Breathe

533 68 10
                                    

Kuy di play mulmednya biar feel nya dapet.

_______________

"Bagaimana keadaanya dok??!!"

"Mereka masih belum sadarkan diri karena terlalu banyak menghirup air"

Brugh

Dara terduduk di lantai rumah sakit. Jiwa nya seakan melayang saat pihak rumah sakit mengabari bahwa ke dua laki-laki yang ia sayangi dalam keadaan kritis.

Ya, kalian tak salah baca.. dua lelaki.

Berwarna rambut sama

Jiyong nya

Dan Jiminnya

Kini masih tak sadarkan diri.

"Hiks, babbo!!! Hiks!!!" Tangisan Dara sedari tadi tak kunjung berhenti. Ia begitu cemas dengan ke dua namja yang masih belum membuka mata mereka.

Brakkk

"LEPAAAAAAAS!!! SIALAN!!!! AAAAAARRHHHHH!!! AKU PEMBUNUH!!! AHAHAHAHA!!! MINGGIR!!! AKU HAHAHA!!" teriakan suara yang sangat di kenal Dara membuat Dara berlari kencang menuju ruangan itu.

Namun tangisnya lagi-lagi pecah saat dilihatnya.

Namja yang kemarin baru saja menjadi kekasih manisnya kini mengamuk memberontak dengan kasar tangan para perawat dan dokter yang mengurusnya.

"Hiks, Jiyong-aah" lirih Dara serasa nyeri di ulu hatinya saat mendekat menuju Jiyong, yang ia dapati tatapan menderita sang kekasihnya.

"Huussttt, gwencana~ aku di sini Ji~ hiks gwencaha" dengan lembut Dara mendekati Jiyong yang masih mengamuk, bahkan dokter pun sudah bersiap dengan suntikan penenangnya.

"DARA!!!! BAWA AKU PULAAAANG!!!! KEPALA KU SAKIT HIKS AKU MAU PULANG DARA!!!! hiks aku pembunuh  orang tua ku hiks sesak!!! Jaebal aku ingin pergi bersama orang tua ku saja" amukan Jiyong melemah kini ia mulai menangis sambil memeluk Dara yang tak kalah ikut menangis pula. Hatinya teriris melihat Jiyong menderita seperti ini.

"Sayang~ kau akan baik-baik saja disini hemm.. bersamaku" ucap Dara sambil mengecup kening Jiyong.

Ttats, jarum suntik menembus kulit Jiyong. Tak lama kesadaran Jiyong mulai melemah lalu tertidur dengan damai. Dara pun menidurkan Jiyong di ranjangnya.

"Dara, emm sepertinya Jiyong..."

"Aku tau dok, hiks aku tau... ini karena kesalahanku memberinya hipnotherapy. Sehingga dampak buruknya seperti ini. Aku akan mengemas pakaian Jiyong yang akan di butuhkan di tempat rehabilitasi nya. Permisi"

"Karena aku, kau sekarang lebih menderita Ji. Mianhae"-batin Dara.

.
.
.

"Nuna~ bagaimana dengan Jiyong hyung? Apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik Jiminie~ Terimaksih karena telah menyelamatkannya di saat yang tepat. Jika saja kau tak mengikuti nya mungkin Jiyong-"

"Sstttt, nuna kemarilah. Aku sudah menyayangi Jiyong hyung seperti aku menyayangi mu. Dan aku minta maaf karena membuatmu khawatir akan kami"

"Kau. Itu. Bodoh.!!! Kau mau membuatku mati di tempat huh?!! Hiks kau dan dia sama-sama bodoh!! Hiks hiks"

"Peluk~"

"Dasar bayi besar"

"Nuna~ jika kau mau bercerita padaku aku akan senang tapi jika tidak aku tidak memaksa. Tapi tolong apapun masalah yang sekarang kau hadapi, tetaplah menjadi nuna ku yang kuat yang ku kenal. Tetaplah menjadi nunaku yang tangguh, jaebal. Karena jika kau kuat dan tangguh aku pun akan sama menjalani hidupku seperti itu. Tapi jika kau bersedih aku yang akan lebih terpuruk. Apapun yang akan terjadi tetaplah bersama Jiyong hyung dan aku. Jangan tinggalkan kami" ucap Jimin pelukannya semakin mengerat pada tubuh nuna nya. Kata-kata menyentuh hati itu membuat Dara semakin terisak.

"Jiminku sudah dewasa"-batin Dara.

.
.
.

"De~ aku sudah sembuh ayo pulang~ ayo cepat. Aku tak mau di sini lagi De~" rengek Jiyong saat Dara mengunjungi bangsal rehab nya.

"Ji~ kau akan di sini beberapa hari. Tapi aku akan mengunjungimu setiap hari nya juga. Kau jangan khawatir ne" ucap Dara lembut sambil mengelus rambut Jiyong yang kusut karena sedari tadi Ia terus menarik-nariknya.

"Yak!!! Aku tak mau!!! Aku mau pulang!!! DARA!!! KAU TAK DENGAR!!! AKU MAU PULANG!!!! AKU INGIN BERTEMU APPA DAN EOMMA!!! KAU INGIN MENGHALANGIKU YA HAH!!!" Jiyong lagi-lagi tak terkendali. Dan lagi-lagi ia mengamuk. Membuat Dara menangis di depan ranjang yang berdecit karena Jiyong yang tak berhenti mengamuk memaksa ikatan di tubuhnya lepas.

"Hiks, tenanglah sayang hiks ku mohon hiks hiks Ji, aku di sini jaebal. Jangan menyakitimu sayang aku di sini hiks"

"Kau semakin terluka dengan semua kenyataan masa lalu mu, dan aku tak bisa berbuat apa-apa untukmu"-batin Dara.

.
.
.

"Apapun masa lalu mu.. aku akan tetap mencintaimu"

Tebece~

Voment juseyoo~~

MENTAL(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang