Silahkan kita mulai sidang ini.
"Tuan Kwon Jiyong, anda memang dinyatakan sembuh dari gangguan mental anda, tapi apakah anda mengingat dengan jelas masa lalu anda? Bukankah anda selama masa gangguan mental anda terperangkap pada usia 7 tahun? Bagaimana bisa anda membuat kesaksian jika anda sendiri tidak dengan jiwa anda semestinya" tanya pengacara pembela, pihak Yang Hyun Suk. Seringaian licik terlihat jelas di sana. Namun tak menggetarkan sedikitpun sosok yang duduk tangguh berjas merah elegant.
"Ah maaf mungkin akan sangat lama menceritakannya. Jadi aku persingkat tanpa mengurangi hal terpentingnya" ucap Jiyong sambil jari-jari panjangnya menyelusuri rahang tegas nan tajam.
"Aku memang mengalami gangguan mental, tapi itu disebabkan karena tuan Yang Hyun Suk itu. Keluarga ku tak seharmonis yang kebanyakan orang tau, dan ibuku berselingkuh dengan dia (menunjuk dengan rahang Jiyong pada Yang Hyun suk) dan appa marah mendengar hal itu. Selebihnya aku hanya tau mereka bertengkar dan saat pulang sekolah aku memasuki rumah dan melihat ke dua orang tua ku tergeletak berdarah dengan pisau disana. Aku yang hanya seorang remaja kala itu tak tau harus bagaimana yang ku lakukan hanya menangis dan saat itu dia muncul dan membisikan kata-kata mematikan otak dan akal difikiranku-" jeda Jiyong.
"Apa yang tersangka katakan?" Tanya Namjoon yang sangat antusias.
"Ia berkata"kau telah membunuh kedua orang tua mu dengan tanganmu sendiri " begitu katanya"
"Dan dari saat itu aku tak ingat apa-apa"
"Jadi?? Kau juga tidak tau siapa yang membunuh ke dua orang tua mu? Benar begitu?" Selidik pengacara pembela yang hyun suk.
"Ne, tapi kenapa dia ada di sana? Bahkan dia muncul dari dalam rumah saat menghampiriku" ucap Jiyong mulai terpancing emosi.
"Aiigoo, hakim yang terhormat. Saksi saja saat itu sedang shock mana bisa ia melihat dengan benar tuan Yang masuk dari mana? Mungkin benar kala itu ia yang membunuh kedua orang tua nya hingga ia kalang kabut mencari cara menghilangkan jejak hasil pembunuhannya" ucap pengacara pembela.
"YAK!!! APA MAKSUDMU HAH!!! JANGAN ASAL BICARA!!!" Jiyong tak bisa sesabar itu jika ia diungkit dalam masalah kematian orang tuanya.
Seketika sidang berubah ricuh, sorak dan bisik-bisik yang menghadiri sidang kian memekakan isi ruangan sidang.
Prok prok prok
Sebuah tepuk tangan tunggal yang dilakukan seseorang yang duduk di salah satu yang mengahadiri sidang seketika membuat hening ruangan dan semua tertuju pada orang yang masih bertepuk tangan dengan nada "menjengkelkan"
Dia orang itu, berjas rapi dengan tampilan memikat hati, walau di dalam balutan jas terdapat luka-luka yang masih cukup perih jika terkena gesekan kain. Bahkan tampak ada sebuah kruk yang berada di sebelah nya.
"Aaaah, aku suka saat menjadi sorotan seperti ini 😄" ucapnya bodoh.
"Hei nak, jika kau ingin bermain silahkan bermain di lotte word jangan di ruang sidang seperti ini" ucap sarkas pengacara pembela Yang Hyun suk.
Seketika wajah pemuda itu hilang rona ramah dan ceria nya diganti dengan raut wajah yang membuat disekitarnya bergidik ngeri, seperti melihat boss mafia yang mendapat mangsa, mungkin.
"Jika kau menanggapku seorang bocah kecil tak apa, tapi jangan kau anggap keahlianku sekecil milikmu" ucap Jimin lalu berdiri dengan menggunakan kruk di bantu seorang yeoja yang tidak lain adalah Dara."Hakim yang terhormat, maaf jika mengganggu sidang kali ini. Namun, saya detektif Park Jimin melaporkan hasil penyelidikan saya selama ini. Dan jika berkenan saya akan memutarkan sebuah video yang mungkin akan membuat anda adil dalam sidang kali ini" ucap Jimin dengan sesopan mungkin namun terdapat kata-kata menyindir di ujung kaliamat.
"A-a baiklah, silahkan diputar" ucap Hakim terbata. Hei dia tau si bocah Park Jimin, detektif ogah-ogahan, suka mengencani banyak wanita, tapi kasus yang dia ambil semua tak terkecuali pasti menemukan titik terang. Dan hakim cukup antisipasi dengan bocah tengik itu, yeaaah kau tau bocah itu dengan mata nya yang sipit akan mengenali mana hakim sogokan mana bukan. Well, lebih baik memilih aman bukan?
Video sudah menampakkan sebuah jalan.
"Aaah, kalian semua lihat? Ini adalah jalan menuju rumah keluarga kwon. Ini jalan utama dan jalan satu-satunya yang harus dilewati jika ingin ke rumah keluarga Kwon"
Tampak Hyun suk mulai berkeringat, ia melotot tajam pada anak buahnya yang duduk di kursi yang hadir.
"Bagimana bisa?" Bisiknya dengan kode mulut yang bisa terbaca.
"Aku tak tau" balas bisik anak buahnya.
Bangsat?!!!
"Aaah, tuan Yang Hyun suk jangan berpaling jangan sibuk sendiri aku merasa tak dihargai ayolah kau kan artisnya disini, masa kau tak mau melihat?" Ucap Jimin dengan bertingkah sangat menyebalkan. Jiyong bergumam "Jimin-ah" pelan di sana melihat dongsaengnya membela.
"Aaah, coba perhatikan!!! Cha~ bukankah kau yang mengendarai sepeda motor itu tuan Yang hyun suk? Oke lihat jam nya? Dan beberapa menit kemudaian Voilaaaaa~~~ baru lah muncul remaja berseragam yang tidak lain adalah kwon Jiyong-ssi"
"INI TIPUAN!!! AKU DATANG SETELAH ANAK SIALAN ITU!!" teriak Tuan Yang.
Kau masih mau menyangkal rupanya- batin Jimin.
"Oke, video kedua dari dalam rumah, cctv mengarah pada ruang keluarga kamar mandi dekat tangga dan sudut kecil dapur. Perhatikan baik- baik"Video diputar, terlihat tak terjadi apa-apa hanya dari sudut dapur yang hanya terlihat sedikit nampak bayangan-bayangan. Tak lama kemudian muncul terlihat Jiyong memegang pisau.
"Hah!!! Kau lihaaaat!!!! Dia yang memegang pisau!!!" Teriak Yang hyun suk.
"Heiii perhatikan!!"
"Itu sudah jelas, dia membunuh orang tuanya sendiri!!!" Tegas Yang Hyun suk.
"Baiklah, jika itu katamu. Lalu bisa kau jawab pertanyaanku yang satu ini?" Tanya Jimin menantang.
Hening
"Bagaimana bisa keluar dari arah kamar mandi? Sedangkan katamu kau datang setelah Jiyong-ssi???"
"Bisa kau jelaskan? Bayangan di saat ini? Jeda dimana jiyong-sii belum menampakkan diri??? Bayangan yang sengaja menyelinap kekamar mandi? Lalu muncul saat Jiyong masuk?!!!"
Double kill!!!- batin Jimin.
TBC
Ada y rindu hoon ga?😂
Udh berlumut ni ff... 2 chap lgy abis ya wkwkwkw 😄 voment juseyooo
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTAL(Complete)
FanfictionSeorang namja berusia 24 tahun namun karena sesuatu yang buruk menimpa dirinya hingga ia berprilaku seperti anak berusia 5-7 tahun. Bagaimana bisa itu terjadi padanya? Bisakah ia sembuh?