"Kenapa kau membuat dia mengecat rambutnya seperti mu Jimin?!!"
"Nuna, aku kan sudah jelaskan. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, aish kau ini. Aaah aku tau kau cemburukan jika Jiyong hyung banyak di gemari yeoja? Iya kaaaaaaan?" Goda Jimin sambil alis matanya naik turun.
"Kapan kau akan berhenti menyebalkan Park Jimin banteeeeet"
"Kau juga kan pendek nun"
"Berisik!!!"
"Hahaha sudah-sudah kalian bertengkar terus. Dara nuna~ aku suka dengan rambut ini seperti aku memulai hidup baru. Jiyong yang baru kekeke. Jadi jangan marahi Jimin ne. Dia begitu baik padaku" ucap Jiyong sambil mengelus surai Dara.
"Huah huaaaa, kau membela si mochie berjalan ini begitu?"
"Anniyo, geunde~ apakah nuna keberatan dengan perubahanku? Aku ingin menjadi Jiyong yang baru, Jiyong yang bisa menjagamu dan membuatmu bangga nuna~hanya itu" kini Jiyong menggenggam tangan mungil Dara.
"Geurae, geunyang apa kau baik-baik saja? Apa kau pernah merasa pusing?" Kini tangan Dara melepas genggaman Jiyong dan beralih menangkup wajah Jiyong yang berseri atas perlakuan Dara.
"Anni!! Aku baik-baik saja. Aku akan jadi namja kuat nuna. Tenang saja"
"Woi, woi!! Aku jangan jadi laler dimoment kemesraan kalian. Aku masih di sini. Aaah nasib jomblo 😖" Ucap Jimin nestapa. (Sama Jim, kuy KUA ma hoon 😁)
"Aiguuu, tck merusak suasana saja"
Eh?
Itu Dara?
Berarti dia sedang menikmati kemesraannya dengan Jiyong begitu?
.
.
.Cafe~
"Hyoooong~~~ tolong aku. Aku lelah di perebutkan yeoja2 disini. Aish tolong gantikan aku ya~hehehe aku ingin istirahat sebentar" ucap Jimin lalu menghilang di balik pintu ruangannya.
"Dasar bocah. Ah silahkan mau pesan apa?" Ucap Jiyong pada pengunjung cafe yang baru datang.
"Ah aku ingin americano 1 dan red velvet 1"
"Ah baik. Tunggu sebentar, atas nama siapa tuan?"
"Yang hyun suk"
"Baik. Tunggu sebentar kami akan membawakan pesanan anda tuan"
"Baiklah"
"Bobby~americano satu ya!! Cepat~" teriak Jiyong pada salah satu pekerja cafe di sana.
Tak lama pesanan pun sudah siap. Jiyong membawakan pesanan tersebut ke meja tuan Yang.
"Permisi ini pesanan anda. Selamat menikmati~" ucapnya lalu kembali ke tampat kasir.
Bip bip
Handphone sang tuan berdering.
"Tuan? Apa tak apa kau bertemu sendirian?"
"Tak apa, dan kelihatannya dia benar-benar menjadi orang baru. Dia sama sekali tak mengenalku"
"Baiklah. Aku menunggu dimobil tepat di sebrang cafe yang anda kunjungi. Berhati-hatilah tuan"
"Ya, ku tutup ya"
Setelah menutup telfonnya. Tuan tadi menyesap americano nya dengan fokus menatap meja kasir tepatnya pada sosok namja yang sedang melayani pembeli.
"Tck, kita akan sering bertemu mulai saat ini. Ini baru permulaan Jiyong-ah"
.
.
.Rumah sakit jiwa~
"Dee~bagaimana dengan perkembangan Jiyong?"
"Dia sangat baik eonie~ dia seperti namja dewasa. Bahkan kadang aku seperti di dominasi olehnya. Huft aku rindu Jiyong yang lugu"
"Heiii kau kan yang membuatnya sembuh. Bagaimana kau ini. Sudahlah, jangan begitu. Dan apa tadi kau sering di dominasi? Huft, jangan-jangan kalian sudaaaaah~~" Bom menggantungkan ucapannya. Membuat Dara memekik tak terima.
"Ya!! Byuntae!! Tidak seperti yang kau bayangkan!!!"
"Eiii mengaku saja. Apa kau mempunyai perasaan padanya? Kau suka dia?"
"Aku suka Jiyong tapi hanya sebagai dokter dan pasien?" Ucap Dara yang sebenarnya itu bukan pernyataan melainkan seperti sebuah pertanyaan bagi dia sendiri.
"Aish!! Babbo!! Kau pembohong yang bodoh!"
"Yak!!"
"Mwoooo~ aku tau kau menyukainya dan mencintainya~~~heiii aku sudah mengenalmu tau!"
"Aish, terserah. Aku pulang ya. Aku mau memasak untuk Jiyong kasian nanti pulang bekerja dia kelaparan"
"Aigooo, istri yang baik sekali"
"Yak!!! Bomieee eonnieeee~~"
.
.
.Apartemen
"Nuna~aku pulaaaaang, Jimin menitipkan ini untuk- eh?" Jiyong menghentikan ucapannya saat ia melihat Dara yang terlelap tidur di sofa dengan tv menyala.
Terlihat makanan sudah siap di meja makan.
"Sepertinya kau kelelahan ya? Kenapa memaksakan diri untuk memasak jika kau lelah nuna~" gumam Jiyong lembut sambil mengelus rambut Dara.
Ditatapnya wajah indah di hadapannya. Mata yang tertutup, hidung kecil yang pas dengan wajahnya, lalu bibir nya yang...
Chup
"Manis"
Chup
Chup
Jiyong terus memberikan ciuman singkat pada bibir Dara. Hingga...
"Loh, ji? K-kau sedang a-apa???" Dara yang terbangun akibat kecupan Jiyong otomatis terkejut dengan apa yang di lakukan Jiyong.
"Aku sedang memakan yang manis nuna~"
"Apa? k- kau hemmmmmmffftt" tak bisa melanjutkan kalimatnya. Bibirnya kembali di bungkam oleh Jiyong dan kini bukan lagi kecupan melainkan sebuah ciuman layaknya sepasang kekasih. Ciuman dengan cinta dan lumatan pastinya 😂.
Tebecoooong~~~
Hoho hoon geli sendiri ngetiknya wkwkwkw 😂😂😂.
Hoon lagy up2 in ff nih cie lagy bener mood hoon nya wkwkwkw. Maka'a Vomentnya donk~ ff ni tuh bnyak peminatnya pi y vote ma comment nya dikit.. maka'a suka males up.... so voment jusseyooo~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTAL(Complete)
FanfictionSeorang namja berusia 24 tahun namun karena sesuatu yang buruk menimpa dirinya hingga ia berprilaku seperti anak berusia 5-7 tahun. Bagaimana bisa itu terjadi padanya? Bisakah ia sembuh?