"Ji gwencana?"
"Emm, gwencana. Nuna sendiri? Apa pergelangan nuna sakit itu terlihat memerah. Ayo kompres di rumah"
"Ah, n-ne!" Dara seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Wajah tegas yang biasanga cengengesan seperti bocah kini nampak tegas dan ada raut kekhawatiran yang masih tertinggal di sana pasca kejadian tadi.
.
.
."Nuna, kenapa melihatku seperti itu?apa ada kuah ramyun di wajahku?" Tanya Jiyong bingung.
"Aanni hanya saja emm setelah kita pulang kau sama sekali tidak menyentuh mainanmu. Apa kau bosan dengan mainan mu? Nuna akan belikan hari ini mainan baru bagaimana?" Ucap Dara semangat sambil mengacung-acungkan sumpitnya.
"Aku tak ingin mainan nuna. Aku ingin kerja"
Tak!!!!
Suara sumpit jatuh yang terantuk pada meja. Dan Dara yang shock dengan keinginan Jiyong tadi.
"M-mwo? Kerja? Kau kan masih-"
"Aku sudah dewasa nuna. Aku berumur 23 tahun jadi rasanya aku seperti sampah saja yang hanya membebani nuna" ucap Jiyong yang tersenyum hangat pada Dara yang masih dalam mode shock nya.
"Nuna~~~" Jiyong masih merengek karena Dara belum meresponnya.
"Aaah, tunggu di sini aku akan menelefon sebentar"
.
.
."Apa!!! Dia menerima nya?!!! Jadi dia Jiyong yang baru begitu? Dia bukan bocah 5/7 tahun lagi? Benarkan Jin-aah?"
"Ne nuna, selamat. Ku harap Jiyong bisa menjalanu hidupnya yang baru. Aku membuat umurnya lebih muda 1 tahun karena semakin berbeda dengan kenyataannya ia akan lebih bisa menerima kehidupannya yang kita buat ini nuna. Apa nuna baik-baik saja dengan ini?"
"Ne gwencana. Ku harap ia tak pernah ingat dengan masa lalu nya. Baiklah gumawo jin-aah. Kau yang terbaik annyeong"
"Cheonma~ annyeong"
Bip~
"Sudah menelefonnya nuna?"
Deg
Jiyong????
"Eh? K-kau di sini?" Ucap Dara kikuk, ia tak tau apakah Jiyong mendengar percakapannya tadi atau tidak.
"Sejak kapan kau di sini Ji?"
"Oh, baru saja pas saat nuna mematikan telfon"
Huft, selamaaaaaaat-batin Dara.
.
.
."Ji kau benar ingin bekerja? Apa kau bisa?"
"Emm aku ingin bekerja nuna dan aku akan bisa"
"Baiklah, sepupu nuna mempunyai cafe. Kau bisa bekerja di sana. Kau mau?"
"Ne!!!! Aku mauuuuuuu!!!" Teriak Jiyong semangat. Tck sifat bocahnya kadang masih keluar.
.
.
.
Cafe Chimmy"Heiii pemuda tampan" sapa Dara pada sosok pemuda yang kini sedang meracik kopi buatannya.
"Mwo?!!! Dara nuna?aish, kau pasti ada mau nya jika kau memujiku tampan. Biasakanya kau kan mengataiku gumpalan kue beras, tck!" Ucap pemuda itu mengeluh tapi tetap memeluk Dara dengan erat. Mereka saudara yang sangat dekat.
"Kekeke kau tau saja Jiminie ku~" balas Dara sambil ikut memeluk.
"Ekhem!!" Ini Jiyong yang tak kasat mata saat ini. Kekeke.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTAL(Complete)
FanfictionSeorang namja berusia 24 tahun namun karena sesuatu yang buruk menimpa dirinya hingga ia berprilaku seperti anak berusia 5-7 tahun. Bagaimana bisa itu terjadi padanya? Bisakah ia sembuh?