Date?

604 82 19
                                    

"Hyuung pergilah, eyyy sudah ku katakan aku tak apa. Lagi pula kau kan sudah melakukan yang ku ajarkan tentang mencium Dara nuna" ucap Jimin semangat.

Ya, benar makhluk orange dengan mata bulan sabitnya jika tersenyum itu lah yang mengajarkan banyak hal yang berbau "romantic" pada Jiyong.

Termasuk ciuman kemarin.

Walau 90% itu naluriah seorang Jiyong yang hanya mengikuti kata hatinya. Dan 10% dari bisikan-bisikan pedoman Jimin yang selalu terngiang.

"Ciumlah lembut kekasihmu, seakan kau memciumnya mewakili rasa cintamu padanya. Dan kekasimu akan merasakannya cintamu itu" Quote Jimin 2018.

"Tapi Jim, setelah kami berciuman. Aku dan nuna menjadi canggung. Bahkan tadi pagi saja aku tak dapat ucapan selamat pagi. Hueee~ bagai neraka saja tak mendengar suara Dara" oh ini Jiyong yang terkena virus  drama Queen nya Jimin.

"Tck kau ini hyung. Aku sudah sering mendapat pukulan darinya semenjak kecil apa kabar? Heol. Sudahlah turuti kataku ajak nuna kencan dan voilaaaa~ kalian akan semakin mesra. Kekeke" jimin sudah membayangkan yang tidak-tidak sekarang. Otaknya berimaginasi jika hyung dan nuna favorite nya bisa bermesraan dan memberikannya keponakan.  (Gila emank si enchim) 😂.

"Benarkah begitu?"

"Emm, percaya padaku hyung"

"Baiklah aku akan ke rumah sakit menjemput Dara"

"Nah gitu dong hyung~ aaaah aku sudah ingin di panggil hyung oleh keponakanku~"

Abaikan Jimin dengan segala imaginasi kotornya.

.
.
.
Rumah sakit

"De~ kau ini kenapa sih? Semenjak tadi selalu menarik-narik rambutmu sendiri seperti orang frustasi lalu sedetik kemudian kau menyentuh bibirmu dan tersenyum seperti pasien di rumah sakit jiwa ini. Kau kelelahan ya? Aku jadi takut padamu" ucap Bom yang aneh melihat tingkah absurd Dara.

"Huaaaaaa~ottokeeee~~~ nunaaaaaa~~~ tiap aku mengingat kejadian itu aku menggilaaaaaa" kini Dara menjerit sambil menelungkupkan tangannya pada wajah mungilnya.

"Kau ini bicara apa aku tak mengerti. Ceritakan bodoh!! Kau membuat aku penasaran"

"Kau tidak menertawakan ku kan jika aku bercerita?"

"Nope!!"

"Emm oke, sebenarnya  itu emm aku di... a-aku di.."

"Kamu diapain, huh jelasin yang benar bisa?"

"Hehehe, aku gugup. Mian emm sebenarnya akudiciumjiyongdanakupunmembalasciumannya" ucap Dara dengan cepat.

"Hah!!! Bicara pelan-pelan aku tak bisa mencerna ucapanmu babbo!!"

"Ugh, eonnie~~~ baiklah dengarkan baik-baik ne. Aku. Dicium. Jiyong. Dan. Aku. Membalas. Ciumannya"

Krik krik krik

Hening.

"Oh" Bom hanya ber-oh ria. Membuat Dara mendengus kesal.

"HAAAAH!!! APA TADI??? KAU DICIUM JIYONG!!! OH MY HEART OH MY ASS!!!" ternyata Bom baru saja menyadari nya.

"Aissh, telat eon"

"Lalu bagaimana rasanya? Huum apa dia pencium yang handal? Aku jadi ingin lihat langsung" ucap Bom.

"Kau gila ya eon? Kau tidak membantuku sama sekali. Aku harus bagaimana? Tadi pagi saja aku mengacuhkan Jiyong. Aku selalu berdebar jika melihatnya eon. ottoke?"

"Aigoo~ kau seperti anak remaja yang kasmaran kekeke. Dee dengarkan aku. Kau bukan remaja lagi jadi turuti apa yang hatimu ucapkan. Jangan pernah menyembunyikannya apalagi berbohong dengan perasaanmu. Jiyong pemuda yang baik dan jika ku lihat saat setelah bersama mu saat kau membawanya ke apartemen dia selalu posesif padamu bahkan saat ini ia telah menjadi namja dewasa. Jadi ku harap kau bisa membuat nya menjadi lebih baik lagi" ucap Bom dewasa sambil mengelus sayang helai rambut Dara.

"Emm, gumawo eonnie~" ucap Dara lalu memeluk Bom.

Tok tok tok.

"Permisi, dokter Dara ada Jiyong di luar katanya ingin menjemput anda"

"J-jiyong?"

"Ayo temui dia" ucap Bom dan merekapun menuji namja yang kini sedang memainkan jari-jarinya tanda ia sedang gugup.

"Eoh, ji? Ada apa? Kenapa kemari? Kau sakit? Kau merasa pusing? Kau-"

"Nuna~ aku baik-baik saja. Jangan memperlakukanku seperti anak kecil"

"Aaah iya, baiklah. Lalu untuk apa kemari?bukankah belum waktunya pulang kerja?"

"Emm itu a-aku.. emm aku ingin mengajak nuna berkencan, bisakah?" Ucap Jiyong polos. (Hemeh bukan bocah pi ngajak kencan kek ngajak maen gundu)

"Hah?!" Dara tak salah dengarkan?

"Dia mengajakmu berkencan Dara. Kenapa kau jadi tiba-tiba tuli sih. Ji tarik saja si bodoh ini" ini Bom yang berkata, ia gemas melihat keduanya bersikap bodoh sekaligus menggemaskan.

"Ayo nuna~ Bom nuna aku pinjam Dara nuna dulu ya.pai pai Bom nuna" ucap Jiyong sambil menggenggam pergelangan tangan Dara.

"Kita pakai bus saja ya nun. Aku belum lancar mengendarai mobil"

"Eh? Belum lancar?"

"Hehe iya setiap pulang kerja aku selalu meminta Jimin mengajariku mengendarai mobil. Dia sangat baik sekali padaku, dan dia sangat menyayangimu nuna"

"Tck, bocah mochie itu!!"

"Ayo nun, bis nya sudah datang"
.
.
.
Lotteworld~

Saat mereka tiba, Dara sebenarnya enggan ke area permainan seperti ini. Heol dia bukan remaja lagi tapi melihat antusiasnya Jiyong ia pun akhirnya jadi yang paling bersemangat dari Jiyong.

Mereka sempat membeli bandana. Jiyong dengan bandana telinga harimau dan Dara dengan telinga kucing. Mereka menaniki wahana dan tertawa bersama hingga melupakan kecanggungan mereka pasca ciuman itu.

Hingga Jiyong merengek ingin memasuki rumah hantu. Dan berkata bahwa ia yang akan melindungi Dara dari para hantu. Namun realita tak sesuai dengan ekspetasi nya kini Jiyong yang selalu berlindung dibalik tubuh Dara dengan alasan lady first (bego emank 😂).

Akhirnya mereka kelelahan dan berakhir di sebuah cafe dengan coffee dan cake mereka.

"Apa Menyenangkan?"

"Emm gumawo Jiyong-ah" ucap Dara sambil mengusak rambut orange Jiyong. Jiyong sampai tersipu dibuatnya.

Namun tak lama ia mengambil tangan dara yang tadi mengusak rambutnya. Matanya menatap hazel kecoklatan Dara.

"Nuna, aku tidak akan meminta maaf atas ciumanku kemarin" ucap Jiyong serius.

"Uh? Ahh emm tak apa jika kau tak ingin meminta maaf" ucap Dara kikuk.

"Um aku tak ingin meminta maaf karena aku akan selalu memintanya padamu mulai saat ini, jadi bisakah mulai sekarang kau milikku? Bisakah kau hanya menatapku dengan tatapan lain selain status pasien mu? Bisakah aku yang menjadi pelindungmu kecuali dari hantu-hantu seperti tadi kau lebih berani dariku hehe. Ok serius lagi. Aku benar-benar ingin memilikimu nuna. Jadi maukan menjadi milikku?" Ucap Jiyong panjang lebar. Ungkapannya tersirat ingin romantis namun tetap saja ada kata-kata bodoh di dalamnya membuat Dara tersenyum.

"Jiyong-ah, emm nuna tidak tau"

"Aku tak menerima penolakan nun, karena itu tidak ada dalam kamus namja kata Jimin"

"Aish bocah itu"

"Jadi?"

"Emm, a-aku hemffftttt" Jiyong dengan kedua kalinya mencium Dara bersamaan dengan kembang api yang meledak di langit memperindah suasana.






"Aku akan meminta nya setiap hari mulai sekarang baby De~" ucap Jiyong di sela ciuman mereka.

Tebecong~

Cieeee yang malem minggunya kelabu. Baper tidak dengan kencan ini? Cieee~~~ yang jaga gawang di rumah wkwkw toss ma hoon lah 😀😂... vomentnya jusseyo~~~

MENTAL(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang