jangan mikir gue mau nganterin lo karena mau PDKT," ucap Elrach.

"Lha terus karena apa?"

Elrach menunjuk kening Elana lalu tersenyum miring. Dia tak menyangka Elana akan berpikir demikian. Dia melakukan itu karena tahu Kayla akan berbuat jahat. Dia tak akan membiarkan siapapun diganggu dengan cara keroyokan. Elrach membenci hal itu, termasuk membuat fitnah.

"Dasar tukang PHP. Ya udah ayo buruan pulang."

"Gue nggak nge-PHP lo. Lo aja yang ngarep."

"Gue nggak ngarep," balas Elana tak terima.

Mereka masih beradu mulut sampai parkiran. Elrach yang biasanya lebih suka diam daripada harus bicara entah kenapa mereasa senang saat meladeni Elana yang menggebu-gebu setiap bicara. Bibir Elana seakan tak bisa diam walau sekejap.

Elrach menahan tawa dibalik helmnya. Elana masih menggerutu di belakangnya. Walau samar, Elrach masih mendengar gerutuan Elana yang melabelinya tukang PHP dan playboy. Bagaimana Elana melabelinya playboy, sedangkan pacaran saja belum pernah? pikir Elrach.

"Udah sampai, mau sampai kapan meluk gue?"

"Makasih."

"Gue nganterin lo karena Kayla mau berbuat sesuatu sama lo. Jadi lo jangan mikir berlebihan. Dan soal Kayla gue udah urus dia jadi lo nggak perlu berurusan lagi sama dia. Paham?"

"Hah? Kayla mau ngapain? Dasar ya tu anak ngeselin banget. Awas aja besok."

"Lo nggak paham gue barusan ngomong apa? Nggak usah lagi berurusan sama Kayla. Dia udah gue urus. Ngerti?"

"Lo apain Kayla? Lo PHP-in dia ya? Lo rayu? Ngapain sih pakai ngerayu-ngerayu dia segala?" seru Elana sembari memukul lengan Elrach.

Terlihat jelas ekspresi Elana yang kesal. Tak peduli dengan jarinya yang masih melepuh dia memukul Elrach sekali lagi.

Elrach pun tak mampu menahan tawa. Dengan mata membulat, bibir manyun, dan cuping hidung yang melebar Elana sangatlah lucu di matanya.

"Kenapa malah ketawa sih? Lo nggak ngerayu dia kan? Ah, terserahlah."

"Lo lebih mengerikan dari pacar."

"Apaan sih? Gue lagi ngomongin soal Kamila bukan pacar. Siapa juga yang mau jadi pacar lo."

"Harusnya gue video omongan lo tadi. Ya udah gue balik, sana lo masuk."

Double ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang