"Dara-ah, untuk apa ke sini? menyeramkan kau tau" ucap Bom saat ia memarkirkan mobil nya di depan rumah yang sudah rusak dan sebagian sudah di tutupi rumput liar
"Aku hanya ingin mencari tahu" ucap Dara sambil keluar dari mobil lalu melintasi garis polisi yang membentang di gerbang rumah itu. Mau tak mau Bom pun mengukuti langkahnya.
Mereka memasuki rumah yang sudah usang, namun benda-benda nya masih tertata jika di lihat dari ruang tamu yang kini mereka pijak.
"Huaaaah" itu Bom yang berteriak heboh saat mereka menuju dapur dan melihat gambar gambar mirip manusia yang tergeletak di lantai. dan lagi-lagi garis polisi menghiasi.
"Kau gila mengajakku ke tempat yang seperti ini. aiishh jinnja!!" Bom menggerutu sekali lagi namun tak di respon apapun oleh Dara.
"Seperti nya ini tempat kejadian itu Bomie-ah. aku akan ke kamar atas, kau ikut atau tetap di sini?"
"Tidak-tidak, aku di sini saja" ucap Bom dan Dara pun melangkah menuju tangga.
"Yak!!! tunggu aku. aku takut aku ikuuut!!" Bom merasa tak kuasa menahan bulu kuduk nya yang meremang karena berada sendirian di tempat terjadinya pembunuhan.
Mereka memasuki sebuah kamar. ranjang yang berantakan lagi usang, terdapat figura dengan foto pernikahan di dalamnya namun tergeletak begitu saja di lantai dan setengah hancur.
"Ini pasti kamar orang tua nya tapi aku tidak bisa menemukan apa pun di sini" gumam Dara. Merekapun menuju kamar di sebelahnya.
kamar nya tertata rapi namun terlihat sangat ketara sekali bahwa kamar ini milik seorang namja. Dilihat dari banyaknya tulisan-tulisan gravity indah namun sarat akan makna kesepian.
Alone
Silent
Death
dan yang lainnya yang sulit untuk di baca.
Ada figura kecil di sana, menampilkan 2 orang dewasa dengan satu anak kecil laki-laki tersenyum cerah di bawah pohon sakura. terlihat sangat bahagia.
"Inikah orang tua mu, Jiyong-ah?" gumam Dara pelan. lalu menelisik lagi laci-laci yang ada di sana.
Ada sebuah buku cukup berdebu. namun membuat Dara tertarik dan di bukanya.
Kwon Jiyong
18-8-88Aku telah di lahirkan dengan nama kwon Jiyong. aku bahagia bersama orang tuaku.
Aku ingat sekali saat berusia 5 tahun aku sering berjalan-jalan dengan appa dan eomma. Mereka sangat menyayangiku.namun, itu terhenti saat eomma dengan tidak sabarnya memarahi appa karena eomma fikir appa berselingkuh. Aku tahu eomma salah besar. Aku yakin appa sangat mencintai eomma tidak mungkin appa berbuat hal itu pada eomma.
Semenjak hari itu aaah kiranya saat aku menginjak SMA, aku mulai muak dengan mereka yang selalu bertengkar namun aku selalu di pihak appa. Karena aku yang tahu betul jika appa tidak seperti itu. ia selalu menyayangiku dan eomma. Aku sedikit membenci eomma.
Dan mulailah, neraka baru ku. persetan dengan home sweet home. yang aku tau home hell home!!!
jiyong, 2013
"Apa ini seperti buku harian, huaah ternyata ada juga namja yang membuat buku diary saat SMA, kyopta!!" Bom yang ikut membaca kini mulai berkomentar.
"Aku bawa ini, kajja kita pulang" ucap Dara.
.
.
."Jiyong!!! kau harus mengalah. dan itu bukan mainanmu. kembalikan pada Hanbinie" teriak suster yang menjaga Jiyong yang di titipkan di Rumah sakit saat Dara dan Bom pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTAL(Complete)
FanfictionSeorang namja berusia 24 tahun namun karena sesuatu yang buruk menimpa dirinya hingga ia berprilaku seperti anak berusia 5-7 tahun. Bagaimana bisa itu terjadi padanya? Bisakah ia sembuh?