"Hyung bagaimana?"
"Tenang saja Jimin, kau temui Dara nuna mu. Ceritakan semua nya dan buat dia menjadi saksi sekaligus dokter psikolog Jiyong hyung"
"Oke hyung, aku pergi dulu"
"Okey, hati-hati Jimin-ah"
.
.
.Craaaazzz
Braaaaakkss
"N-nu-nna..-"
BOOOM!!!!
.
.
."Jin, bagaimana dengan perkembangan Jiyong?"
"Jiyong hyung sangat baik nuna, dia mau mengobrol dengan yang lain. Itu kemajuan sangat baik. Nuna kau jangan terlalu khawatir, jangan lupa memikirkan dirimu hemm. Kau tampak pucat" ucap Seokjin.
"Ah, aku hanya... entahlah. Seperti ada yang tak beres"
"Tenanglah nuna, semua akan baik-baik saja. Jimin sedang menuju ke sini. Ada yang harus ia jelaskan"
"Jinjja! Wah anak itu sudah beberapa hari ini tak terlihat pipi mochi nya! Cih, sok sibuk sekali"
"Benar, dia sangat sibuk. Sibuk demi kebahagian seseorang" lirih Seokjin.
.
.
."Dara!!!!!"
"Bomie? Wae? Kenapa wajahmu panik sekali?"
"D-dara, tadi aku mengangkat telfon di meja kerjamu. Itu dari rumah sakit Seoul"
"Rumah sakit Seoul? Ada apa memang?"
"J-ji-jimin kecelakaan"
Hening
"Tidak!!! Kau bohong!!! Jin kau tadi bilang dia sedang menuju ke sini kan? Tolong jangan membuatku bingung!!!"
"Dara~ pihak rumah sakit memang memberi tahu bahwa mobil yang di kendarai Jimin hilang kendali di karenakan rem blong dan mobilnya meledak."
"TIDAK!!!"
"Nuna/Dara" teriak Jin dan Bom bersamaan saat Dara hilang kesadaran.
.
.
.Dara pov
Aku sempat kehilangan kesadaran ku, kini aku sudah berada di rumah sakit Seoul.
Jariku gemetaran, mulutku selalu terlapalkan doa.
Tuhan, jangan ambil Jimin-ku
Tuhan, Ku mohon.
Jangan ambil peri kehidupanku.
Dia malaikat kecilku, dia terlalu banyak mendapat kepedihan dari kecil.
Dia terlalu berharga untukku.
Tuhan, ku minta jangan ambil orang-orang yang aku sayangi.
Pintu ruang operasi terbuka, lalu tampak seorang yang berjubah hijau-hijau.
"Uisanim, bagaimana kondisi adikku?"
"Mohon mav, saudara Jimin-"
TBC
😁, jangan kesel ama hoon... soalnya y vote ama y komen dikit. Jd nulisnya jg dikit2 aja hoho.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTAL(Complete)
FanfictionSeorang namja berusia 24 tahun namun karena sesuatu yang buruk menimpa dirinya hingga ia berprilaku seperti anak berusia 5-7 tahun. Bagaimana bisa itu terjadi padanya? Bisakah ia sembuh?