Chapter 24

2.8K 230 61
                                    

..
..
..

Tampak Jimin duduk dengan lesu. Malam ini sedang diadakan makan malam bersama di keluarga Park.

Chanyeol memaksa Sehun untuk hadir dan Sehun merasa kesal karena semua orang nampaknya mendukung Chanyeol. Termasuk Jihoon dan ibu Chanyeol.

"Ada apa denganmu Chim? Biasanya kau semangat sekali jika berhadapan dengan makanan eoh?"
Cibir Chanyeol.

Jihoon dan ibu Chanyeol hanya menatap heran Jimin.

Sedangkan Sehun, dia diam-diam tersenyum saat mengunyah makanannya. Tanpa melihat Jimin pin, Sehun yakin jika Jimin sedang mengobarkan api di tubuhnya dan menatap nyalang Sehun.

Jimin menyadari sikap Sehun.
"YAK! Nona kakak ipar sengaja! Apa nona kakak ipar mau balas dendam padaku karena aku selalu membantu Chanyeol hyung hah?"
Jimin tiba-tiba mengeluarkan segala keluh kesahnya.

Sehun menghentikan acara makannya dan menyandarkan punggungnya di kursi serta menatap datar Jimin.

Semua bingung dengan sikap Jimin dan Sehun.

"Apa yang aku lakukan sehingga kau berfikir aku telah melakukan pembalasan dendam padamu? Kau membantu Chanyeol atau tidak, aku tidak peduli"
Tanya Sehun dengan tenang.

Jimin berdecak,
"Lalu kenapa secara mendadak nona mengirim Yoongi ke Jepang? Padahal hari ini.. hari ini adalah hari peringatan dua bulan kami berkencan. Tapi nona malah... ck, menyebalkan"

Jimin merengut dan memakan makan malamnya tanpa minat.

Sehun menarik sudut bibirnya samar. Kemarin setelah rapat dan melakukan kerjasama dengan Park Company, Sehun secara tidak sengaja mendengar percakapan Jimin saat menelepon Yoongi, jika hari ini Jimin dan Yoongi rencananya akan merayakan hari jadi mereka selama dua bulan.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Chen tentang informasi Min Yoongi, akhirnya dengan kekuasaan sebagai pemilik perusahaan, Sehun mengirim Yoongi ke Jepang untuk melakukan survei serta mengirim Chen dengan staf lain ke Busan.

"Aku berhak menentukan kemana dan apa saja yang harus dilakukan oleh karyawanku. Sekretaris Min Yoongi, tentu saja memiliki kualitas sehingga aku mempercayakan dia untuk survei ke luar negeri. Memang kualitas apa yang kau miliki sehingga kau berfikir jika sekretaris Min akan menolak perintahku. Aku melihat dia sangat berbakat dalam musik, karena itu dia menjadi orang yang terpilih. Lagipula kalian samasekali belum menikah, dan aku sengaja mengirimnya bersama salah satu direktur bagian di perusahaanku. Direktur itu pintar ngerap dan menari, aku yakin jika kau tahu Yoongi sangat tertarik pada hal seperti itu. Dan satu lagi, aku juga mengatakan jika dia berhasil, maka aku akan memberi bonus sebuah grand piano"

Chanyeol terperangah, baru saja dia menyaksikan Sehun seperti sedang berpidato.

Jimin menganga.
"Tidak! Aku juga bisa menari, menyanyi,  dan aku pastikan Yoongi ku tidak akan berkhianat padaku. Awas saja, aku akan langsung menikahinya ketika dia pulang. Dan YAK! Hyung! Kenapa hyung tidak membelaku, aisshhh... kalian memang sangat cocok! Sama-sama tidak berperikemanusiaan! Menyebalkan!"
Setelah mengatakan itu, dengan kesal Jimin melangkahkan kakinya menuju tangga.

Semua menggelengkan kepalanya, Jimin ternyata masih kekanakan.

"Hei? Ada apa?"

My Beautiful FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang